Setiap orang pasti mendambakan memiliki gigi yang sehat, putih dan kuat. Sayangnya, ada banyak hal yang dapat mengganggu kesehatannya. Mulai dari sering mengonsumsi makanan manis, jarang menggosok gigi hingga kebiasaan menggemeretakkan gigi saat tidur.
Selain itu, masih ada beberapa kebiasaan buruk yang tanpa kamu sadari ternyata merusak kesehatan gigi. Lalu, apa saja, ya? Dirangkum dari Healthline, Mayo Clinic, dan WebMD, yuk, simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini!
Dianggap menyehatkan, menyikat gigi tepat sesudah makan bukan suatu hal yang bijak. Pasalnya, gigi menjadi lebih asam akibat proses pencernaan oleh berbagai enzim di mulut. Alih-alih menyehatkan, kebiasaan ini justru dapat merusak enamel gigi.
Akibatnya, gigi menjadi lebih sensitif, baik terhadap makanan dan minuman yang dingin atau panas. Jika kamu memang ingin mengosok gigi setelah makan, tunggulah sekitar 30 menit lebih dulu, ya.
Mungkin kamu belum menyadari jika kebiasaan mengunyah es batu dapat mengikis enamel gigi. Ketika lapisan terluar ini rusak, gigi akan lebih sensitif terhadap makanan dan minuman yang panas atau dingin.
Selain itu, menggigit pensil maupun bolpoin sama buruknya. Demi menjaga kesehatan gigi jangka panjang, cobalah untuk mengubah kebiasaan tersebut dengan mengunyah permen karet bebas gula.
Walau sering dianggap sepele, menunda ganti sikat gigi ternyata berpotensi buruk terhadap kesehatan gigi, lho. Sebab, bulu sikat semakin lama akan usang sehingga tidak mampu membersihkan gigi secara maksimal.
Menurut keterangan dari American Dental Association (ADA), gantilah sikat gigi setiap 3 bulan sekali. Terutama jika kamu baru sembuh dari sakit. Hal ini disebabkan bulu sikat dapat menjadi tempat sempurna untuk berkembangbiaknya kuman penyakit.
Permasalahan gigi berlubang masih umum diderita oleh banyak orang. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa proporsi masalah gigi rusak, berlubang, atau sakit mencapai hingga 45,3 persen.
Sayangnya, tak sedikit pula yang membiarkan gigi berlubang begitu saja. Padahal, hal tersebut berpotensi menimbulkan beberapa masalah lainnya, seperti abses gigi, gingivitis, bahkan sepsis. Oleh sebab itu, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk menanganinya.
Menyikat gigi menjadi salah satu aspek penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Namun, tak sedikit orang yang masih keliru dalam melakukannya. Salah satunya adalah cara menyikat gigi yang terlalu kencang.
Hal ini dipercaya banyak orang akan membuat gigi lebih bersih. Faktanya, menyikat terlalu kencang mampu merusak enamel atau lapisan terluar gigi. Tak hanya itu, kebiasaan ini juga dapat membuat gusi berdarah serta meradang.
Selama ini hanya makanan manis yang dianggap sebagai "biang keladi" penyebab gigi berlubang. Faktanya, minuman bersoda tak kalah mengandung gula yang tinggi. Minuman tersebut sangat disukai oleh para bakteri-bakteri di mulutmu.
Rutin mengonsumsi air soda jelas akan meningkatkan risiko gigi berlubang. Tak hanya itu, minuman berkarbonasi ini mengandung asam yang dapat mengikis enamel gigi secara agresif.
Kesehatan gigi dan mulut masih sering kali diabaikan. Inilah alasannya mengapa banyak orang yang tidak rutin memeriksakan diri mereka ke dokter gigi. Sebagian besar orang bahkan baru akan mengunjungi dokter setelah menderita sakit gigi.
Pemeriksaan gigi sebenarnya harus rutin dilakukan setiap 6 bulan sekali. Meskipun, kamu tidak memiliki keluhan apa pun saat ini. Sebab, pemeriksaan rutin tersebut bertujuan sebagai deteksi dini terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut.
Tujuh kebiasaan ini memang tak secara langsung menyebabkan dampak buruk pada gigi. Akan tetapi, jika masih sering dilakukan maka bukan tak mungkin kerusakan gigi dapat terjadi. So, sebelum terlambat, segera jauhi kebiasaan-kebiasaan buruk di atas, ya!