Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal FRIES, 5 Syarat Sexual Consent yang Valid 

Sexual consent FRIES (Twitter.com/PPMarMonte)

Sebelum melakukan hubungan seksual, penting untuk memastikan bahwa semua pihak sudah setuju untuk berhubungan seks. Persetujuan ini dapat kita sebut sebagai sexual consent.

Tanpa consent, aktivitas seks sama saja dengan kekerasan seksual atau pemerkosaan. Nah, apa saja sih, syarat sexual consent yang valid? Yuk, pelajari dengan metode FRIES!

1. F: Freely Given

Ilustrasi sexual consent (Unsplash/Markus Spiske)

Consent yang valid adalah consent yang diberikan tanpa paksaan ataupun pengaruh eksternal lainnya. Ini termasuk manipulasi, konsumsi alkohol, atau obat-obatan lainnya.

Misalnya, kalau kamu memberikan consent saat berada di bawah pengaruh alkohol, hal tersebut nggak bisa dikatakan sebagai consent, ya! Aktivitas seksual yang dilakukan sama saja dengan kekerasan seksual karena consent yang diberikan tidak sah.

2. R: Reversible

Ilustrasi sexual consent (Unsplash/Mika Baumeister)

Sexual consent dapat dibatalkan kapan saja. Nggak peduli aktivitas seks sedang berlangsung, seseorang berhak untuk berubah pikiran.

Meskipun suatu hari seseorang sudah memberikan sexual consent, bukan berarti dia memberikan consent untuk berhubungan seksual di hari lain. Jika pasangan tetap memaksa untuk berhubungan seksual, itu sama saja dengan melakukan kekerasan seksual.

3. I: Informed

Ilustrasi sexual consent (Pexels/Brett Jordan)

Dalam sexual consent, semua pihak wajib tahu pasti tentang apa yang mereka setujui. Hal ini menuntut kejujuran dan keterbukaan dari semua pihak yang terlibat.

Misalnya, kalau pasangan seksmu mengatakan mereka akan memakai kondom, consent yang kamu berikan tidak valid jika pasanganmu malah tidak menggunakan kondom. Ingat, kamu harus tahu 100% apa yang kamu setujui dalam hubungan seks.

4. E: Enthusiastic

Ilustrasi sexual consent (Pixabay/geralt)

Sesuai dengan namanya, semua pihak harus antusias dalam berhubungan seks. Apabila seseorang terlihat tidak ingin dan tidak antusias, tidak ada yang bisa memaksa mereka untuk terus berhubungan seksual.

Saat berhubungan seks, pastikan kamu betul-betul ingin dan antusias dalam melakukan hubungan seks tersebut. Kalau kamu gak mau, kamu berhak untuk menolak.

5. S: Specific

Ilustrasi sexual consent (Pexels/Viktoria Slowikowska)

Consent yang diberikan harus spesifik. Jika seseorang memberikan consent untuk satu hal, bukan berarti consent tersebut berlaku untuk aktivitas seks selanjutnya.

Misalnya, kalau kamu setuju untuk berciuman, bukan berarti kamu juga setuju untuk melakukan seks oral. Pasanganmu harus terus menanyakan persetujuanmu untuk setiap aktivitas yang dilakukan.

Itulah 5 syarat sexual consent yang harus kamu perhatikan saat berhubungan seksual. Ingat, seluruh hubungan seksual yang kamu lakukan harus didasari consent, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dania Dinata
EditorDania Dinata
Follow Us