Tidak Selalu Gula, 70 Persen Luka Kaki Disebabkan oleh Varises

- Sekitar 70 persen luka pada kaki disebabkan oleh varises, bukan diabetes.
- Perbedaan kondisi diabetes dan varises: luka pada pasien diabetes karena kekurangan darah, sementara varises adalah kondisi kelebihan darah yang membuat darah kotor menumpuk di kaki.
- Tanda dan gejala varises: sensasi berat pada tungkai, nyeri tumpul-pegal atau kram otot, pembengkakan tungkai, gatal di sekitar area vena.
Banyak orang mengira luka pada kaki yang sulit sembuh selalu berkaitan dengan diabetes. Padahal, kenyataannya tidak sesederhana itu. Dalam banyak kasus, penyebabnya justru berasal dari gangguan aliran darah akibat varises.
Hal ini dijelaskan oleh dokter spesialis bedah subspesialis bedah vaskular RS Pondok Indah, dr. Charley Dokma Tua Simanjuntak, Sp.B, Subsp.B.V.E.(K), bahwa sebagian besar luka pada kaki disebabkan oleh varises, bukan diabetes.
Varises kerap disalahartikan sebagai diabetes
Menurut dr. Charley, banyak sekali pasien yang tidak sadar dengan gejala varises, seperti kaki yang gatal, kering, hingga pecah-pecah, bahkan bagian mata kaki sudah sampai menghitam. Pembuluh darah yang rusak menyebabkan kulit mudah terinfeksi jamur.
"Berobat ke dokter kulit, misalnya, dikasih salep, tapi ternyata pasien tidak sadar ada masalah pembuluh darah yang mendasari gatal-gatal tersebut. Jadi penyebabnya masih terus ada dan terus berlanjut," dr. Charley menjelaskan dalam diskusi terkait varises di Jakarta, pada Jumat (08/08/2025).
Kemudian, luka tersebut bisa menjadi borok yang banyak dikira sebagai diabetes. Padahal, 70 persen luka yang ada di kaki disebabkan oleh varises, baru sisanya adalah diabetes dan penyakit lainnya.
Perbedaan luka pada diabetes dan varises

Luka pada pasien diabetes, kata dr. Charley, disebabkan oleh kekurangan darah, yang mana darah bersih tidak sampai kaki. Padahal, di dalam darah terdapat nutrisi, oksigen, dan lainnya yang akan memberi gizi di tubuh bagian bawah.
Sementara itu, varises adalah kondisi kelebihan darah yang membuat darah kotor menumpuk di kaki. Permasalah vena ini menyebabkan adanya pembengkakan. Kelebihan ini juga membuat lukanya basah, mengeluarkan cairan bening kekuningan yang diartikan sebagai plasma.
"Penanganannya sangat-sangat berbeda. Sayangnya kalau salah dikenali, biasanya dikira gula (diabetes), diobatin sebagai gula. Padahal masalah vena, masalah varises," ia menjelaskan.
Kenali tanda dan gejala varises
Mengidentifikasi tanda dan gejala varises menjadi langkah penting dalam memahami dan mengelola kondisi ini. Terdapat beberapa gejala awal, berupa:
Sensasi berat pada tungkai.
Nyeri tumpul atau pegal atau kram otot.
Pembengkakan tungkai.
Gatal di sekitar area vena.
Gejala-gejala ini umumnya dapat memburuk setelah berdiri atau duduk dalam waktu lama. Ada juga beberapa gejala lanjutan yang menandakan bahwa kondisi varises sudah lebih berat, seperti:
Nyeri kronis yang mengganggu aktivitas.
Perubahan warna kulit pada area varises (kulit menghitam).
Eksim varikosum (dermatitis stasis).
Sensasi terbakar atau kesemutan.
Ketika melihat atau mengalami gejala varises, baik pada tingkat awal maupun lanjut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter spesialis bedah subspesialis bedah vaskular. Jika tidak ditangani dengan tuntas maka akan menimbulkan beberapa komplikasi kesehatan yang mungkin terjadi, di antaranya:
Selulitis atau infeksi bakteri pada kulit dan jaringan di bawahnya.
Perdarahan spontan.
Perubahan kulit kronis.
Ulkus vena atau luka yang butuh waktu lebih lama untuk sembuh dari biasanya.