Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Lagi Keliru, Ini Perbedaan Bintitan dan Kalazion di Mata

commons.wikimedia.org/DocJames

Timbulnya bintitan di kelopak mata akibat sumbatan kelenjar mata tentu dapat mengganggu kenyamanan mata untuk melihat. Adanya benjolan mirip jerawat, rasa mengganjal, serta bengkak di kelopak atau kantong mata akan sangat mengganggu penampilan.

Namun, tahukah kamu bahwa tak semua benjolan di mata adalah bintitan? Ada juga, lho, benjolan disebut dengan kalazion (chalazion). Apa bedanya dan bagaimana cara membedakan dua kondisi tersebut? Baca ulasannya di bawah ini, ya!

1. Penyebab benjolan di mata

commons.wikimedia.org/Podzemnik

Bintitan (istilah medisnya adalah hordoleum atau stye) dan kalazion adalah benjolan yang timbul akibat pembengkakan pada kelenjar mata.

Dilansir dari laman Stanford Children's Health, disebutkan bahwa penyebab bintitan adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus pada kelenjar penghasil minyak (sebaceous) yang menimbulkan peradangan.

Sementara itu, menurut keterangan dari American Optometric Association (AOA), kalazion disebabkan oleh penyumbatan dan pembengkakan kelenjar minyak pada kelopak mata, yang bisa diakibatkan oleh bintitan yang tidak kunjung sembuh atau yang tidak ditangani dengan benar.

2. Gejala yang dirasakan

pixabay.com/AnastasiaGepp

Dikutip Mayo Clinic, bintitan diawali dengan peradangan benjolan berwarna merah, akan terasa sakit atau nyeri, dan lebih lunak. Biasanya, terdapat kerak pada tepi kelopak mata yang mengalami bintitan.

Sementara pada kalazion, pada awal terbentuknya akan terasa sakit, tetapi rasa sakitnya itu lama-lama akan menghilang walaupun kelopak mata masih bengkak. Secara medis, kondisi membengkak inilah yang disebut dengan kalazion. Walau tidak terasa sakit, tapi kalazion terasa mengganjal dan dapat menekan bola mata, sehingga dapat mengganggu penglihatan.

3. Lokasi benjolan

pixabay.com/StockSnap

Baik bintitan maupun kalazion, keduanya timbul di bagian kelopak mata. Berdasarkan keterangan dari AOA, kalazion umumnya tumbuh di kelopak mata atas dan jarang di kelopak mata bawah.

Bedanya dengan bintitan, benjolan lebih sering muncul di bagian tepi atau ujung kelopak mata.

4. Usia penderita

Ilustsrasi nenek dan cucu (pixabay.com/Damián Aldeta Fuentes)

Bintitan maupun kalazion dapat dialami siapa saja tak mengenal usia. Menurut sebuah laporan berjudul "Letak Chalazion" dalam jurnal "Berkala Ilmu Kedokteran" tahun 1980 yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, kalazion lebih sering terjadi pada kalangan dewasa muda.

Meski begitu, baik dari kalangan dewasa maupun anak-anak harus tetap menjaga kebersihan daerah mata untuk mencegah timbulnya bintitan maupun kalazion.

5. Durasi penyembuhan

pixabay.com/Pexels

Menurut sebuah laporan dalam jurnal "BMJ" tahun 2010, biasanya kalazion akan hilang dengan sendiri. Perawatannya umumnya dengan pemberian kompres hangat setidaknya dua kali sehari selama 10 menit. Cara ini dapat membantu melunakkan dan membuka blokir kelenjar dan meningkatkan pengeringan dan penyembuhan. Kamu juga bisa memijatnya lembut agar bisa lekas kering.

Sementara, kalau menurut "The Pharmaceutical Journal", bintitan akan membesar dan pecah, atau menyusut dan menghilang dalam waktu 1-2 hari. Dilansir Verywell Health, cara mengatasinya bisa dengan kompres hangat, memberikan pijatan halus, pemberian obat tetes mata sesuai anjuran dokter, atau scrub kelopak mata.

Meski demikian, untuk mendapatkan diagnosis akurat, lakukan pemeriksaan ke dokter mata sehingga dapat dilakukan penanganan dengan tepat.

Nah, kini kamu sudah tahu, kan, bedanya benjolan di mata akibat bintitan dan kalazion? Jangan sampai keliru lagi, ya. Kalau kamu mengalami bintitan dan sudah seminggu tak sembuh-sembuh dengan cara di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar tak berubah menjadi kalazion.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us