Teh termasuk salah satu minuman yang disukai oleh banyak orang. Selain rasanya yang nikmat dan punya efek menenangkan, manfaatnya untuk tubuh pun beragam. Bahkan, ada beberapa teh yang dapat membantu kamu menurunkan berat badan. Terbukti secara ilmiah, lho!
Menurut penelitian dalam jurnal ilmiah "Physiology & Behavior" tahun 2016, teh bisa kamu manfaatkan untuk melawan lemak di perut. Nah, apa saja jenis tehnya? Simak terus artikel ini, ya!
Sudah lama teh hijau dikenal memiliki banyak kegunaan untuk kesehatan. Tahu tidak, ternyata teh hijau alias green tea dianggap paling efektif untuk menurunkan berat badan, lho!
Menurut sebuah penelitian dalam jurnal "Physiology & Behavior" tahun 2008, disebutkan bahwa minum teh hijau selama 12 minggu secara teratur dapat mengurangi angka timbangan sekitar 3,3 kg.
Temuan itu juga didukung oleh penelitian lainnya dalam jurnal yang sama yang terbit tahun 2010. Dikatakan bahwa teh hijau dinilai efektif menurunkan berat badan karena mengandung katekin, yakni antioksidan alami yang bisa meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak. Hal ini juga berlaku untuk matcha, teh hijau bubuk murni dari Jepang.
Teh pu'er (atau disebut juga pu'erh atau puerh) adalah jenis teh fermentasi yang secara tradisional diproduksi di Yunnan, Tiongkok. Punya wangi yang enak, teh ini biasanya diminum setelah makan.
Menurut temuan penelitian dalam jurnal "Phytoteraphy Research" tahun 2014, teh pu'er dapat membantu peminumnya menurunkan kadar gula darah, trigliserida, sekaligus berat badan.
Teh putih (white tea) bisa dibilang beda dengan jenis teh lainnya. Teh ini menggunakan daun yang masih muda dan proses pembuatannya terbilang singkat alias diproses secara minimal. Dari segi rasa, teh yang juga berasal dari Tiongkok ini punya rasa yang halus dan sedikit manis.
Beberapa penelitian, seperti yang diterbitkan dalam jurnal "Cancer Prevention Research" tahun 2010, "Journal of Food Science" tahun 2010, dan "Journal of Nutrition & Metabolism" tahun 2009, menunjukkan teh putih dapat membantu mengurangi lemak, menyusutkan bobot tubuh, serta membunuh sel kanker.
Meski cukup jarang tersedia di swalayan, tapi kamu bisa dengan mudah mendapatkannya di marketplace online.
Teh hitam (black tea) adalah jenis teh yang sudah mengalami oksidasi lebih tinggi dibandingkan dengan teh lainnya seperti teh oolong, teh kuning atau yellow tea (merujuk pada Chinese huángchá dan Korean hwangcha), teh putih, dan teh hijau.
Dilansir dari laman Tea Epicure, oksidasi pada teh adalah reaksi kimia yang sering terjadi saat daun teh terpapar ke udara, sehingga menghasilkan warna kecokelatan yang membuat daun teh berwarna hitam.
Jenis teh hitam cukup beragam. Misalnya teh congou dari Tiongkok, teh Darjeeling dan teh Assam dari India, dan teh Ceylon dari Sri Lanka. Untuk teh campuran (blend tea), ada Earl Grey, English Breakfast, dan masala chai.
Dari berbagai penelitian, semua jenis teh hitam dapat dimanfaatkan untuk pengendalian berat badan. Beberapa teori mengungkapkan bahwa efek penurunan berat badan dari teh hitam berasal dari kandungan flavon yang tinggi. Flavon adalah sejenis pigmen tumbuhan yang bersifat antioksidan.
Teh oolong adalah teh tradisional asal Negeri Tirai bambu yang teroksidasi sebagian. Bisa dibilang, tingkat oksidasi dan warnanya berada antara teh hijau dan teh hitam.
Teh ini dikenal sangat menyegarkan dengan aroma buah yang harum dan rasa yang unik. Namun, ketajaman aromanya sangat bergantung pada tingkat oksidasi teh.
Dalam jurnal medis "Chinese Journal of Integrative Medicine" tahun 2009, ada sebuah penelitian yang menunjukkan kemampuan teh oolong dalam menurunkan berat badan, dengan cara mempercepat pembakaran lemak dan metabolisme.
Teh yang satu ini menggunakan campuran daun teh, tanaman herbal, rempah-rempah, dan buah-buahan yang diseduh dengan air panas.
Jenis teh ini tidak menggunakan daun teh dari tanaman Camelia sinesis yang mengandung kafein, tapi berbagai herbal lainnya seperti teh jahe, teh rosehip, teh kembang sepatu, dan teh rooibos.
Walaupun bahan dan formulasi teh herbal sangat bervariasi, tapi dari penelitian yang dirilis di jurnal "Phytomedicine" tahun 2014 menemukan, teh herbal tetap bisa mendukung tubuh dalam mengurangi lemak dan menormalkan kadar hormon.
Tiap cangkir tak hanya menawarkan efek tenang dan kesehatan bagi tubuh, tapi juga bisa membantu kamu untuk menurunkan berat badan. Namun, jangan hanya mengandalkan teh saja, ya, konsumsinya harus tetap dalam batas wajar.
Agar upaya kamu makin sukses, optimalkan dengan pola makan bergizi seimbang dan olahraga rutin. Bila mengalami kesulitan atau berat badan susah turun, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi untuk merencanakan program yang sesuai dengan kondisi tubuhmu.
Enjoy your tea!