Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Kamu Mengalami Sembelit saat Pergi Liburan?

ilustrasi sembelit atau konstipasi (vecteezy.com/Srinrat Wuttichaikitcharoen)

Apakah kamu pernah merasakan sembelit saat liburan? Kebanyakan orang mungkin telah mengalami situasi saat kebiasaan buang air besar yang teratur di rumah tiba-tiba terganggu saat berlibur. Fenomena ini sering kali disebut sebagai "traveler's constipation."

Fenomena ini memang nyata, dan bukti ilmiah di baliknya menarik. Menurut Satish Rao, profesor kedokteran di Augusta University di Georgia yang mempelajari sembelit, dalam pengalamannya hal ini cukup umum. Sembelit saat bepergian memengaruhi sekitar satu dari tiga orang. Mengapa hal ini terjadi dan apakah ada cara untuk mengatasinya? Mari kita telaah lebih lanjut.

1. Studi tentang sembelit saat bepergian

ilustrasi liburan (freepik.com/wayhomestudio)

Studi terbesar tentang sembelit saat bepergian muncul 40 tahun yang lalu dalam jurnal Swiss Schweizerische Medizinische Wochenschrift. Para peneliti memberikan kuesioner kepada 10.500 wisatawan yang kembali ke Swiss setelah mengunjungi daerah tropis. Mereka menemukan bahwa 14 persen dari responden mengalami sembelit yang terkait dengan perjalanan udara.

Temuan ini kemudian didukung oleh studi-studi lain. Studi dalam jurnal Digestive Diseases and Sciences melakukan sebuah penelitian kecil terhadap para misionaris yang kembali ke Amerika Serikat setelah pergi dari luar negeri. Dari 68 responden, 9 persen melaporkan mengalami sembelit yang terkait dengan perjalanan.

Studi lain dalam The American Journal of Gastroenterology melibatkan 70 orang yang melakukan perjalanan singkat dari Eropa ke Amerika Serikat. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir 40 persen responden mengeluh sembelit saat bepergian.

2. Mengapa sembelit muncul saat pergi liburan?

ilustrasi orang yang sembelit (freepik.com/master1305)

Menurut Madhulika Varma, kepala bedah kolorektal di U.C.S.F. Medical Center, dehidrasi dan ketidakaktifan selama penerbangan dapat menjadi penyebab utama.

Udara kering di pesawat dapat menyebabkan dehidrasi, dan beberapa orang mungkin menghindari minum agar tidak sering buang air kecil di pesawat. Dehidrasi dapat menyebabkan tubuh menarik lebih banyak cairan dari kolon, menghasilkan tinja keras dan sulit dikeluarkan. Selain itu, duduk diam untuk waktu yang lama selama penerbangan dapat memperlambat kontraksi otot dalam sistem pencernaan.

Perubahan dari rutinitas tidur juga dapat menjadi penyebab sembelit, karena perubahan zona waktu dapat mengganggu ritme sirkadian yang mengatur tidur dan pencernaan. Kolon "tidur" saat kita tidur dan "bangun" saat kamu terbangun.

Erin Toto, ahli gastroenterologi di Penn Medicine menyebut, bahkan tanpa perubahan zona waktu, perubahan kecil dalam rutinitas makan dan tidur dapat memengaruhi fungsi usus, yang dapat menciptakan ketidaknyamanan. Dengan demikian, menjaga konsistensi rutinitas tidur dan makan dapat membantu mencegah sembelit.

3. Caranya agar tetap rutin buang air besar saat liburan

ilustrasi liburan (freepik.com/jcomp)

Dalam upaya mencegah sembelit selama perjalanan, kamu disarankan untuk melakukan pendekatan proaktif yang melibatkan pola makan, tidur, dan hidrasi.

Samita Garg, ahli gastroenterologi di Cleveland Clinic, menekankan pentingnya persiapan beberapa hari sebelum perjalanan, dengan fokus pada asupan cairan, terutama jika bepergian ke ketinggian atau iklim panas.

Ketika waktu makan tiba, hindari makan berlebihan. Kurangi makan daging berlemak, makanan goreng, atau makanan tinggi susu, karena makanan tersebut memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna di saluran pencernaan dan dapat menyebabkan sembelit.

Hindari terlalu banyak mengonsumsi minuman berkarbonasi. Pembatasan konsumsi alkohol juga dianjurkan, karena dapat menyebabkan atau memperburuk dehidrasi, yang dapat memengaruhi pencernaan.

Disarankan untuk memilih makanan yang kaya akan serat dan cairan. Jika memungkinkan, kamu dapat menyesuaikan jadwal tidur dengan zona waktu yang dikunjungi. Setibanya di destinasi, melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki selama 15 menit dapat merangsang buang air besar dengan menstimulasi aktivitas kolon.

Berdasarkan pengalaman banyak orang, fenomena sembelit saat berlibur memang nyata dan dapat memberikan ketidaknyamanan selama perjalanan. Dengan memahami penyebab dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kamu dapat menikmati liburan bebas sembelit. Jika masalah sembelit berlanjut atau menjadi lebih parah, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan untuk saran lebih lanjut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us