5 Dampak Buruk Overthinking dari Sisi Medis, Dampaknya Luas!

Hati-hati, bisa memperpendek umur kamu, lho!

Manusia diberi kelebihan akal yang membuatnya bisa memilah mana yang baik dan buruk, mana yang salah dan yang benar. Itulah kenapa kita disarankan untuk berpikir dulu sebelum bertindak agar tak jadi bumerang atau merugikan orang lain. Hanya saja, bila berpikir terlalu berlebihan alias overthinking, dampaknya bagi kesehatan buruk, lho.

Salah satu dampak buruk overthinking adalah membuat seseorang takut untuk mencoba hal-hal baru karena terlalu fokus memikirkan kerugian yang bisa terjadi, bisa menurunkan kepercayaan diri karena selalu terbayang-bayang dengan kesalahan atau peristiwa memalukan di masa lalu, dan lain sebagainya.

Dari segi medis, ternyata overthinking memang diketahui tidak baik, seperti dijelaskan dalam poin-poin di bawah ini.

1. Meningkatkan risiko gangguan mental 

5 Dampak Buruk Overthinking dari Sisi Medis, Dampaknya Luas!freepik.com/yanalya

Berdasarkan studi yang dimuat dalam Journal of Abnormal Psychology tahun 2013, berulang-ulang memikirkan hal yang bikin stres, seperti kesalahan di masa lalu atau berbagai persoalan hidup dapat meningkatkan risiko terkena gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.

Yang mengkhawatirkan, hal ini bisa membentuk siklus. Melakukan overthinking bisa menurunkan kondisi kesehatan mental seseorang, dan saat kesehatan mental menurun itu akan mendorong perilaku overthinking.

2. Mengganggu proses pemecahan masalah 

5 Dampak Buruk Overthinking dari Sisi Medis, Dampaknya Luas!freepik.com/look-studio

Penelitian lain terkait dampak negatif overthinking diterbitkan dalam jurnal Perspectives on Psychological Science. Selain dapat memperburuk depresi, overthinking juga dapat meningkatkan pemikiran negatif serta mengganggu proses pemecahan masalah (problem solving).

Sering kali para overthinker "tertipu" merasa bahwa apa yang dilakukannya bisa membantu menemukan solusi. Faktanya, overthinking menyebabkan seseorang lebih terpaku pada suatu masalah ketimbang mencari cara penyelesaiannya.

Orang yang berlebihan menganalisis sesuatu, memutuskan masalah sederhana pun jadi terasa seperti persoalan hidup dan mati. Contohnya adalah memutuskan baju mana yang ingin dipakai ke acara tertentu. Itu bisa jadi rumit pada orang-orang yang overthinking.

Baca Juga: Ingin Mengusir Kecemasan dan Pikiran Negatif? Coba Teknik Grounding 

3. Menurunkan kualitas tidur 

5 Dampak Buruk Overthinking dari Sisi Medis, Dampaknya Luas!freepik.com/yanalya

Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Personality and Individual Differences melibatkan 126 mahasiswa sebagai partisipan. Hasilnya, overthinking berpengaruh terhadap kualitas tidur seseorang.

Memikirkan sesuatu atau khawatir secara berlebihan dapat membuat otak tidak berhenti untuk berpikir, membuat tidur lebih sulit, sehingga jam tidur jadi lebih sedikit.

Sekalipun kamu sudah berusaha tidur lebih lama, tetap saja hal itu tidak membantu. Overthinking akan membuat tidurmu tidak nyenyak, sehingga kualitas tidur menjadi buruk.

4. Memperpendek umur 

5 Dampak Buruk Overthinking dari Sisi Medis, Dampaknya Luas!freepik.com/marymarkevich

Melansir Psych2Go, ada sebuah studi yang dilakukan oleh Harvard Medical school dan diterbitkan dalam jurnal Nature. Pada penelitian tersebut, dilakukan pengamatan pada otak partisipan berusia 60-70 tahun lalu dibandingkan dengan partisipan berusia lebih dari 100 tahun. Disimpulkan bahwa mereka yang meninggal dunia pada usia muda memilki kadar protein penenang aktivitas otak yang lebih rendah dibanding otak partisipan yang berusia lebih panjang. Overthinking bisa meningkatkan aktivitas otak secara berlebihan, sehingga menurunkan kadar protein tersebut.

Aktivitas yang berlebihan pada otak diketahui berkaitan dengan angka harapan hidup yang lebih rendah. Sebaliknya, menghindari aktivitas otak berlebihan dapat memperpanjang harapan hidup.

5. Menurunkan kreativitas 

5 Dampak Buruk Overthinking dari Sisi Medis, Dampaknya Luas!freepik.com/rawpixel-com

Berlawanan dengan apa yang diyakini banyak orang bahwa overthinking bisa membuat seseorang lebih kreatif, fakta ilmiah justru membuktikan sebaliknya.

Mengutip laman Scientific American, ahli saraf dari Universitas Stanford, Amerika Serikat (AS), melakukan penelitian dengan menghubungkan peralatan pencitraan ke otak partisipan. Para partisipan kemudian diminta untuk menggambar berdasarkan kata-kata tertentu, dan diberi waktu selama 30 detik.

Setelah itu, mereka diminta untuk mengurutkan mana gambar yang paling mudah hingga yang paling susah. Setelah diamati, bagian depan otak yang disebut dengan prefrontal cortex, yang dihubungkan dengan proses berpikir, paling aktif pada saat partisipan membuat gambar yang sulit.

Sementara itu, bagian otak kecil yang disebut cerebellum, yang dikaitkan dengan kreativitas, justru paling aktif pada saat partisipan membuat gambar yang mudah.

Hasil penelitian tersebut menyimpulkan, semakin sedikit partisipan memikirkan apa yang akan mereka buat, mereka semakin kreatif. Makin dipikirkan, justru mengurangi kreativitas seseorang.

Intinya, kalau ingin melakukan sesuatu, jangan kebanyakan mikir, nanti nggak mulai-mulai. Mulai saja dulu, nanti lama-lama ide akan mengalir.

Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa segala sesuatu yang berlebihan memang baik, termasuk soal berpikir. Daripada overthinking yang ternyata punya berbagai dampak buruk, lebih baik fokus pada pencarian masalah secara aktif, cari waktu untuk refleksi diri, atau cobalah mempraktikkan mindfulness.

Baca Juga: Awas, Pikiran Intrusif Bisa Jadi Indikasi Masalah Kesehatan Mental

L A L A Photo Verified Writer L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya