Iskemia Miokardium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Kondisi tersumbatnya aliran darah ke jantung, bisa bahaya!

Iskemia miokardium (myocardial ischemia) atau juga dikenal sebagai iskemia jantung (cardiac ischemia), adalah kondisi yang muncul ketika aliran darah ke jantung berkurang, mencegah otot jantung menerima oksigen yang cukup.

Berkurangnya aliran darah ini biasanya merupakan akibat dari penyumbatan sebagian atau seluruh arteri jantung (arteri koroner). Penyumbatan pada salah satu arteri jantung yang parah dan tiba-tiba dapat menyebabkan serangan jantung. Kondisi ini juga bisa menyebabkan irama jantung abnormal yang serius.

Perlu diwaspadai, berikut ini fakta mengenai iskemia miokardium atau iskemia jantung yang perlu kita semua ketahui.

1. Penyebab iskemia miokardium atau iskemia jantung

Iskemia Miokardium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi jantung (healthline.com)

Dilansir Cleveland Clinic, iskemia kemungkinan besar terjadi saat jantung butuh lebih banyak oksigen dan nutrisi daripada yang didapat. Ini merupakan ketidakseimbangan pasokan (supply) dan permintaan (demand) yang terjadi pada saat ada lebih banyak permintaan darah, seperti saat kita sedang aktif, makan, bersemangat, stres, atau saat kedinginan, dan tubuh tidak mampu memenuhi kebutuhan lebih banyak darah.

Masalah pada pasokan ini bisa disebabkan oleh penyakit arteri koroner. Ini adalah penumpukan plak dan kolesterol di dalam arteri koroner. Penumpukan tersebut menyempitkan arteri, sehingga darah yang kaya oksigen yang dibutuhkan jantung tidak dapat melewatinya, membuat otot jantung jadi kekurangan oksigen. Kondisi ini menyebabkan iskemia dan angina.

Penyebab lain dari iskemia miokardium adalah spasme koroner. Ini terjadi saat arteri koroner mengalami spasme atau kejang, yang untuk sementara mengurangi atau memotong suplai darah ke jantung.

2. Seperti apa gejalanya?

Iskemia Miokardium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi nyeri dada sebagai gejala dari iskemia jantung (pexels.com/ freestock.org)

Seperti dipaparkan di laman Mayo Clinic, beberapa orang yang mengalami iskemia miokardium tidak memiliki tanda atau gejala (silent ischemia).

Namun, saat gejala muncul, yang paling umum adalah tekanan atau nyeri di dada, terutama di bagian kiri (angina pektoris). Tanda dan gejala lainnya, yang lebih umum dialami oleh perempuan, lansia, dan orang-orang dengan diabetes termasuk:

  • Nyeri di leher atau rahang
  • Nyeri di bahu atau lengan
  • Detak jantung cepat
  • Sesak napas atau napas pendek saat beraktivitas fisik
  • Mual dan muntah
  • Berkeringat
  • Kelelahan

Baca Juga: Sebabkan Nyeri Dada, 7 Penyakit Ini Sering Dikira Serangan Jantung

3. Faktor risiko iskemia miokardium

Iskemia Miokardium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi tekanan darah tinggi atau hipertensi (pixabay.com/stevepb)

Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengembangkan iskemia jantung, yang meliputi:

  • Tembakau. Rokok dan paparan asap rokok jangka panjang (perokok pasif) dapat merusak bagian dalam dinding arteri. Kerusakan ini bisa memungkinkan timbunan kolesterol dan zat lain terkumpul dan memperlambat aliran darah di arteri koroner. Merokok menyebabkan arteri koroner kejang dan meningkatkan risiko pembekuan darah.

  • Diabetes. Baik diabetes tipe 1 maupun 2 berhubungan dengan peningkatan risiko iskemia miokardium, serangan jantung, dan masalah jantung lainnya.

  • Tekanan darah tinggi. Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat mempercepat aterosklerosis, yang mengakibatkan kerusakan pada arteri koroner.

  • Kadar kolesterol darah tinggi. Kolesterol adalah bagian utama dari endapan yang dapat mempersempit arteri koroner. Tingkat kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) yang tinggi dalam darah mungkin disebabkan oleh kondisi bawaan atau pola makan tinggi lemak jenuh dan kolesterol.

  • Kadar trigliserida darah tinggi. Trigliserida, jenis lemak darah lainnya, juga dapat menyebabkan aterosklerosis.

