Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Takaran Aman Minum Matcha Setiap Hari, Jangan sampai 'Overdosis'

ilustrasi seorang perempuan minum matcha (pexels.com/Thirdman)

Belakangan ini, matcha jadi minuman favorit sejuta umat yang mudah ditemui di mana-mana. Warnanya yang hijau segar serta rasa earthy-nya sukses bikin penggemarnya jatuh cinta. Apalagi jika disajikan dingin dengan tambahan susu, siapa, sih, yang bisa nolak kenikmatannya?

Faktanya, matcha bukan sekadar tren sesaat. Minuman yang berasal dari daun teh hijau yang digiling halus ini memiliki kandungan antioksidan tinggi dibandingkan teh hijau. Dilansir Healthline, kandungan catechin di dalamnya bisa bantu melawan radikal bebas dan mendukung kesehatan jantung.

Siapa sangka kalau minuman yang dikenal sehat ini bisa jadi bumerang kalau dikonsumsi terlalu banyak? Pasalnya, matcha juga mengandung kafein dan dapat berdampak kurang baik jika diminum berlebihan. Jadi, sebelum kamu nambah cangkir kedua hari ini, yuk, cari tahu batas amannya!

1. Berapa batas aman mengonsumsi matcha agar mendapatkan manfaatnya?

ilustrasi minuman matcha (pexels.com/Anna Pou)

Meski dikenal sebagai minuman sehat, matcha tetap harus dikonsumsi dalam batas wajar. Dilansir Very Well Health, para ahli menyarankan mengonsumsinya sekitar satu hingga dua cangkir saja per hari, setara dengan dua sampai empat gram bubuk. Jumlah tersebut terbilang cukup untuk mendapat manfaat tanpa bikin tubuh "kaget" karena terlalu banyak kafein.

Perlu diketahui, kandungan kafein dalam matcha lebih tinggi dibandingkan teh hijau biasa. Dikutip dari Medical News Today, 1 gram bubuk matcha mengandung sekitar 18,9-44,4 mg kafein. Jadi, jika kamu minum dua cangkir sehari, artinya tubuhmu sudah menyerap sekitar 70 mg kafein.

Buat sebagian orang, angka itu mungkin bukan suatu masalah. Namun, kalau kamu sensitif terhadap kafein, efek seperti gelisah, atau bahkan detak jantung cepat bisa muncul. Jadi, sangat penting untuk mendengarkan sinyal tubuh dan sesuaikan konsumsi matcha dengan kondisi masing-masing.

2. Matcha mengandung lebih banyak nutrisi dibandingkan teh hijau biasa

ilustrasi membuat matcha yang nikmat (pexels.com/Samet Burak Dağlıoğlu)

Serupa tapi tak sama. Faktanya, matcha dan teh hijau memang berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis. Dilansir Healthline, keduanya berbeda dari segi pengolahan. Teh hijau hanya diseduh dari daun yang dikeringkan, sedangkan minuman hijau itu dibuat dari daun teh yang digiling halus hingga menjadi bubuk.

Proses inilah yang membuat matcha lebih tinggi kandungan nutrisinya karena seluruh bagian daun ikut dikonsumsi. Salah satu kandungan utamanya adalah EGCG (epigallocatechin gallate), antioksidan kuat yang membantu melawan radikal bebas, menjaga kesehatan jantung, dan meningkatkan metabolisme tubuh. Minuman hijau itu juga mengandung L-theanine, asam amino yang memberi efek menenangkan tanpa menyebabkan kantuk.

Kombinasi ini menjadikannya pilihan populer di kalangan pencinta gaya hidup sehat. Meski penuh manfaat, matcha tetap perlu dikonsumsi dalam batas wajar. Jika diminum secara berlebihan, minuman tinggi antioksidan itu dapat memicu efek samping seperti gangguan pencernaan atau kecemasan akibat kandungan kafeinnya.

3. Efek samping matcha kalau diminum kebanyakan

ilustrasi membuat matcha (pexels.com/Anna Pou)

Seperti yang kita tahu, segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, termasuk matcha. Meskipun dikenal sehat, terlalu banyak minum matcha bisa bikin tubuhmu "protes". Dilansir Medical News Today, kandungan kafeinnya bisa memicu efek samping seperti jantung berdebar, gelisah, gangguan tidur, bahkan sakit kepala jika kamu sensitif.

