Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Awal Alzheimer yang Sering Terabaikan, Jangan Disepelekan!

Ilustrasi keluarga mendampingi orang tua dengan penuh perhatian.
Ilustrasi keluarga mendampingi orang tua dengan penuh perhatian. (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Intinya sih...
  • Sering lupa hal sepele, seperti menaruh barang atau janji
  • Sulit fokus dan konsentrasi, kesulitan menyelesaikan tugas sederhana
  • Bingung dengan waktu dan tempat, lupa hari, tanggal, atau lokasi familiar
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Alzheimer sering dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang orang lanjut usia. Padahal, tanda-tanda awalnya bisa muncul lebih cepat dan sering kali tidak disadari. Banyak orang menganggap gejala kecil seperti lupa hal sepele sebagai hal biasa, padahal bisa jadi itu sinyal penting.

Mengenali tanda awal Alzheimer sangat penting agar penanganan bisa dilakukan sejak dini. Semakin cepat diketahui, semakin besar peluang untuk menjaga kualitas hidup penderita. Yuk, kita bahas tanda-tanda awal Alzheimer yang sering terabaikan agar lebih waspada.

1. Sering lupa hal sepele

Ilustrasi orang tua mencari barang yang hilang.
Ilustrasi orang tua mencari barang yang hilang. (pexels.com/Los Muertos Crew)

Lupa memang hal wajar, tapi kalau terlalu sering bisa jadi tanda awal Alzheimer. Misalnya, lupa menaruh barang, lupa janji, atau lupa hal yang baru saja terjadi. Kondisi ini berbeda dengan lupa biasa karena terjadi berulang dan semakin sering.

Kalau dibiarkan, lupa kecil bisa berkembang jadi masalah besar. Orang dengan Alzheimer biasanya kesulitan mengingat hal-hal penting dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, jangan anggap remeh kalau mulai sering lupa hal sepele.

2. Sulit fokus dan konsentrasi

Ilustrasi seseorang membaca koran.
Ilustrasi seseorang membaca koran. (pexels.com/Mahmut Yılmaz)

Kesulitan fokus bisa jadi tanda awal Alzheimer. Orang yang mengalaminya sering kesulitan menyelesaikan tugas sederhana. Misalnya, membaca buku tapi tidak bisa memahami isi, atau memasak lalu lupa langkah berikutnya.

Konsentrasi yang menurun membuat aktivitas sehari-hari terasa lebih berat. Hal ini bisa memengaruhi produktivitas dan kualitas hidup. Kalau sering terjadi, sebaiknya segera diperiksa lebih lanjut.

3. Bingung dengan waktu dan tempat

Ilustrasi orang tua berdiri di jalan dengan ekspresi bingung melihat sekeliling.
Ilustrasi orang tua berdiri di jalan dengan ekspresi bingung melihat sekeliling. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang dengan Alzheimer sering bingung dengan waktu atau tempat. Mereka bisa lupa hari, tanggal, bahkan lokasi yang familiar. Kondisi ini membuat mereka merasa tersesat meski berada di lingkungan sendiri.

Kebingungan ini bisa menimbulkan rasa cemas dan tidak aman. Orang tua yang mengalami gejala ini biasanya butuh pendampingan lebih intens. Jangan anggap enteng kalau mulai sering bingung dengan hal-hal sederhana.

4. Perubahan mood dan kepribadian

Ilustrasi orang tua duduk termenung dengan ekspresi murung.
Ilustrasi orang tua duduk termenung dengan ekspresi murung. (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Alzheimer tidak hanya memengaruhi ingatan, tapi juga emosi. Orang yang mengalaminya bisa tiba-tiba mudah marah, sedih, atau cemas tanpa alasan jelas. Perubahan mood ini sering membuat keluarga bingung.

Kepribadian juga bisa berubah drastis. Misalnya, orang yang biasanya ramah jadi lebih tertutup atau curiga. Perubahan ini perlu diperhatikan karena bisa jadi tanda awal Alzheimer.

5. Kesulitan berkomunikasi

Ilustrasi orang tua berbicara dengan anaknya.
Ilustrasi orang tua berbicara dengan anaknya. (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang dengan Alzheimer sering kesulitan menemukan kata yang tepat saat berbicara. Mereka bisa berhenti di tengah kalimat atau mengulang kata yang sama. Hal ini membuat komunikasi jadi lebih sulit.

Kesulitan berkomunikasi bisa membuat penderita merasa frustrasi. Keluarga pun perlu lebih sabar dan memahami kondisi ini. Jangan abaikan kalau mulai sering terjadi, karena bisa jadi tanda awal Alzheimer.

Alzheimer memang sering dianggap penyakit yang datang tiba-tiba, padahal tanda-tandanya bisa muncul sejak awal. Mengenali gejala seperti lupa berulang, sulit fokus, hingga perubahan mood bisa membantu keluarga lebih cepat mengambil langkah. Ingat, jangan disepelekan, karena deteksi dini bisa membuat hidup penderita lebih berkualitas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Health

See More

5 Jenis Makanan dan Minuman yang Membantu Pemulihan Otot

05 Des 2025, 07:29 WIBHealth