Banyak Orang Terlambat Mengetahui Bahaya Rokok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - dr. Feni Fitriani, selaku salah satu narasumber, talkshow perempuan dan rokok pada Kamis (2/5) memaparkan bahwa banyak masyarakat yang terlambat mengetahui bahaya rokok baik aktif mau pun pasif.
1. Faktor dari perokok aktif cenderung susah berhenti
dr. Feni mengatakan ada dua faktor bagi perokok aktif yang cenderung membuat para perokok susah berhenti, yakni faktor adiksi dan faktor motivasi.
Faktor adiksi merupakan faktor di mana seseorang sudah ketergantungan atau kecanduan terhadap sesuatu. Para perokok aktif biasanya sudah ketergantungan akan rokok sehingga cukup susah untuk berhenti. Selain itu, faktor motivasi yang kurang untuk berhenti merokok.
"Memang orang-orang seperti kita (non-perokok) gampang untuk mengatakan kamu harus berhenti, tapi kalau memang orangnya belum mempunyai motivasi yang cukup akan susah," ujar Feni.
Baca Juga: Hati-Hati, Asap Rokok Bisa Sebabkan Leukimia Pada Anak
2. Para perokok cenderung menyalahkan pabrik rokok
Editor’s picks
dr. Feni menjelaskan bahwa dari sekian banyak pasien yang ia tangani, sebagian dari mereka menyalahkan pabrik rokok pada saat mereka sudah terjangkit suatu penyakit.
"Hal ini sering terjadi di mana para pasien saya justru menyalahkan pabrik rokok jika terkena penyakit. Mereka mengatakan bahwa seharusnya pabrik rokok dituntut karena menyebabkan mereka seperti ini," ujarnya.
3. Asap rokok yang menempel pada barang lebih berbahaya
Menurut dr. Feni, bahaya rokok yang paling berbahaya adalah saat asap-asap tersebut menempel pada barang atau biasa disebut dengan third-hand smoke.
"Asap-asap yang menempel seperti di sofa, kursi, gorden, atau yang lainnya ini susah hilang walau pun sudah dicuci dengan cara biasa. Jika pada suatu saat bahan tersebut terkena paparan zat kimia akan sangat membahayakan," ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa terkena paparan zat-zat tersebut walaupun hanya dalam skala kecil, dapat memicu terjadinya kanker.
Baca Juga: Ini Bahaya Laten Paparan Asap Rokok bagi Anak-anak