Ilustrasi makanan yang mengandung MSG (pexels.com/RDNE stock project)
Penggunaan MSG (Monosodium glutamate) pada makanan sebagai penyedap umumnya dipraktekkan di Asia. Food and Drug Administration (FDA) telah mengeluarkan label MSG aman dikonsumsi. Kendati demikian, keberadaannya masih kontroversial di kalangan masyarakat sebab beberapa konsumen dilaporkan sakit kepala atau migrain setelah mengkonsumsi MSG, dilansir Healthline.
Migrain sering datang tiba-tiba, terlebih penderita migrain 70 persen diantaranya setidaknya memiliki satu keluarga yang juga penderita migrain. Namun demikian, migrain juga dapat terjadi ketika ada faktor pemicunya. Dilansir Harvard Health Publishing, faktor pemicu migrain adalah MSG di samping kafein, peningkatan kelembaban atau panas, tidur berlebihan, kelelahan, tekanan emosi, cahaya lampu yang terang atau berkedip-kedip, suara keras, bau menyengat, melewatkan makan, alkohol, coklat, nitrat dalam daging dan ikan yang diawetkan, aged cheese.
Terlepas dari semua itu, relasi antara sakit kepala atau migrain dengan konsumsi MSG masih pro kontra di kalangan para peneliti, dilansir Healthline. Berdasarkan penelitian tahun 1969 dengan menggunakan tikus sebagai objek percobaan dan hasilnya menunjukkan dosis tinggi MSG menyebabkan kerusakan syarat dan mengganggu pertumbuhan serta perkembangan tikus yang baru lahir.
Sementara itu, penelitian lainnya menunjukkan hal sebaliknya bahwa MSG tidak berdampak sama sekali terhadap kesehatan otak karena ia tak dapat melewati Sawar darah otak atau blood-brain barrier.
Beberapa orang dilaporkan sensitif terhadap MSG dan mengalami gejala sakit kepala, otot tegang, kesemutan, mati rasa, lemas. Sementara itu, penelitian lainnya tak menemukan bukti dampak mengkonsumsi MSG.
Jadi, karena hal ini masih bersifat kontroversial maka langkah terbaiknya adalah hindari mengkonsumsi MSG jika kamu yakin sensitif terhadap MSG, karena dirimu yang lebih tahu kondisi tubuhmu.
Menghindari penyebab sakit kepala adalah strategi sederhana yang dapat dilakukan sendiri dari rumah. Menghindari layar memang dianggap kurang masuk akal sebab di era modern ini gadget sudah menjadi kebutuhan dasar sehari-hari.
Jadi, kamu perlu strategi yang tepat, yaitu bukan menghilangkan tapi mengurangi. Tetap berolahraga secara teratur dan menjaga pola makan sehat, maka kamu akan terhindar dari sakit kepala ataupun migrain.