Berapa Lama Telat Haid yang Normal? Ini Jawaban dan Penyebabnya

Gak selalu karena hamil

Siklus menstruasi yang lebih panjang sering bikin bertanya-tanya, apa iya telat karena hamil. Faktanya, perbedaan jangka waktu dari periode haid ke periode selanjutnya itu bisa saja terjadi. 

Namun, tetap ada batas waktu berapa lama telat haid yang normal. Berikut ini dijelaskan batas waktu telat haid yang normal serta penyebabnya. 

Berapa lama telat haid yang normal?

Berapa Lama Telat Haid yang Normal? Ini Jawaban dan Penyebabnyailustrasi menstruasi (pexels.com/Cliff Booth)

Dilansir Healthline, jika kamu tidak memiliki kondisi yang memengaruhi siklus menstruasi, periode haid normal dapat sekitar 21 sampai 35 hari, setelah periode sebelumnya. Namun, periode tersebut kembali lagi pada masing-masing individu.

Panjang siklus menstruasi bisa sangat beragam. Apabila biasanya kamu memiliki panjang siklus 29 hari, jika hari ke-30 belum haid, maka dinyatakan terlambat. Namun, keterlambatan menstruasi tersebut wajar, kok.

Kendati demikian, perlu diperhatikan juga durasi haid terlambat. Lebih dari 40 hari atau lewat dari 6 minggu, bisa dibilang haid terlambat. Kondisi ini bisa jadi menandakan kondisi kesehatan tertentu.

Penyebab haid terlambat

Beberapa hal dapat menjadi penyebab haid terlambat, mulai dari gaya hidup hingga kondisi kronis yang perlu penanganan medis. Untuk mengetahuinya, perhatikan tanda-tanda yang muncul bersamaan dengan telat haid. Bisa jadi, siklus menstruasi yang berubah disebabkan oleh hal-hal berikut.

1. Sedang stres

Berapa Lama Telat Haid yang Normal? Ini Jawaban dan Penyebabnyailustrasi perempuan (unsplash.com/@all_who_wander)

Coba diingat kembali, apa yang kamu rasakan beberapa waktu terakhir. Bisa jadi, stres adalah biang kerok di balik terlambatnya menstruasimu. Perasaan ini diatur oleh bagian otak bernama hipotalamus.

Begitu ada sesuatu yang membuatmu merasa tidak aman, hipotalamus akan ‘mencolek’ sistem endokrin. Selanjutnya, tubuh akan dibanjiri hormon fight or flight alias mode siaga. Hormon tersebut akan menekan banyak sistem tubuh, termasuk salah satunya sistem reproduksi.

Dalam jangka waktu tertentu, adanya tekanan pada sistem reproduksi ini juga membuat ovulasi terhalang. Pada akhirnya, menstruasi terlambat datang.

2. Kehilangan atau bertambah berat badan

Diet dan gaya hidup memengaruhi siklus menstruasi. Perubahan berat badan secara mendadak akan mengacaukan jadwal datangnya haid.

Sebab, hilang atau bertambahnya lemak memengaruhi jumlah hormon dalam tubuh. Hormon-hormon tersebut pun memengaruhi sistem yang berjalan dalam tubuh, termasuk reproduksi. 

Selain itu, diet yang menyebabkan pembatasan kalori membuat bagian otak mengirimkan impuls pada sistem endokrin terganggu. Akibatnya, tidak ada instruksi pembuatan hormon reproduksi. Jika terus berlanjut, berisiko kerusakan pada hormon.

3. Intensitas latihan meningkat

Berapa Lama Telat Haid yang Normal? Ini Jawaban dan PenyebabnyaIlustrasi olahraga (unsplash.com/chrisjoelcampbell)

Seberapa berat tingkat olahraga dapat menjadi jawaban berapa lama telat haid yang normal. Sebab, intensitas olahraga yang tinggi dapat mengakibatkan jumlah kalori terbuang lebih banyak. 

Hilangnya kalori-kalori tersebut menyebabkan tubuh kekurangan energi untuk melakukan banyak hal. Akhirnya, tubuh mengurangi aktivitas sistem yang bukan prioritas, termasuk reproduksi.

Olahraga terlalu berat dapat membatasi pelepasan hormon yang memengaruhi siklus mens. Periode akan kembali normal setelah intensitas olahraga dikurangi atau menambah asupan kalori.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Tentang Selaput Dara, Tanda Keperawanan?

4. PCOS

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah sekumpulan gejala yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon reproduksi. Akibatnya:

  • Menstruasi terlalu ringan, perhatikan warna darah dan durasinya
  • Menstruasi tidak terjadwal dengan konsisten
  • Tidak haid sama sekali.

Gejala PCOS bisa mempengaruhi secara fisik. Di antaranya:

  • Rambut wajah dan tubuh yang berlebihan, kasar
  • Jerawat di wajah dan badan
  • Rambut menipis
  • Kesulitan menurunkan berat badan
  • Bercak pada kulit, biasanya di bagian lipatan (bawah payudara, selangkangan, lipatan leher)
  • Kemandulan.

