Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Mencegah ISPA pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Orang tua mengajari anaknya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
ilustrasi cara mencegah ISPA pada anak (pexels.com/Kampus Production)
Intinya sih...
  • ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak di negara berkembang.
  • Gejala ISPA bisa berbeda-beda, seperti hidung tersumbat, batuk, sakit tenggorokan, dan nyeri otot.
  • Cara mencegah ISPA pada anak antara lain dengan menanamkan kebiasaan mencuci tangan, menghindari menyentuh wajah, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak, khususnya di negara berkembang.

ISPA adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan, mulai dari hidung, tenggorokan hingga paru-paru. Dalam kebanyakan kasus, ISPA disebabkan oleh virus, walaupun bisa juga dipicu oleh bakteri dan faktor lingkungan.

ISPA sifatnya akut, gejalanya muncul tiba-tiba dan bisa cepat memburuk. Di Indonesia, kasus ISPA sering meningkat saat pergantian musim karena perubahan suhu dan kelembapan yang mendadak.

Umumnya, ISPA tidak berbahaya, tetapi gejalanya bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika dialami oleh anak-anak, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh lemah, ISPA perlu lebih diperhatikan karena dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih berat.

Gejala

Gejala ISPA bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung apakah infeksi terjadi di saluran pernapasan atas atau saluran pernapasan bawah. Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain:

  • Hidung tersumbat, baik di rongga sinus maupun paru-paru.
  • Hidung berair.
  • Batuk.
  • Sakit tenggorokan.
  • Nyeri otot.
  • Tubuh terasa lelah atau mudah lemas.

Segera hubungi dokter jika kamu mengalami:

  • Demam lebih dari 39 derajat Celcius disertai menggigil.
  • Kesulitan bernapas.
  • Pusing.
  • Kehilangan kesadaran.

Penyebab

Gambar mikroskop adenovirus.
ilustrasi adenovirus (pixnio.com/Dr. G. William Gary, Jr, USCDCP)

Penyebab utama ISPA adalah infeksi virus. Beberapa virus yang paling sering menimbulkan ISPA antara lain:

  • Rhinovirus.
  • Adenovirus.
  • Coxsackievirus.
  • Parainfluenza virus.
  • Respiratory syncytial virus (RSV)

Selain virus, pada kasus tertentu ISPA pada anak juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri.

Virus dan bakteri penyebab ISPA dapat menyebar dengan mudah melalui beberapa cara, seperti:

  • Percikan (droplet) dari batuk atau bersin orang yang terinfeksi, yang kemudian terhirup oleh anak.
  • Kontak tidak langsung, misalnya saat anak menyentuh benda yang sudah terkontaminasi kuman, lalu tanpa sadar menyentuh hidung atau mulutnya sendiri.

Dengan memahami penyebab dan cara penularannya, orang tua bisa lebih waspada dalam melindungi anak dari ISPA, terutama dengan menjaga kebersihan tangan, etika batuk, dan menghindari paparan langsung dengan orang yang sedang sakit.

Cara mencegah ISPA pada anak

Kita tidak bisa selalu mencegah ISPA pada anak. Namun, melakukan tindakan pencegahan di bawah ini bisa sangat membantu:

  1. Menanamkan kebiasaan mencuci tangan yang baik sangat penting! Bersihkan tangan kamu dan tangan anak sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir. Bersihkan tangan selama 15 sampai 20 detik. Jika sabun dan air tidak tersedia, pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol dapat digunakan. Gosok tangan sampai kering.
  2. Ajari anak untuk menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut mereka jika memungkinkan. 
  3. Ajari anak untuk menutup hidung dan mulutnya dengan tisu saat batuk atau bersin, atau batuk ke lengan bajunya (menutupi mulut dengan lengan bagian dalam). Cuci tangan sesudahnya.
  4. Letakkan tempat sampah di dekat kamu atau kantong kertas yang ditempel di tempat tidur atau sofa untuk membuang tisu bekas.
  5. Cuci gelas minum, pisau, garpu, atau sendok anak yang sakit dengan air sabun panas. Jangan biarkan anggota keluarga lain menggunakannya.
  6. Anak yang lain tidak boleh bermain dengan atau tidur di tempat tidur yang sama dengan anak yang sakit selama tahap awal pilek.

Walaupun tidak selalu bisa dicegah, tetapi mengetahui dan mempraktikkan cara mencegah ISPA pada anak di atas bisa sangat membantu. 

Kalau anak sedang sakit ISPA, segera hubungi dokter apabila anak (yang masih balita) tidak buang air kecil selama lebih dari 8 jam, pernapasan anak cepat (lebih dari 60 napas per 1 menit) atau sulit bernapas, anak terlihat sangat kelelahan atau sulit bangun tidur, atau kamu tidak bisa menghibur atau menenangkan anak. Segera bawa anak ke dokter kalau ia mengalami demam selama lebih dari 5 hari.

Referensi

"ISPA, Pahami Penyebab hingga Pencegahannya." RS Pondok Indah. Diakses Oktober 2025.

Fera Defrianti, Fanni Hanifa, and Irma Jayatmi, “Hubungan Sikap Ibu, Dukungan Suami, dan Status Imunisasi terhadap Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita,” Jurnal Penelitian Perawat Profesional 6, no. 4 (August 2024), http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP.

"Acute Respiratory Infection." Healthline. Diakses Oktober 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Bayu Nur Seto
3+
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Cek Warna Keputihan Kamu, Normal atau Tidak?

07 Nov 2025, 22:25 WIBHealth