5 Penyebab Urine Berbau Menyengat, Bisa Jadi Gejala Kondisi Apa?

Penyebab nomor satu urine yang bau menyengat adalah ketika tubuhmu kekurangan cairan alias dehidrasi.

"Saat tubuh mengalami dehidrasi, urine akan memiliki bau yang kuat dan warnanya gelap," kata Sherry Rossi, MD, dari Providence St. John’s Health Center, Amerika Serikat (AS), kepada Women's Health. Ini merupakan cara tubuh memberi tahu untuk rehidrasi atau minum lebih banyak.

Solusinya, selalu siapkan botol air minum di dekatmu, misalnya di tas atau di meja kerja, sehingga kamu bisa segera meminumnya. Tanda tubuhmu terhidrasi dengan baik adalah urine berwarna kuning pucat atau kuning transparan (seperti warna air limun segar).

Meski demikian, pastikan untuk tidak minum berlebihan agar tidak terjadi overhidrasi, yang ditandai dengan urine jernih tak berwarna. Rekomendasi kebutuhan air harian pada kondisi normal adalah delapan gelas per hari.

Kalau tiba-tiba air kencingmu berbau menyengat, coba cek apa yang beberapa jam lalu kamu makan atau minum. Berikut ini daftar makanan yang bisa meningkatkan ketajaman bau urine:

• Konsumsi obat-obatan tertentu
• Asparagus
• Petai dan jengkol
• Kubis Brussel
• Bawang bombai
• Bawang putih
• Kari
• Salmon
• Kopi
• Minuman beralkohol 

Bila penyebab urine berbau bukan karena dehidrasi atau habis mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, kondisi medis berikut ini bisa dicurigai:

• Infeksi saluran kemih. Bau urine yang aneh disebabkan oleh bakteri (karena bakteri adalah penyebab utama infeksi saluran kemih). Bakteri juga yang membuat urine tampak keruh atau berdarah serta memberi sensasi terbakar saat buang air kecil. Jika kamu mencurigai adanya ISK, segera bicarakan dengan dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat.

• Diabetes atau pradiabetes. Ketika tubuh tidak memproses gula dengan baik, mungkin juga dapat menyebabkan urine berbau manis karena adanya tambahan gula yang dikeluarkan oleh ginjal. Kemungkinan besar urine yang berbau manis akan menjadi tanda diabetes tipe 2, yaitu ketika tubuh tidak menggunakan insulin dengan baik sehingga tidak dapat mengatur gula darah. Diabetes tipe 2 biasanya didiagnosis pada orang dewasa karena berkembang selama bertahun-tahun. 

• Batu ginjal. Batu ginjal adalah massa keras yang dapat terbentuk di ginjal ketika bahan kimia tertentu dalam urine mulai mengkristal. Sementara batu ginjal mencoba keluar dari tubuh, itu menyebabkan terhambatnya urine keluar (dan mungkin infeksi saluran kemih). Itulah hal yang menyebabkan kencing berbau busuk dan mungkin juga terlihat keruh.

• Infeksi jamur. Infeksi jamur memiliki bau ragi yang khas, diakibatkan oleh ketidakseimbangan bakteri pada vagina.

• Memiliki kelainan genetik yang tidak terdiagnosis. Jika kencing  berbau busuk, asam, atau amis, mungkin penyebabnya adalah kondisi medis yang disebut trimethylaminuria, yang mana kondisi ini menyebabkan bau badan parah meskipun kamu telah menyikat gigi dan/atau mandi berulang kali.

• Mungkin mengidap infeksi menular seksual (IMS). Klamidia adalah penyebab tersering, diikuti oleh trikomoniasis, yaitu parasit yang ditularkan secara seksual. Keduanya sering tidak menunjukkan gejala atau gejala yang sangat ringan pada tahap awal (itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk melakukan tes IMS secara teratur).

Beberapa perempuan melakukan douching. Douching adalah cara membersihkan vagina dengan cairan yang umumnya mengandung air, soda kue, pewangi, cuka, dan antiseptik. Cairan dikemas dalam bentuk douche, kantong dengan selang atau semprotan untuk menyemprotkan cairan tersebut ke dalam vagina. Metode pembersihan ini sangat tidak disarankan oleh para ahli.

Douching bisa membuat area genital terpapar senyawa organik yang berpotensi bahaya bagi kesehatan. Menurut studi dalam Journal of Women's Health tahun 2020, cara pembersihan ini juga lebih mungkin menyebabkan infeksi daripada memperbaikinya. 

Douching juga dapat mengacaukan mikrobioma (lingkungan bakteri sehat) di seluruh area genital sehingga dapat memperburuk bau, termasuk bau urine.

Ditambah lagi, kebiasaan ini dapat mengacaukan lingkungan genital yang rapuh serta disebut-sebut dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.

Dilansir Healthline, selama kehamilan, perempuan mengalami peningkatan hormon kehamilan yang disebut hCG. Peningkatan ini dapat menyebabkan urine memiliki bau yang kuat. Ini terutama terjadi pada awal kehamilan. Terlebih, perempuan hamil juga cenderung memiliki indra penciuman yang lebih kuat, sehingga banyak yang melaporkan urine mereka berbau menyengat.

Perempuan hamil juga perlu minum lebih banyak air agar tidak mengalami dehidrasi. Dehidrasi akan membuat asam urat menumpuk dan dapat menimbulkan bau yang menyengat pada air kencing.

Itulah beberapa faktor yang bisa jadi penyebab urine berbau menyengat. Bila kondisi ini tak kunjung membaik, disertai gejala lainnya yang tak biasa, atau sesimpel mencurigai ada masalah, sebaiknya periksa ke dokter agar bisa diketahui penyebabnya dan mendapat penanganan yang tepat.