Sering dijuluki sebagai “tamu” bulanan, perempuan sudah biasa mengalami menstruasi selama satu bulan sekali. Meski terjadi setiap bulannya, menstruasi kerap kali datang dengan membawa gangguan fisik maupun mental yang cukup mengganggu produktivitas.
Tak jarang gangguan ini menimbulkan kecemasan, karena perempuan takut terjadi sesuatu pada tubuhnya. Namun tenang saja, ada beberapa gangguan fisik yang sebenarnya lumrah terjadi saat perempuan sedang menstruasi. Kamu pasti mengalaminya.
Dilansir Medical Health News, saat menstruasi rasa lelah lumrah terjadi karena adanya perubahan hormonal. Hormon estrogen mengalami penurunan yang berdampak pada kadar serotonin. Berkurangnya serotonin berpengaruh terhadap menurunnya neurotransmitter, sehingga menimbulkan suasana hati yang buruk dan rasa lemas.
Selain perubahan hormon, lelah juga bisa muncul ketika tubuh kekurangan zat besi atau anemia. Hal ini justru lebih berbahaya, karena defisiensi besi membuat oksigen tidak mampu memproduksi hemoglobin yang bertugas untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Untuk mengatasi anemia defisiensi besi ini, perempuan disarankan untuk mengonsumsi tablet penambah darah supaya tidak mudah lelah.
Penelitian pada 2022 menyebutkan bahwa 12 persen perempuan di dunia mengalami migrain atau sakit kepala sebelah. Migrain ini bisa menyerang kapan saja, termasuk saat periode menstruasi.
Menurunnya kadar estrogen saat menstruasi berpengaruh terhadap kondisi fisik. Saat hormon estrogen menurun, produksi serotonin juga ikut turun, sehingga menimbulkan perubahan dalam sirkulasi darah ke otak atau pengaruh langsung pada fungsi saraf yang mengatur keseimbangan. Karena alasan inilah perempuan mudah terserang migrain.
Kram menstruasi atau dismenore sering dialami pada hari pertama hingga ketiga selama menstruasi. Kondisi ini bisa terjadi karena ada peningkatan hormon prostaglandin, sebuah hormon yang berkontribusi pada kontraksi otot rahim. Tingkat prostaglandin yang tinggi dapat menyebabkan kontraksi rahim yang kuat, sehingga menimbulkan nyeri dan kram.
Sebenarnya, kram dianggap normal selama tidak mengganggu aktivitas. Namun, apabila gejala semakin memburuk, Mayo Clinic menyarankan kamu untuk memeriksakannya ke dokter. Sebab, ditakutkan penyebab rasa nyeri ini disebabkan oleh endometriosis, fibroid rahim, dan masalah pada rahim lainnya.
Selain menyebabkan kontraksi pada otot rahim, peningkatan prostaglandin juga dapat memengaruhi organ di sekitarnya, seperti usus yang dapat menyebabkan rasa kembung dan mual. Dua gejala ini wajar terjadi saat menstruasi hari pertama hingga ketiga.
Gejalanya dapat mereda setelah kamu mengonsumsi kayu manis dan jahe, mengolesi perut dengan minyak aromaterapi, atau menggunakan kompres air hangat, seperti dilansir Healthline. Akan tetapi, apabila gangguan fisik ini sudah muncul lebih dari tiga hari hingga aktivitas menjadi terganggu, maka kamu dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter guna mendapatkan obat yang bisa menurunkan rasa sakit.
Punggung yang mendadak pegal bukanlah masalah serius yang perlu kamu khawatirkan. Rasa pegal ini bisa muncul berkaitan dengan meningkatnya hormon prostaglandin yang menyebabkan rasa nyeri pada perut yang menjalar hingga punggung.
Kamu dapat meredakan rasa pegal ini dengan memijatnya secara perlahan, dikompres air hangat, atau berlatih yoga yang khusus dilakukan untuk mengurangi rasa pegal saat menstruasi. Selain itu, Spire Healthcare juga menganjurkan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B dan magnesium untuk meredakan nyeri sekaligus rasa pegal pada punggung.
Sebagian besar dari lima gangguan tadi merupakan hal yang normal, bersifat sementara, dan dapat kamu atasi dengan melakukan perawatan mandiri. Namun, apabila dirasa sangat menganggu, kamu bisa langsung berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.