5. Menggunakan kontrasepsi hormonal

Berapa Lama Telat Haid yang Normal? Ini Jawaban dan Penyebabnyailustrasi pil KB (unsplash.com/Simone van der Koelen)

Mengonsumsi obat-obatan rutin juga dapat menyebabkan haid terlambat. Salah satunya pil kontrasepsi yang bekerja dengan memengaruhi hormon.

Sama seperti awal mula mengonsumsinya, haid bisa terlambat terjadi saat kamu berhenti mengambil pil kontrasepsi. Proses tubuh kembali ke kadar hormon normal memerlukan waktu, yang bisa menjadi alasan mengapa haid terlambat saat minum pil KB.

Beberapa metode kontrasepsi hormonal lain, seperti alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), implan, atau suntikan, juga meningkatkan potensi tidak mendapatkan menstruasi sama sekali. Jadi, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya, ya!

6. Memasuki perimenopause

Perimenopause adalah masa transisi sebelum memasuki waktu menopause. Biasanya, terjadi pada perempuan usia pertengahan hingga akhir 40-an. Kondisi ini bisa terjadi selama beberapa tahun sebelum akhirnya masa menopause tiba.

Gejalanya, kamu mungkin mendapatkan haid satu periode normal, selanjutnya tidak normal selama beberapa bulan. Tanda khas lainnya yakni siklus haid serta volume darah yang sangat ringan atau lebih berat dari biasanya.

7. Menopause dini

Berapa Lama Telat Haid yang Normal? Ini Jawaban dan Penyebabnyailustrasi menstruasi (Pexels.com/Karolina Grabowska)

Kondisi ini juga disebut sebagai insufisiensi ovarium prematur. Dikatakan demikian apabila ovarium berhenti bekerja sebelum usia 40-an. Akibatnya, hormon menstruasi (termasuk estrogen) jumlahnya sangat berkurang sehingga menyebabkan gejala menopause.

Tanda-tanda lainnya yang bisa menandakan menopause dini, di antaranya:

  • Kekeringan vagina
  • Kesulitan hamil
  • Turunnya libido seks
  • Perubahan suasana hati parah.

8. Gangguan tiroid

Berapa lama telat haid yang normal bisa jadi pertanyaan awal mendeteksi gangguan tiroid. Saat kamu merasa terlambat haid jauh dari kata normal, bisa jadi sedang ada yang tidak beres dalam tubuh.

Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu di leher. Organ ini menghasilkan hormon yang membantu mengatur banyak aktivitas di tubuh, termasuk siklus menstruasi. Gangguan tiroid, hipotiroidisme dan hipertiroidisme, menyebabkan keterlambatan bahkan menghilangkan siklus menstruasi.

Gejalanya meliputi:

  • Palpitasi jantung
  • Perubahan nafsu makan
  • Perubahan berat badan yang tidak bisa dijelaskan
  • Kecemasan
  • Tremor
  • Kelelahan
  • Perubahan pada rambut
  • Kesulitan tidur

9. Gangguan kronis lain

Berapa Lama Telat Haid yang Normal? Ini Jawaban dan Penyebabnyailustrasi infeksi gastrointestinal (pexels.com/cottonbro)

Kesehatan secara keseluruhan berdampak pada sistem tubuh, termasuk siklus reproduksi. Penyakit seperti celiac dan diabetes sering dikaitkan dengan gangguan tersebut.

Celiac adalah penyakit autoimun yang bereaksi pada gluten. Begitu kamu mengonsumsi kandungan gluten, sistem imun akan menyerang usus halus sendiri yang berakibat kegagalan penyerapan nutrisi dan akhirnya menjadi kekurangan gizi.

Adapun pada pengidap diabetes tipe satu dan dua, alasannya ada pada gula darah yang tidak terkontrol. Jika kamu mengalaminya, tanyakan pada dokter terkait kendalamu, ya!

10. Hamil

Kecurigaan utama saat menjawab pertanyaan berapa lama telat haid yang normal adalah kehamilan. Untuk mendeteksinya, coba gunakan pregnancy test seminggu setelah jadwal haid seharusnya tiba.

Melakukan tes terlalu dini dapat memunculkan garis samar pada test pack. Sebab, hormon hCG masih belum bisa terdeteksi secara sempurna.

Selain itu, pahami gejala pembeda PMS dan hamil. Misalnya, payudara nyeri, jerawat, hingga adanya mual dan muntah.

Menjawab pertanyaan berapa lama telat haid yang normal perlu dilakukan secara seksama dengan memperhatikan gejala yang menyertai. Jika ragu, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan ahlinya langsung.

Baca Juga: Menstruasi Lancar tapi Belum Hamil? Ketahui 7 Penyebabnya

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya