3 Cara agar Tidak Haid Saat Puasa, Terbilang Efektif

Siklus menstruasi normalnya berlangsung sekitar 21—35 hari. Hal tersebut membuat perempuan umumnya mendapatkan haid rutin setiap bulannya. Tidak terkecuali saat Ramadan yang ketika hal tersebut terjadi perlu ganti berpuasa pada bulan lain. Namun, karena beberapa alasan beberapa perempuan mungkin ingin menunda haid saat bulan puasa.
Lantas, adakah cara agar tidak haid saat puasa? Meski mungkin bisa dilakukan, tingkat efektivitasnya bergantung pada kapan kamu menggunakan metodenya. Berikut beberapa cara dan penjelasannya.
Cara agar tidak haid saat puasa

Menunda haid sampai selesai Ramadan memang tidak bisa secara alami. Selama belum menopause, tubuh otomatis mengikuti siklus menstruasi dan membuat rahim meluruhkan dinding yang tidak dibuahi saat waktunya tiba.
Akan tetapi, obat-obatan berikut mungkin bisa dikonsumsi dengan tujuan menunda menstruasi. Catatan penting, perhatikan aturan minumnya dan konsultasikan dulu dengan dokter, ya.
1. Norethisterone
Noretisteron adalah obat resep yang dapat dikonsumsi untuk menunda menstrusi. Pada dasarnya, obat ini dianggap sebagai kontrasepsi, tetapi tidak boleh dikonsumsi dalam jangka panjang guna mendapatkan manfaat tersebut.
Obat noretisteron biasanya diresepkan tiga tablet sehari beberapa waktu sebelum menstruasi tiba. Mensturasi mungkin akan tiba 2—3 hari setelah konsumsi obat dihentikan. Patut diperhatikan, berkonsultasi dengan dokter merupakan hal yang wajib dilakukan jika ingin mengonsumsi norethisteron untuk menunda haid.
Selain itu, perlu dipahami juga bahwa obat ini dapat memicu efek samping seperti mual, sakit kepala, nyeri payudara, hingga gangguan suasana hati. Seorang dengan gangguan pembekuan darah pun tidak disarankan mengonsumsi obat ini.
2. Pil KB hormonal
Pil KB hormonal mengandung kombinasi progesteron dan estrogen dapat beralih fungsi sebagai penunda haid. Dengan catatan, kamu sudah rutin mengonsumsi obat ini sebagai kontrasepsi sebelumnya.
Biasanya, obat ini berisi 21—24 pil dengan kandungan hormon dan 7—4 pil plasebo. Haid akan dimulai begitu kamu mengonsumsi pil plasebo. Nah, ketika ingin menundanya, cukup lewati pil plasebo dan segera memulai pil dengan kandungan hormon baru.
Untuk menunda haid dengan pil KB hormonal, pastikan mengonsumsinya secara rutin dan tidak melewatkan barang sehari. Usahakan juga meminum pil pada waktu yang sama setiap hari. Tujuannya untuk mencegah bercak, pendarahan spontan, atau bahkan kehamilan.
3. KB patch
Mirip dengan KB hormonal yang harus diminum secara rutin, KB patch alias KB tempel juga demikian. Bedanya, kamu perlu menempelkan KB secara terus-menerus sepanjang tidak ingin haid.
Saat berfungsi sebagai kontrasepsi, KB patch dapat dipasang setiap minggu selama 3 minggu berturut-turut dan tak menempelkannya pada pekan ke-4 agar haid. Nah, untuk menunda haid selama Ramadan, kamu perlu menggunakan patch secara terus-menerus sepanjang bulan.
Akan tetapi, baiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya sebagai metode untuk mencegah menstruasi, ya. Hal itu karena kandungan hormon di dalamnya dapat menyebabkan efek samping, seperti perubahan mood hingga mual dan sakit kepala.
Cara alternatif yang belum teruji

Tiga cara sebelumnya telah teruji secara medis dapat membantu menunda haid. Di sisi lain, terdapat cara alternatif yang konon bisa memberikan manfaat serupa. Caranya dengan mengonsumsi beberapa bahan dan makanan berikut:
- Cuka apel
- Kacang lentil atau adas
- Lemon juice
- Agar-agar atau gelatin.
Belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi minuman dan makanan di atas efektif membantu menunda haid selama Ramadan. Di sisi lain, konsumsi asupan tersebut secara berlebihan mungkin memicu efek samping yang tidak baik untuk tubuh.
Selain itu, beberapa ahli menyarankan berolahraga untuk membantu mencegah menstruasi. Well, aktivitas berat memang dapat membuat tubuh tidak cukup untuk memenuhi cadangan energi guna mendukung siklus menstruasi. Akan tetapi, lagi-lagi belum ada penelitian yang mendukung penjelasan tersebut.
Cara agar tidak haid saat puasa di atas efektif dan aman, tetapi harus konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menerapkannya, ya. Hal tersebut penting demi mempertimbangkan risiko negatif yang mungkin terjadi.
Referensi:
"Delaying your Period with Hormonal Birth Control". Mayo Clinic. Diakses Februari 2025.
"How To Safely Delay Your Period". Health. Diakses Februari 2025.
"Are Natural Remedies Effective for Delaying Your Period?". Healthline. Diakses Februari 2025.
"Birth Control Patch". Cleveland Clinic. Diakses Februari 2025.