Pentingnya Gargle untuk Menjaga Kebersihan Saluran Pernapasan Atas

Sayangnya, gargle belum terlalu familier di Indonesia

Masih sedikit orang yang peduli terhadap kebersihan saluran pernapasan atas, seperti hidung, mulut, dan tenggorok. Padahal, saluran pernapasan atas adalah pintu masuk virus dan bakteri, termasuk virus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemik selama dua tahun terakhir.

Gargle (berkumur di pangkal tenggorok) sangat disarankan untuk menjaga kebersihan saluran pernapasan atas. Sayangnya, masyarakat Indonesia belum familier dengan gargle.

Untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gargle sebagai bagian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Kementerian Kesehatan RI dan Perhati-KL serta didukung oleh Mundipharma Healthcare Indonesia menyerukan kampanye "Waktu Indonesia Gargle" atau WIG.

Acara ini diadakan secara virtual pada Selasa (15/3/2022). Salah satu narasumber yang dihadirkan ialah dr. Arie Cahyono, SpTHT-KL(K), dokter spesialis THT yang menjelaskan tentang "Manfaat Gargling pada Kesehatan Rongga Mulut dan Tenggorok". Simak, yuk!

1. Organ THT langsung berhubungan dengan dunia luar sehingga mudah terpapar

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, saluran pernapasan atas merupakan pintu masuk virus dan bakteri. Ini karena organ telinga, hidung, dan tenggorok (THT) langsung berhubungan dengan dunia luar sehingga mudah terpapar.

"Pola hidup sehat yang harus ditekankan adalah menjaga kesehatan rongga mulut dan tenggorok. Bisa dengan mencegah dehidrasi, cukup minum, hindari rokok, alkohol, dan makanan tak sehat, cukup istirahat, serta (melakukan) gargle," ujar dr. Arie.

2. Simpelnya, gargle adalah mencuci tenggorokan dengan cairan

Pentingnya Gargle untuk Menjaga Kebersihan Saluran Pernapasan Atasilustrasi gargle (brovarnya-rivne.com)

Dokter Arie mendefinisikan gargle sebagai usaha mencuci tenggorokan dengan cairan. Dengan kepala menengadah ke atas, kita mengeluarkan udara napas tetapi tidak ditelan.

Menurutnya, gargle bisa dilakukan dengan bahan alami (natural agent) seperti air putih, air garam, dan teh hijau. Selain itu, bisa dengan bahan sintetis seperti polyvinylpyrrolidone-iodine (PVP-I).

3. Gargling punya banyak manfaat

Menurut dr. Arie, gargling punya segudang manfaat, seperti:

  • Menurunkan risiko infeksi saluran napas atas.
  • Menghilangkan halitosis (bau mulut) dan sisa makanan.
  • Mengurangi nyeri dan memberikan rasa nyaman pada radang tenggorok.
  • Menurunkan 36 persen insidensi infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada orang sehat.
  • Salah satu cara pencegahan ketika terjadi pandemi influenza.
  • Salah satu cara yang efektif dan tepat untuk menjaga higiene tenggorok dan mencegah demam pada anak, terutama jika menggunakan air atau teh hijau.

Baca Juga: 7 Tip Penting Menjaga Kesehatan selama WFH, biar Gak Gampang Sakit

4. Anak boleh melakukan gargling sejak usia 6 tahun

Pentingnya Gargle untuk Menjaga Kebersihan Saluran Pernapasan Atasilustrasi anak melakukan gargling (top10homeremedies.com)

Berapa usia termuda untuk melakukan gargling? Menurut dr. Arie, anak bisa melakukan gargle pada usia 6 tahun. Akan tetapi, hindari bahan yang menggunakan alkohol.

"Hindari penggunaan gargle pada anak di bawah usia 6 tahun. Karena kontrol motorik belum sempurna, (sehingga) berisiko tertelan atau tersedak," ia memberi saran.

Sebagai alternatif, gunakan air biasa untuk proses belajar dan tetap didampingi orang tua. Jika sudah terbiasa, boleh beralih ke air garam atau teh hijau.

5. Lakukan gargle dengan 3T (tuang, teguk, tengadah)

Bagaimana langkah-langkah melakukan gargle yang tepat? Lakukan dengan prinsip 3T, yaitu tuang, teguk, dan tengadah. Detailnya adalah:

  • Tuang cairan sebanyak 15–20 cc, teguk, dan tengadahkan kepala dengan sudut 45 derajat.
  • Tahan cairan di tenggorok lalu keluarkan udara lewat mulut selama 30 detik.
  • Buang cairan dan hindari makan selama 30 menit setelah gargle.

Untuk hasil optimal, lakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore. Efek gargle untuk menghilangkan bakteri dan virus bisa bertahan selama empat jam.

Jenis antiseptik yang disarankan untuk gargle adalah PVP-I karena merupakan antiseptik agent luas (broad spectrum). Kemampuannya lebih luas daripada antiseptik lain seperti klorhexidin, heldine, dan polyhexanide.

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Infectious Diseases and Therapy tahun 2020, PVP-I bisa menginaktivasi virus SARS-CoV-2 dan menurunkan titer dalam 30 detik. Untuk pasien suspek dan terkonfirmasi COVID-19, gunakan PVP-I 0,5 persen sebanyak 0,3 ml untuk cuci hidung dan 9 ml untuk gargle.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga Semangat Aktif Bergerak, Selalu Merasa Muda

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya