5 Jenis Jus Kesehatan yang Justru Gak Sehat Kalau Diminum Setiap Hari

- Jus jeruk mengandung gula alami yang cepat meningkatkan gula darah, bisa mempercepat pengikisan enamel gigi jika diminum terus-menerus tanpa jeda.
- Jus apel dari konsentrat mengandung kalori lebih dari satu buah, tambahan pemanis dan proses penyimpanan meningkatkan risiko penumpukan lemak.
- Jus anggur meningkatkan risiko lonjakan kalori tanpa disadari, konsumsi jus cranberry kemasan umumnya mengandung sirup tambahan yang membebani kerja hati dan ginjal dalam memproses gula.
Jus kesehatan sering dianggap solusi instan untuk menjaga tubuh tetap bugar. Banyak orang mulai mengganti sarapan atau camilan dengan segelas jus, berharap semua kebutuhan vitamin dan mineral langsung terpenuhi. Padahal, tidak semua jus benar-benar menyehatkan bila dikonsumsi setiap hari.
Beberapa jenis jus justru bisa menimbulkan dampak yang tidak disadari, terutama kalau diminum berlebihan tanpa memperhatikan kandungan gulanya. Alih-alih memberi manfaat, kebiasaan ini bisa memicu masalah baru dalam tubuh. Berikut beberapa jenis jus kesehatan yang sebaiknya tidak diminum setiap hari agar tubuh tetap seimbang.
1. Jus jeruk mengandung gula alami yang cepat meningkatkan gula darah

Jus jeruk memang terkenal sebagai sumber vitamin C, tapi kadar gula alaminya tinggi. Satu gelas jus jeruk bisa mengandung lebih dari 20 gram gula tanpa disertai serat yang menjaga penyerapan. Ketika diminum setiap hari, lonjakan gula darah bisa terjadi lebih cepat karena tubuh tidak memiliki waktu untuk menyeimbangkannya. Efeknya, energi mudah naik-turun dan bisa memicu rasa lapar berlebih setelah beberapa jam.
Selain itu, kandungan asam pada jus jeruk dapat mempercepat pengikisan enamel gigi jika diminum terus-menerus tanpa jeda. Banyak orang merasa jus jeruk aman karena berasal dari buah alami, padahal frekuensi konsumsi juga menentukan dampaknya. Lebih baik, jus jeruk dijadikan selingan dua atau tiga kali seminggu, bukan minuman harian.
2. Jus apel dari konsentrat mengandung kalori lebih dari satu buah

Jus apel sering dipilih karena rasanya ringan dan manis alami, tapi banyak produk di pasaran dibuat dari konsentrat yang kehilangan sebagian nutrisinya. Saat diolah menjadi jus, serat alami apel ikut hilang sehingga gula langsung terserap ke aliran darah. Akibatnya, kadar kalori meningkat tanpa memberikan rasa kenyang yang cukup. Jika dikonsumsi setiap hari, tubuh bisa kelebihan asupan gula meski tidak terasa.
Masalah lain datang dari proses penyimpanan dan tambahan pemanis yang sering digunakan agar jus bertahan lebih lama. Kombinasi ini bisa meningkatkan risiko penumpukan lemak, terutama di area perut. Untuk menjaga keseimbangan, sebaiknya apel dikonsumsi langsung dalam bentuk buah utuh agar seratnya tetap berfungsi. Cara ini juga membantu pencernaan lebih stabil dan kadar gula darah tetap terkontrol.
3. Jus anggur meningkatkan risiko lonjakan kalori tanpa disadari

Jus anggur memiliki kandungan antioksidan tinggi, tapi kadar gulanya juga tidak kalah tinggi. Dalam satu porsi kecil saja, jumlah gulanya bisa menyamai sebotol minuman ringan. Karena terasa “alami”, banyak orang tidak memperhatikan seberapa sering mereka meminumnya. Kebiasaan ini bisa menambah asupan kalori harian secara diam-diam dan berpotensi memengaruhi berat badan.
Selain itu, konsumsi jus anggur yang terlalu sering dapat menimbulkan fluktuasi energi karena tubuh cepat memecah gula menjadi glukosa. Akibatnya, kamu mungkin merasa lelah lebih cepat setelah efek manisnya hilang. Menggantinya dengan buah anggur utuh jauh lebih baik karena seratnya menahan laju penyerapan gula.
4. Jus cranberry kemasan umumnya mengandung sirup tambahan

Cranberry sering disebut buah super karena kaya antioksidan, tapi rasanya yang asam membuat produsen menambahkan banyak gula untuk menutupi rasa tersebut. Hasilnya, jus cranberry dalam kemasan sering lebih mirip minuman manis daripada jus murni. Kandungan gula tambahan itu bisa mencapai lebih dari setengah takaran harian yang disarankan. Jika dikonsumsi setiap hari, hal ini justru membebani kerja hati dan ginjal dalam memproses gula.
Kamu mungkin tidak langsung merasakan efeknya, tapi konsumsi rutin jus cranberry manis bisa meningkatkan risiko gangguan metabolisme. Sebagai alternatif, pilih versi tanpa pemanis atau buat sendiri di rumah dengan campuran air dan potongan buah segar. Rasanya memang tidak semanis versi pabrikan, tapi kandungan nutrisinya lebih terjaga.
5. Jus hijau siap minum tidak selalu lebih baik dari buatan sendiri

Jus hijau identik dengan gaya hidup sehat karena mengandung sayuran dan buah, tapi versi kemasan sering tidak seimbang komposisinya. Banyak produk menambahkan buah-buahan tinggi gula seperti nanas atau mangga agar rasanya lebih enak. Akibatnya, kadar gula bisa melebihi batas sehat meski labelnya bertuliskan green juice. Selain itu, proses pasteurisasi dapat menurunkan kadar vitamin tertentu yang mudah rusak oleh panas.
Minum jus hijau setiap hari juga bisa membuat tubuh kekurangan serat bila dijadikan pengganti makan utama. Beberapa orang bahkan mengalami gangguan pencernaan karena tubuh kehilangan asupan serat padat dari sayur utuh. Pilihan terbaik tetap membuat jus hijau sendiri di rumah dengan perbandingan sayur lebih banyak daripada buah. Dengan begitu, kandungan gulanya tetap terkendali dan manfaatnya benar-benar terasa.
Tidak semua jus kesehatan aman dikonsumsi setiap hari, meski bahan dasarnya berasal dari buah alami. Kunci utamanya tetap pada keseimbangan antara frekuensi, porsi, dan kandungan gulanya. Jadi, setelah tahu beberapa jenis jus yang sebaiknya dibatasi, masihkah kamu yakin segelas jus tiap hari selalu menyehatkan?
Referensi:
"5 Best & Worst Juices For Your Health" NDTV. Diakses pada November 2025
"Best and Worst Drinks for Your Health" WebMD. Diakses pada November 2025
"Arsenic and Lead Are in Your Fruit Juice: What You Need to Know" CR. Diakses pada November 2025


















