"Heat and Health". World Health Organization (WHO). Diakses Oktober 2025.
"How To Stay Safe in Extreme Heat: 11 Things To Know". Yale Medicine. Diakses Oktober 2025.
"Extreme Heat Endangers Older Adults: what to know and do". Harvard Health Publishing. Diakses Oktober 2025.
Efek Cuaca Panas Ekstrem pada Tubuh dan Cara Mengatasinya

- Cuaca panas ekstrem dapat menyebabkan dehidrasi, sunburn, heat exhaustion, dan heatstroke
- Kondisi kelelahan akibat panas tadi bisa semakin parah dan terjadi serangan panas (heatstroke). Saat itu, suhu tubuh naik drastis hingga sekitar 40 derajat Celsius atau bahkan lebih
- Setiap masalah kesehatan akibat cuaca panas memiliki cara penanganan yang berbeda, pastikan untuk cermati gejalanya
Perubahan iklim hingga pemanasan global ternyata membuat pola musim jadi tidak menentu. Seperti saat ini, seharusnya banyak wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan, tapi di beberapa daerah cuaca masih terasa sangat panas dan kering. Sementara itu, di daerah lain diguyur hujan lebat. Kondisi yang cukup mengkhawatirkan karena bisa berdampak pada kesehatan tubuh. Pasalnya, tubuh butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan suhu serta kelempan yang berubah-ubah. Jika tidak siap, maka sistem imun bisa melemah dan membuatmu mudah sakit.
Jika daerahmu masih terasa sangat panas dan kering, efeknya tidak hanya bikin gerah saja, lho. Tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena cuaca panas bisa memengaruhi fungsi tubuh dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Misalnya seperti dehidrasi, sunburn, heat exhaustion, dan bahkan hingga heatstroke. Jadi kamu perlu tahu bagaimana cuaca panas memengaruhi tubuh serta cara mengatasinya. Yuk, luangkan waktumu beberapa menit untuk membaca penjelasan di bawah ini!
1. Bagaimana panas bisa memengaruhi tubuhmu?

Ada beberapa hal yang memengaruhi tingkat panas dalam tubuhmu. Salah satunya ketika tubuh tidak bisa membuang panas yang dihasilkan dari proses metabolisme karena kondisi lingkungan panas. Jika kamu memakai pakaian terlalu tebal atau tertutup, itu juga bisa menghambat keluarnya panas. Jadi, saat tubuh tidak bisa mengatur suhu internal dan membuang panas dengan baik, risiko terkena kelelahan akibat panas (heat exhaustion) dan serangan panas (heatstroke) semakin meningkat.
Dilansir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat tubuh berusaha mendinginkan diri, itu buat jantung dan ginjal bekerja lebih keras. Kalau proses pendinginan berlangsung lama, tubuh bisa kelelahan. Apalagi kalau kamu punya penyakit kronis seperti gangguan jantung, pernapasan, diabetes atau gangguan mental. Memang bisa sangat berisiko kalau kondisi ekstrem itu tidak ditangani dengan baik.
2. Kenali dulu jenis penyakit yang terjadi akibat panas ekstrem

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, cuaca panas ekstrem bisa buat tubuh bekerja terlalu keras saat pendinginan. Dalam waktu setengah jam saja, tubuhmu bisa kehilangan banyak cairan dan berakhir dehidrasi. Ternyata ada beberapa penyakit akibat panas yang sangat penting untuk kamu ketahaui. Apa saja itu? Ruam panas (heat rash), kondisi ini terjadi karena keringat terperangkap di bawah kulit sehingga menimbulkan bintik-bintik merah seperti jerawat. Terutama di bagian tumbuh lembap seperti dada, leher, lipatan siku dan selangkangan.
Ada juga kondisi yang dinamakan kram panas (heat cramps). Ini terjadi saat kram otot terjadi tiba-tiba karena tubuhmu kepanasan. Kondisi ini muncul setelah aktivitas fisik berat di bawah teriknya matahari. Sementara itu, bisa terjadi kelelahan akibat panas (heat exhaustion) yang gejalanya keringat berlebih, kulit tampak pucat dan lembap, detak jantung cepat tapi lemah, mual, pusing dan terasa lemas.
Berdasarkan informasi dari Yale Medicine, kondisi kelelahan akibat panas tadi bisa semakin parah dan terjadi serangan panas (heatstroke). Saat itu, suhu tubuh naik drastis hingga sekitar 40 derajat Celsius atau bahkan lebih. Gejalanya seperti kebingungan, kulit panas dan kering, muntah, kejang, hingga pingsan. Jika kamu merasakan gejala itu, maka segera tangani agar tidak berakibat fatal, ya.
3. Bagaimana cara mengatasi masalah kesehatan akibat panas ekstrem?

Jika tadi dijelaskan soal nama penyakit dan gejalanya, sekarang ada beberapa tips untuk mengatasinya yang dibagikan oleh Harvard Health Publishing. Saat kamu mulai merasakan ruam panas, maka segera pindah ke tempat sejuk dan kering. Usahakan ruamnya tetap kering dan kalau bisa gunakan pakaian longgar yang bahannya katun. Kamu juga bisa mengoleskan krim anti gatal.
Beda lagi sama kram panas, setelah cari tempat teduh, segera minum air putih atau minuman isotonik untuk mengganti cairan tubuhmu yang hilang. Ingat, jangan lanjut beraktivitas dulu sampai kramnya benar-benar hilang. Jika tidak membaik dalam waktu 15 menit, tetap ada hingga satu jam atau punya masalah jantung, disarankan untuk segera cari pertolongan medis.
Sementara itu, kelelahan akibat panas bisa diatasi dulu dengan melonggarkan pakaian setelah ada di tempat sejuk lalu minum air sedikit demi sedikit. Jika sudah merasa lebih baik, kamu bisa mandi air dingin atau menempelkan kain basah di kulit. Namun, jika kamu muntah dan gejalanya tidak membaik dan berlangsung lebih dari satu jam, hubungi tenaga medis segera.
Karena ketiga penyakit lainnya bisa diatasi sendiri dan baru mencari pertolongan medis jika tidak membaik, maka serangan panas sudah dianggap sebagai kondisi darurat medis. Jika terjadi, segera hubungi layanan gawat darurat, setelah itu pindah ke tempat sejuk. Pertolongan pertama bisa dilakukan dengan menurunkan suhu tubuhnya menggunakan kain basah. Namun, perlu kamu ingat, jangan memberinya minum!
Setelah membaca penjelasan sebelumnya, kamu sudah tahu bagaimana cuaca panas yang ekstrem ternyata bisa memengaruhi kesehatan tubuh. Apalagi kalau kondisinya parah dan tidak ditangani dengan baik. Kehati-hatian dalam mengidentifikasi jenis penyakit yang dialami juga sangat penting. Soalnya cara penanganan setiap penyakit juga berbeda. Yuk, bagikan tulisan ini untuk meningkatkan awareness soal dampak cuaca panas ekstrem!
Referensi