Selain efek dari kafein, beberapa orang juga bisa mengalami reaksi alergi akibat konsumsi matcha yang berlebihan. Dilansir Verywell Health, gejala yang mungkin muncul meliputi ruam pada kulit, rasa gatal, atau bahkan kesulitan bernapas. Tak hanya itu, minuman hijau yang diminum dalam kondisi terlalu panas itu juga bisa membahayakan kesehatan kerongkongan bahkan meningkatkan risiko kanker esofagus.

Ada pula risiko gangguan hati yang sering luput dari perhatian. Healthline menjelaskan bahwa kandungan catechins dalam jumlah besar bisa memberi beban berlebih pada organ hati, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Jadi, meskipun matcha punya banyak manfaat, tetap penting untuk menjaga porsinya agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.

4. Manfaat matcha yang bikin kamu makin jatuh cinta

ilustrasi matcha (pexels.com/Raymond Petrik)

Matcha tidak cuma nikmat di lidah, tetapi juga kaya akan manfaat. Salah satunya, kandungan antioksidannya sangat tinggi. Matcha mengandung EGCG, jenis catechin yang bertugas membantu melawan radikal bebas serta melindungi sel tubuh. Sebab, dikonsumsi dalam bentuk bubuk utuh, antioksidannya jadi lebih kuat dibanding teh hijau biasa.

Selain itu, matcha juga membantu membuat fokusmu lebih tajam tetapi tetap tenang. Ini karena matcha mengandung kafein dan L-theanine. Kafeinnya memberi energi, sedangkan L-theanine bantu menenangkan pikiran. Efeknya, kamu bisa tetap produktif tanpa merasa gelisah seperti setelah minum kopi, lho.

Manfaat lain dari matcha yang tak kalah menarik adalah untuk kesehatan jantung dan metabolisme. Beberapa studi menunjukkan matcha bisa bantu menurunkan kolesterol jahat. Kandungan aktif di dalamnya juga mendukung pembakaran kalori dan menjaga metabolisme tetap aktif. Jadi, minuman favoritmu itu bisa jadi teman sehat yang seru dikonsumsi setiap hari.

5. Tips minum matcha biar tetap sehat dan aman

ilustrasi membuat matcha (pexels.com/Ivan Samkov)

Biar matcha tetap jadi "sahabat sehat" dan bukan sumber masalah, penting buat tahu cara menikmatinya dengan bijak. Para ahli menyarankan konsumsi satu hingga dua cangkir matcha per hari, yang setara dengan sekitar dua hingga empat gram bubuk. Dengan takaran ini, kamu sudah bisa merasakan manfaatnya tanpa perlu khawatir akan efek samping dari kafein yang terlalu tinggi.

Selain takaran, waktu minum juga perlu diperhatikan. Hindari minum matcha saat perut kosong karena bisa bikin lambung tak nyaman, apalagi jika kamu punya masalah pencernaan. Sebaiknya konsumsi setelah makan atau bareng dengan camilan agar lebih aman dan tetap terasa nikmat.

Kualitas matcha juga tidak kalah penting untuk diperhatikan. Pilihlah bubuk matcha dengan warna hijau cerah, tekstur halus, dan aroma yang segar. Simpan di wadah tertutup dan jauh dari cahaya langsung supaya kandungan nutrisinya tetap terjaga. Dengan langkah sederhana ini, kamu bisa menikmati secangkir matcha setiap hari tanpa rasa was-was.

Jadi, meskipun matcha memang punya segudang manfaat, bukan berarti kamu bisa minum sebanyak-banyaknya tanpa batas. Kuncinya adalah tetap bijak dalam mengonsumsinya dan peka terhadap respons tubuhmu sendiri. Dengan memilih produk berkualitas dan mengatur takaran konsumsi, kamu bisa menikmati minuman hijau itu sebagai teman sehat harian, tanpa khawatir dengan efek sampingnya.

Referensi

"Does Matcha Countain Caffeine?". Healthline. Diakses Juni 2025.

"Does Matcha Have Caffeine?". Medical News Today. Diakses Juni 2025.

"Serious Side Effects of Matcha". Verywell Health. Diakses Juni 2025

"7 Proven Ways Matcha Tea Improves Your Health". Healthline. Diakses Juni 2025

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us