Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Rasa ASI, Lebih Manis dan Creamy Dibanding Susu Sapi

Seorang ibu berbaring telentang di sofa, bayinya tertidur di perut sang ibu.
ilustrasi menyusui (pexels.com/William Fortunato)
Intinya sih...
  • Rasa ASI bervariasi tergantung pada makanan yang dikonsumsi ibu, mulai dari manis lembut hingga sedikit gurih atau beraroma buah.
  • ASI memiliki rasa manis dan creamy karena kandungan laktosa dan lemaknya, serta cenderung berubah seiring pertumbuhan bayi.
  • Berbagai faktor seperti pola makan, waktu, reaksi kimia tertentu, obat-obatan, hormon, olahraga, merokok, alkohol, mastitis, dan penyimpanan dapat memengaruhi rasa ASI.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seorang ibu baru yang dengan penuh harap menyusui bayinya untuk pertama kali. Di tengah rasa haru dan keajaiban momen itu, muncul satu pertanyaan sederhana namun menarik, sebenarnya, seperti apa rasa air susu ibu (ASI)?

Banyak orang mungkin membayangkan rasanya tawar atau hambar. Namun, faktanya, rasa ASI bisa berubah-ubah, tergantung pada apa yang dikonsumsi ibu.

Dari manis lembut seperti susu cair, hingga sedikit gurih atau bahkan memiliki aroma buah, setiap tetes ASI membawa jejak rasa dari makanan sehari-hari yang dikonsumsi. Fenomena ini bukan sekadar unik, tetapi juga menjadi cara alami tubuh memperkenalkan bayi pada berbagai cita rasa sebelum ia mulai mengenal makanan padat.

Bagaimana rasa ASI?

ASI kemungkinan rasanya sedikit berbeda dari satu orang ke orang lain karena setiap orang unik, tetapi secara umum rasanya sedikit manis dan creamy berkat laktosa, gula yang secara alami ada dalam susu mamalia, sementara creamy-nya berasal dari lemak.

Rasa tersebut cenderung berubah seiring pertumbuhan bayi. Pada bulan-bulan awal, susu biasanya lebih kaya dan creamy karena kandungan lemaknya tertinggi untuk mendukung pertumbuhan yang cepat. Seiring perubahan pola makan dan bayi mulai mengonsumsi makanan padat, susu dapat menjadi sedikit lebih encer dan kurang manis, meskipun tetap bergizi.

Tingkat laktosa yang relatif tinggi dalam ASI membuat rasanya mirip dengan susu sapi. Konsistensinya mirip susu skim namun manis dan kental seperti whole milk.

Waktu dalam sehari juga dapat memengaruhi rasa ASI. Pasokan ASI tertinggi pada pagi hari sehingga mengandung laktosa tinggi saat itu sehingga rasanya lebih manis. Seiring berjalannya hari, ASI menjadi lebih berlemak, kental, dan sedikit kurang manis.

Namun, dalam kondisi tertentu, rasa lain juga bisa berkembang. Misalnya, jika sehabis mengonsumsi makanan atau minuman dengan rempah kuat atau bawang putih dalam jumlah besar, maka ASI akan memiliki rasa yang sedikit pedas atau beraroma bawang putih.

Faktor yang memengaruhi

Seorang ibu menyusui bayinya sambil duduk di sofa.
ilustrasi ibu menyusui (freepik.com/freepik)

Berbagai faktor dapat memengaruhi rasa ASI, seperti:

  • Pola makan. Makanan yang dikonsumsi sangat memengaruhi rasa ASI. Hal ini terutama berlaku untuk makanan dengan rasa yang kuat.
  • Waktu. Komposisi ASI dapat bervariasi, bahkan dari awal hingga akhir sesi menyusui. Misalnya, ASI cenderung menjadi lebih berlemak seiring berjalannya sesi menyusui. Komposisi nutrisi juga berubah seiring pertumbuhan bayi. ASI yang diproduksi pada beberapa hari pertama setelah melahirkan kaya akan nutrisi dan cenderung lebih kental dan kuning.
  • Reaksi kimia tertentu. Terkadang ASI dapat berbau dan terasa asam. Hal ini dapat terjadi dengan sangat cepat jika ibu mengonsumsi tambahan tertentu dalam pola makan seperti lemak tak jenuh ganda dan lemak yang sudah basi, atau air yang kaya akan ion tembaga dan besi. Jika menyadari ASI cepat basi, kamu mungkin perlu mengubah beberapa aspek pola makan. Segera konsultasikan dengan dokter begitu menyadari masalah tersebut.

