Mengenal Kiss Mark: Tips, Risiko, dan Cara Menghilangkannya

Cupang yang satu ini bukan jenis ikan, ya. Bukan juga sisa merah yang menempel setelah menggunakan gincu. Cupang yang dimaksud adalah kiss mark alias tanda kecupan. Biasanya dibubuhkan oleh pasangan di leher atau area kulit tipis lainnya.
Sebagian orang suka memberikan atau menerima cupang leher pada maupun dari pasangannya. Namun, gak sedikit yang justru risih atau ingin menghilangkannya. Lantas, apa sebenarnya cupang dan mengapa sering 'diciptakan' ketika sesi bercinta?
Apa itu cupang?

Sejatinya, cupang merupakan bekas memar pada tubuh. Hal ini ditimbulkan karena adanya kecupan, hisapan, atau gigitan kecil di kulit. Cupang bisa diberikan di bagian tubuh mana saja, tetapi yang sering biasanya di leher.
Bagaimana cupang bisa menyisakan bekas memar?
Cupang biasanya diberikan dengan mengecup atau menggigit kecil di area kulit yang tipis. Tindakan ini membuat pembuluh darah yang ada di area tersebut pecah. Kondisi tersebut dapat melepaskan bintik-bintik kecil pada darah yang disebut petechiae.
Pembuluh darah terbuka lalu merembes keluar pipa aliran di bawah kulit. Dalam waktu singkat, ini akan menimbulkan bercak kemerahan atau kebiruan pada permukaan kulit.
Tanda cinta ini identik dengan hubungan intim. Pasalnya, gak sedikit yang melakukannya sebagai variasi foreplay. Meski demikian, cupang sendiri gak memberikan sensasi menggairahkan, sebagaimana keterangan Dr. Samer Jaber, dokter kulit bersertifikat di Washington Square Dermatology di NYC dalam Seventeen.
Sensasi yang didapat justru dari proses mencupang yang melibatkan kecupan, embusan napas, dan sentuhan bibir di area leher. Sebab, leher penuh dengan ujung saraf sensitif yang menyebabkan stimulasi terasa menyenangkan.
Hal serupa juga berlaku bagi individu yang memang memiliki kink atau fetish tersendiri. Memberi atau menerima cupang bisa saja meningkatkan libido dan gairah bercinta. Namun, cupang juga bisa terasa menyakitkan bagi mereka yang kurang menyukainya.
Jangan khawatir jika memberikan atau menerima cupang. Sebab, bekas memar dari tanda cinta ini bisa memudar; dari full merah menjadi kebiruan atau ungu tua, lantas kuning cerah, kemudian kembali ke warna aslinya. Proses ini bisa memakan 1 hingga 2 minggu, melansir Healthline.
Do and don'ts memberikan cupang

No, kamu gak bisa tiba-tiba menyerang leher lalu membubuhkan cupang di sana. Hal tersebut justru terkesan memaksa pasangan.
Cupang lebih baik diberikan saat 'pemanasan'. Kecupan di bibir maupun sentuhan yang menggoda, dapat membuatmu dan pasangan makin intim. Selain itu, perhatikan dan lakukan pula beberapa poin berikut saat memberikan cupang leher pada pasangan.
- Sebelum menerapkannya, pastikan dulu bahwa pasangan gak keberatan
Kamu gak harus bertanya boleh atau tidak secara terang-terangan. Untuk mengetahuinya, coba pahami gestur tubuh pasangan, apakah terbuka dan merespons serangkaian rangsangan yang kamu berikan. Jika pasangan memberikan sambutan positif dan memberikan area kulitnya bubuhi cupang, berarti itulah saat yang tepat untuk melakukannya.
- Pilih titik yang bekasnya bisa disembunyikan
Cupang leher adalah pilihan umum. Meski demikian, kamu tetap bisa mempertimbangkan area yang lebih tertutup seperti leher samping, dada bagian atas, atau bahu. Dengan begitu, kamu gak kerepotan dengan bekasnya.
- Bubuhkan cupang
Untuk melakukannya, buka mulut hingga nyaris membentuk huruf O, lalu tempelkan di kulit pasangan. Gak perlu terlalu lebar, hanya pastikan gak ada celah yang membuat udara keluar.
Selanjutnya, hisap area yang dikehendaki. Lakukan secara lembut dan perlahan, ya. Alih-alih menggigit dengan gigi, sebaiknya gunakan hisapan dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, 10-30 detik.
Perhatikan pula air liur selama membubuhkan cupang. Jangan sampai nantinya malah bikin ilfeel karena over produce dan berakhir menetes. Jika sudah, akhiri cupang dengan mengangkat bibir perlahan.
- Lagi atau sudahi!
Bekas cupang gak akan langsung muncul. Butuh waktu seenggaknya 5-10 menit hingga akhirnya perlahan menyisakan warna merah di titik sasaran. Kamu bisa beralih ke titik lain, atau membuatnya lebih merah jika pasangan mau.
Namun, jangan paksakan memberikan cupang ketika doi menolaknya, ya! Memaksakan tindakan ini justru akan menghilangkan gairah dan sensasi panas antara kamu dan pasangan.
Cara menghilangkan bekas cupang

Cupang leher mungkin terasa panas saat sesi bercinta. Sayangnya, bekasnya bisa menimbulkan kepanikan. Terlebih jika berada di area terbuka.
Tenang, ada trik yang bisa kamu gunakan untuk menghilangkan bekas cupang. Mesk gak bisa langsung hilang, seenggaknya bekas tersebut dapat tersamarkan atau tertutupi. Nah, begini caranya:
- Kompres menggunakan air dingin selama 1-2 hari setelah mendapat bekas cupang. Upaya ini akan membantu mempercepat memar memudar
- Aplikasikan gel lidah buaya untuk melembapkan dan membantu menghilangkan bekasnya
- Gunakan concealer hijau saat warna bekas cupang memerah atau ungu tua. Ganti dengan concealer merah muda ketika sudah berubah kuning. Di atasnya, tumpuk menggunakan produk concealer dengan shade serupa warna kulit, lalu atakan dengan kuas
- Tutupi dengan syal. Opsi ini cukup baik ketika kamu sering di luar ruangan atau saat musim dingin. Namun, mengingat Indonesia cukup panas, sepertinya agak kurang nyaman
- Gunakan plester luka
- Kenakan pakaian turtleneck.
Lebih lengkapnya, kamu bisa baca artikel cara menghilangkan bekas cupang ini.
Apakah cupang berbahaya?
Cupang seharusnya gak berbahaya, melansir WebMD. Kondisi memar karena cupang leher sama dengan memar di bagian tubuh lainnya. Namun, terdapat pula kecelakaan yang mungkin di luar kewajaran. Uraian bahaya cupang pun bisa dicek.
Selain itu, kamu tetap perlu mewaspadai apabila muncul gejala:
- Memar gak kunjung hilang dalam beberapa minggu
- Bekas luka terasa sakit terus-menerus
- Adanya benjolan di sekitar bekas cupang
- Muncul memar di area tubuh lain tanpa alasan yang jelas.
Tanda-tanda di atas bisa jadi gangguan pembekuan darah atau penyakit darah lainnya. Kamu bisa mengonsultasikannya pada dokter untuk segera mendapat penanganan.
Cupang leher merupakan pilihan. Mencoba atau menghindarinya, pastikan kamu dan pasangan sama-sama setuju, ya!