  • Kegemukan. Obesitas dikaitkan dengan diabetes, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol darah tinggi.

  • Lingkar pinggang. Ukuran pinggang lebih dari 35 inci (89 cm) untuk perempuan dan 40 inci (102 cm) pada laki-laki meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung.

  • Aktivitas fisik yang minim. Kurang atau jarang olahraga berkontribusi terhadap obesitas dan terkait dengan kadar kolesterol dan trigliserida yang lebih tinggi. Orang yang rutin melakukan olahraga aerobik cenderung punya kesehatan jantung yang lebih baik, yang dikaitkan dengan risiko iskemia miokardium dan serangan jantung yang lebih rendah. Olahraga juga mampu menurunkan tekanan darah.

4. Komplikasi yang bisa terjadi jika iskemia miokardium dibiarkan

Iskemia Miokardium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi seseorang mengalami serangan jantung (medclique.org)

Bila tidak ditangani, iskemia miokardium bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti:

  • Serangan jantung. Bila arteri koroner betul-betul tersumbat, kekurangan darah oksigen bisa menyebabkan serangan jantung yang menghancurkan sebagian otot jantung. Kerusakannya bisa serius dan terkadang fatal.
  • Aritmia atau irama jantung yang tidak teratur. Irama jantung yang abnormal bisa melemahkan jantung dan kondisi ini bisa mengancam nyawa penderitanya.
  • Gagal jantung. Seiring waktu, episode iskemia yang berulang dapat menyebabkan gagal jantung.

5. Diagnosis

Iskemia Miokardium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi ekokardiogram atau echocardiogram (intermountainhealthcare.org)

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan menanyakan seputar riwayat kesehatan pasien dan pemeriksaan fisik. Setelahnya, dilansir Middlesex Health, dokter mungkin akan merekomendasikan:

  • Elektrokardiogram (EKG). Elektroda yang ditempelkan di kulit merekam aktivitas listrik jantung. Perubahan tertentu dalam aktivitas listrik jantung mungkin merupakan tanda kerusakan jantung.

  • Tes stres. Irama jantung, tekanan darah, dan pernapasan dipantau saat pasien berjalan di atas treadmill atau mengendarai sepeda statis. Olahraga membuat jantung memompa lebih keras dan lebih cepat, sehingga tes ini dapat mendeteksi masalah jantung yang mungkin tidak terlihat.

  • Ekokardiogram. Gelombang suara yang diarahkan ke jantung dari perangkat seperti tongkat yang dipegang di dada menghasilkan gambar video dari jantung. Tes ini bisa membantu mengidentifikasi apakah area jantung telah rusak dan tidak memompa secara normal.

  • Ekokardiogram stres. Ini mirip ekokardiogram biasa, kecuali tes dilakukan setelah pasien berolahraga dengan treadmill atau sepeda statis.

  • Uji stres nuklir. Sejumlah kecil bahan radioaktif disuntikkan ke dalam aliran darah pasien. Saat berolahraga, dokter dapat melihatnya mengalir melalui jantung dan paru-paru, memungkinkan masalah aliran darah diidentifikasi.

  • Angiografi koroner. Pewarna disuntikkan ke dalam pembuluh darah jantung. Lalu, serangkaian gambar sinar-X (angiogram) diambil, menunjukkan jalur pewarna. Tes ini memberi dokter gambaran rinci tentang bagian dalam pembuluh darah.

  • CT scan jantung. Dapat menentukan apakah pasien memiliki penumpukan kalsium di arteri koroner, yang merupakan tanda aterosklerosis koroner. Arteri jantung juga dapat dilihat dengan menggunakan CT scan (CT angiogram koroner).

6. Pengobatan

Iskemia Miokardium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Pengobatan iskemia miokardium bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke otot jantung. Tergantung tingkat keparahan kondisi pasien, dokter dapat merekomendasikan obat-obatan, operasi, atau keduanya.

Obat-obatan

Obat-obatan yang bisa diresepkan dokter untuk mengobati iskemia miokardium meliputi:

  • Aspirin. Aspirin harian atau pengencer darah lainnya dapat mengurangi risiko pembekuan darah. Ini dapat membantu mencegah penyumbatan arteri koroner. 

  • Nitrat. Obat-obatan ini memperlebar arteri, meningkatkan aliran darah ke dan dari jantung. Aliran darah yang lebih baik berarti jantung tidak harus bekerja terlalu keras.