Hal lain yang dapat memengaruhi rasa ASI termasuk:

  • Obat-obatan tertentu. Beberapa obat dapat memengaruhi bau dan rasa ASI. Tanyakan kepada dokter atau apoteker apakah ini dipengaruhi oleh obat resep atau obat bebas yang dikonsumsi.
  • Hormon. Saat menstruasi atau hamil, perubahan hormon dapat mengubah rasa ASI. Banyak ibu melaporkan bahwa bayi mereka bereaksi berbeda pada masa-masa tersebut.
  • Olahraga. Beberapa ahli menyarankan saat berolahraga dengan intensitas tinggi, tubuh menghasilkan asam laktat, yang dapat memengaruhi rasa ASI. Namun, penelitian lain menemukan bahwa olahraga moderat atau bahkan intens saat menyusui tidak memengaruhi penerimaan bayi terhadap ASI.
  • Merokok. Nikotin memengaruhi bau dan rasa ASI. Selain itu, penelitian menyarankan bahwa rasa tembakau dalam ASI mungkin memengaruhi kemungkinan seorang anak merokok di kemudian hari.
  • Alkohol. Alkohol telah terbukti memengaruhi bau ASI, dan studi menunjukkan bahwa hal itu mengurangi jumlah ASI yang dikonsumsi bayi.
  • Mastitis. Disarankan untuk terus menyusui jika mengalami mastitis (peradangan payudara), tetapi bayi mungkin menolak rasa asin yang dihasilkan dari infeksi tersebut.
  • Penyimpanan. Jika mencium bau sabun atau sedikit asam pada ASI yang dipompa atau perah, itu disebabkan oleh lipase, enzim yang memecah lemak. Makin lama disimpan, makin banyak lipase yang terkandung dalam susu. Lipase tidak berbahaya, tetapi dapat mengubah rasa normal ASI. Kamu dapat mencegahnya dengan memanaskan ASI sebelum membekukannya. Jangan biarkan susu mendidih, panaskan hingga muncul gelembung kecil di tepi panci. Ini mencegah lipase memecah lemak. Biarkan susu mendingin sebelum dibekukan. Lakukan ini hanya jika diperlukan karena memanaskan susu hingga mendidih akan mengurangi beberapa nutrisi di dalamnya.

Apakah ASI sama dengan susu sapi?

Meskipun keduanya merupakan susu yang dihasilkan oleh mamalia, tetapi ada beberapa perbedaan penting saat membandingkan susu ibu dengan susu sapi.

Kandungan nutrisi dalam susu sapi bervariasi tergantung pada apakah itu susu utuh atau rendah lemak, serta apakah mengandung tambahan nutrisi seperti vitamin D.

Keduanya mengandung lemak, karbohidrat, dan protein. Keduanya juga kaya akan mikronutrien seperti kalsium, kalium, dan berbagai mineral.

Namun, keseimbangan nutrisi dalam ASI dirancang khusus untuk bayi manusia, sementara rasio nutrisi dalam susu sapi sesuai untuk anak sapi. Susu sapi, misalnya, tidak boleh mengandung antibodi manusia atau komponen kekebalan tubuh manusia.

Saat beralih dari ASI ke susu sapi, ingatlah bahwa banyak anak kecil alergi terhadap produk susu formula. Segera cari pertolongan medis jika menduga anak mengalami reaksi alergi terhadap makanan baru.

Gejala alergi susu meliputi:

  • Kesulitan bernapas.
  • Batuk dan rasa sesak di tenggorokan.
  • Muntah.
  • Diare.
  • Mata berair yang juga dapat gatal.
  • Ruam kulit.

Pada dasarnya ASI rasanya seperti susu biasa. Rasanya juga dipengaruhi oleh apa yang dimakan oleh ibu. Tidak hanya makanan, ada banyak hal yang bisa berkontribusi terhadap rasa ASI. Jika memiliki kekhawatiran terhadap ASI, konsultaskan dengan dokter atau konsultan laktasi.

Referensi

"What Does Breast Milk Taste Like? You Asked, We Answered (and More)". Healthline. DIakses Oktober 2025.

"What to Know About How Breast Milk Tastes". WebMD. Diakses Oktober 2025.

"What does breast milk taste like?". BabyCenter. Diakses Oktober 2025.

"Confession: I Tasted My Breast Milk — And Guess What? Nearly 2 in 5 Moms Do, Too". What to Expect. Diakses Oktober 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Ciri Ruam yang Bisa Menjadi Tanda Kanker Payudara

18 Okt 2025, 14:54 WIBHealth