5 Cara Mencegah Fasting Headache, Sakit Kepala saat Puasa

17 Mar 2025, 20:06 WIB

Lathiva R. Faisol

ilustrasi seseorang merasa pusing (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Intinya sih...

Puasa Ramadan dapat menyebabkan gangguan kesehatan ringan seperti sakit kepala.
Sakit kepala saat puasa atau fasting headache bisa terjadi karena tidak adanya asupan makanan dan minuman dalam kurun waktu tertentu.
Pola makan saat buka puasa dan sahur, tingkat hidrasi tubuh, dan pola tidur bisa berkontribusi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Puasa Ramadan mewajibkan umat Islam untuk tidak makan dan minum dari fajar hingga matahari terbenam. Puasa selama satu bulan lamanya ini terjadi setiap bulan Ramadan atau bulan ke-9 kalender Islam.

Tak hanya mendapatkan keberkahan dalam menjalankan semua ibadah di bulan ini, bagi sebagian orang yang belum terbiasa dapat mengalami beberapa gangguan kesehatan ringan, salah satunya sakit kepala.

Sakit kepala saat puasa atau fasting headache bisa terjadi karena tidak adanya asupan makanan dan minuman dalam kurun waktu tertentu. Biasanya, sakit kepala terjadi karena sebagian orang belum terbiasa berpuasa setelah selama berbulan-bulan lamanya makan dan minum dengan leluasa. Masalah kesehatan ini sering terjadi pada masa awal puasa.

Meski ini terjadi saat tubuh beradaptasi, tetapi tetap saja fasting headache terasa tidak nyaman. Lebih baik mencegah daripada mengobati, inilah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah sakit kepala saat puasa.

1. Makan secukupnya saat buka puasa

ilustrasi makan buah semangka (pexels.com/Karolina Grabowska)

Makan berlebihan saat buka puasa dapat membuat organ bekerja lebih keras dibandingkan biasanya terlebih untuk memecahkan kalori.

Dalam laman Health Digest, diterangkan bahwa makan berlebihan setelah puasa bisa membuat kadar gula dan insulin melonjak. Kalau sering terjadi, lonjakan gula dapat menyebabkan masalah pada jantung, ginjal, mata, dan saraf.

Ada baiknya memilih untuk berbuka puasa dengan kurma atau buah sebelum makan besar karena dinilai tidak banyak mengandung gula. Selain itu, pilih juga minuman yang sehat seperti air putih atau jus dengan madu.

2. Jangan lewatkan sahur

ilustrasi makan sup (unsplash.com/@micheile)

Makan sahur merupakan sumber energi penting untuk menjaga kesehatan selama satu hari. Pilihlah makanan dengan kandungan karbohidrat dan protein untuk energi serta untuk menahan rasa kenyang, dan sayuran serta buah dengan kandungan air tinggi agar tetap terhidrasi.

Hindari camilan, makanan dengan gula tinggi, dan makanan tinggi garam. Pilihlah buah dan sayuran yang tinggi air agar tubuh tetap terhidrasi. Sebaiknya makan berat 30 menit sebelum azan subuh, setelah itu cukupkan dengan air putih dan buah. Cara ini terbilang dapat mengurangi rasa ingin makan lebih lama.

3. Jaga tubuh tetap terhidrasi

ilustrasi minum air putih (unsplash.com/engin akyurt)

Ketika melakoni puasa, ada baiknya atur waktu minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi. Gunakan metode 2-4-2 untuk mengonsumsi air putih selama bulan puasa. Kamu bisa mengonsumsi air putih 2 gelas saat buka puasa, 4 gelas antara buka puasa dan sebelum tidur, dan 2 gelas ketika sahur.

Selain itu, hindari minuman dengan aroma buah, kafein, dan minuman berkarbonasi selama puasa Ramadan karena dapat membuatmu lebih haus. Namun, ada kalanya kamu harus mendatangi buka puasa bersama yang membuat kamu harus meminum beberapa jenis minuman tersebut. Jika sudah begini, salah satu jalan agar tetap terhidrasi adalah minum air putih lebih banyak, ya.

4. Pertahankan pola tidur yang konsisten

ilustrasi tidur dengan nyenyak (pexels.com/Ivan Oboleninov)

Bagi sebagian orang, bangun sebelum fajar adalah sebuah kebiasaan karena untuk menjalankan ibadah tahajud. Namun bagi yang lain, pola tidur yang berubah dapat menyebabkan kurang tidur dan dapat memicu sakit kepala.

Itulah mengapa penting untuk menjaga pola tidur dengan disiplin tinggi. Sebagai langkah awal, cobalah tidur lebih awal. Jauhkah gawai yang membuatmu jadi sulit tidur dan hindari minum kafein setelah buka puasa. Kalau masih memiliki pola tidur yang buruk, memanfaatkan sedikit waktu untuk tidur siang dapat jadi pilihan untuk menjaga kepala dan tubuh tetap segar.

5. Berkonsultasi ke dokter

ilustrasi konsultasi dokter (pexels.com/cottonbro studio)

Bagi orang dengan penyakit kronis, migrain, dan kondisi medis lainnya, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter. Pastikan apakah keputusan puasa bisa mengganggu pengobatan atau tidak. Ini juga bisa membantu kamu mencari solusi terbaik supaya keinginan puasa tetap dapat terlaksana. Hindari kemungkinan yang dapat memperburuk kesehatanmu, ya.

Lakukan cara-cara di atas untuk mencegah sakit kepala saat puasa. Ramadan menjadi bulan yang penuh kebaikan dan perlu melakukan berbagai persiapan, baik mental, rohani, dan fisik. Itulah mengapa menjaga kesehatan tubuh jadi faktor penting agar ibadah selama bulan puasa berjalan lancar.

Referensi

"Fasting headache: Pain prevention tips and how to get relief". HealthDigest. Diakses Maret 2025.
"How fasting can cause a headache". Verywell Health. Diakses Maret 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.