  • Beta blocker. Obat-obatan ini membantu mengendurkan otot jantung, memperlambat detak jantung, dan menurunkan tekanan darah sehingga darah dapat mengalir ke jantung dengan lebih mudah.

  • Calcium channel blocker. Obat-obatan ini mengendurkan dan memperlebar pembuluh darah, meningkatkan aliran darah di jantung. Obat ini juga memperlambat denyut nadi dan mengurangi beban kerja jantung.

  • Obat penurun kolesterol. Obat-obatan ini mengurangi bahan utama yang mengendap di arteri koroner.

  • Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor. Obat-obatan ini membantu mengendurkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Dokter mungkin merekomendasikan obat ini jika pasien memiliki tekanan darah tinggi atau diabetes selain iskemia miokardium. ACE inhibitor juga bisa diberikan jika pasien mengalami gagal jantung atau jika jantung tidak memompa darah secara efektif.

  • Ranolazin. Obat ini membantu mengendurkan arteri koroner untuk meredakan angina. Obat ini dapat diresepkan dengan obat angina lainnya, seperti calcium channel blocker, beta blocker, atau nitrat.

Prosedur untuk meningkatkan aliran darah

Kadang, perawatan yang lebih agresif diperlukan untuk meningkatkan aliran darah. Prosedur yang dapat membantu di antaranya:

  • Angioplasti dan pemasangan stent. Tabung panjang dan tipis (kateter) dimasukkan ke dalam bagian arteri yang menyempit. Kawat dengan balon kecil dimasukkan ke area yang menyempit dan digelembungkan untuk melebarkan arteri. Sebuah kumparan kawat kecil (stent) biasanya dimasukkan untuk menjaga arteri tetap terbuka.

  • Operasi bypass arteri koroner. Dokter bedah menggunakan pembuluh darah dari bagian lain tubuh pasien untuk membuat cangkok yang memungkinkan darah mengalir di sekitar arteri koroner yang tersumbat atau menyempit. Jenis operasi jantung terbuka ini biasanya digunakan hanya untuk orang yang memiliki beberapa arteri koroner yang menyempit.

  • Enhanced external counterpulsation (EECP). Perawatan rawat jalan non-invasif ini mungkin direkomendasikan jika perawatan lain tidak berhasil. Manset yang dililitkan di kaki dipompa dengan lembut dengan udara, kemudian dikempiskan. Tekanan yang dihasilkan pada pembuluh darah dapat meningkatkan aliran darah ke jantung.
Iskemia Miokardium: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi rutin olahraga (pexels.com/Kampus Production)

Selain itu, perubahan gaya hidup juga bagian penting dari pengobatan. Perubahan yang perlu dilakukan pasien antara lain:

  • Berhenti merokok dan jauhi asap rokok.
  • Mengendalikan kondisi medis yang mendasari iskemia miokardium, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
  • Terapkan pola makan sehat dengan membatasi konsumsi lemak jenuh dan memperbanyak makan buah dan sayuran.
  • Ketahui dan pantau kadar kolesterol, konsultasikan ke dokter untuk menurunkannya.
  • Rutin olahraga untuk meningkatkan aliran darah ke jantung.
  • Jaga berat badan tetap sehat. Bila kelebihan berat badan, bicarakan tentang rencana penurunan berat badan yang aman.
  • Kelola stres dengan baik, misalnya dengan mempelajari teknik sehat untuk mengendalikan stres seperti relaksasi dan teknik pernapasan dalam.

Satu lagi yang tak kalah penting adalah melakukan cek kesehatan secara berkala. Beberapa faktor risiko iskemia jantung (kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes) tidak memiliki gejala pada tahap awal. Deteksi dan perawatan dini bisa sangat membantu menghindari masalah kesehatan serius yang bisa diakibatkannya.

Gaya hidup yang dipaparkan di atas juga bisa membantu mencegah iskemia miokardium atau iskemia jantung berkembang. Menerapkan gaya hidup sehat yang baik untuk jantung dapat membantu menjaga arteri kuat, elastis, dan lancar, serta memungkinkan aliran darah maksimal. 

Jika kamu mengalami gejala-gejala yang mengarah ke kondisi iskemia miokardium dan memiliki faktor risikonya, segera periksakan diri ke dokter, ya!

Baca Juga: Fakta Katup Aorta Bikuspid, Kelainan Jantung Bawaan Paling Umum

Aisy Photo Verified Writer Aisy

Hope you enjoy the article and find some helpful things alongside the reading <3

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya