Malas Membersihkan Rumah? Hati-hati, Kamu Bisa Terkena Skabies, Lho!

Timbul ruam, kerak tebal di kulit, dan gatal. Hiii!

Menjaga kebersihan adalah hal yang sangat penting baik bagi diri kita sendiri maupun lingkungan tempat kita tinggal dan beraktivitas. 

Sebagai tempat tinggal, rumah harus selalu dijaga kebersihannya. Bila rumah kotor dan jarang dibersihkan, ini sama saja seperti mengundang penyakit. Nah, salah satu ancamannya adalah penyakit kulit skabies.

Kenali apa itu skabies, sekaligus penyebab, gejala, dan penanganannya lewat ulasan berikut ini.

1. Apa itu skabies?

Malas Membersihkan Rumah? Hati-hati, Kamu Bisa Terkena Skabies, Lho!outbreaknewstoday.com

Di Indonesia, skabies juga dikenal sebagai kudis. Dilansir Medical News Today, skabies adalah salah satu kondisi kulit yang dapat menyebabkan gatal dan ruam. Ini merupakan kondisi dermatologis yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, tungau mikroskopis berkaki delapan. Karakteristiknya adalah sensasi gatal yang bisa (atau tanpa) disertai ruam.

Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahunnya skabies dialami oleh jutaan orang di dunia, tanpa melihat ras, usia, dan status sosial ekonomi.

Skabies termasuk penyakit yang sangat menular, dan mudah menyebar lewat kontak fisik yang dekat dan berbagi tempat tidur, pakaian, dan furnitur yang ditinggali tungau.

Kondisi kulit ini paling sering dialami oleh anak-anak dan dewasa muda, serta bisa menjadi wabah di tempat penitipan anak atau sekolah.

2. Sebenarnya, seperti apa sih tungau Sarcoptes scabiei itu?

Malas Membersihkan Rumah? Hati-hati, Kamu Bisa Terkena Skabies, Lho!webmd.com

Menurut sebuah laporan berjudul "Skabies" dalam jurnal medis Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, "Majority", Vol. 5 No. 2 tahun 2016, Sarcoptes scabiei adalah parasit berbentuk oval, memiliki bentuk punggung cembung, dan perut datar. 

Spesies betinanya berukuran 300 x 350 μm, sedangkan yang jantan berukuran lebih kecil, yaitu 150 x 200 μm.

Tungau ini banyak ditemukan di berbagai benda dan perabot di rumah, seperti tempat tidur, selimut, handuk, sofa, furnitur, hingga baju yang dibiarkan menggantung lama.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), selain kontak langsung (dari kulit ke kulit), penularan kudis juga bisa lewat hubungan seksual.

Baca Juga: 10 Penyakit yang Disebarkan lewat Gigitan Nyamuk, Waspada ya!

3. Bisa berkembangbiak di dalam tubuh manusia

Malas Membersihkan Rumah? Hati-hati, Kamu Bisa Terkena Skabies, Lho!everydayhealth.com

Akibat malas membersihkan rumah, parasit ini bisa berkembang biak dalam lapisan kulit manusia. Masih bersumber dari laporan berjudul "Skabies", disebutkan bahwa Sarcoptes scabiei dewasa akan membuat terowongan di lapisan stratum korneum di kulit, sampai akhirnya bertelur. Hiii! Ngeri, ya?

Hal inilah yang menyebabkan kulit jadi kemerahan, timbul gatal-gatal, serta adanya sensasi panas.

Berdasarakan keterangan dari CDC, tungau penyebab kudis ini bisa hidup di dalam lapisan kulit manusia selama 2-3 hari saja. Meski begitu, efek gatal dan sensasi panasnya bisa bertahan hingga 4 minggu!

4. Kurangnya kebersihan menjadi penyebab utamanya

Malas Membersihkan Rumah? Hati-hati, Kamu Bisa Terkena Skabies, Lho!pexels.com/ Wendelin Jacober

Menurut sebuah studi dalam "Jurnal Kesehatan Andalas" yang diterbitkan oleh Fakultas Kesehatan Universitas Andalas, Sumatra Barat, tahun 2018, faktor yang menjadi penyebab skabies adalah kontak langsung antara manusia dengan tungau tersebut dan tingkat personal hygiene yang rendah.

Selain itu, faktor lingkungan juga dapat berpengaruh, misalnya jumlah penghuni rumah yang cukup banyak, tidak ada akses untuk mendapatkan air bersih, hingga sanitasi yang kurang atau buruk.

Bukan hanya rumah, tempat seperti pesantren, kos-kosan, panti asuhan, dan tempat yang dihuni orang banyak lainnya bisa menjadi akses penularan skabies.

5. Bagaimana cara mengatasinya?

Malas Membersihkan Rumah? Hati-hati, Kamu Bisa Terkena Skabies, Lho!canningvale.com

Pertama-tama kamu harus lebih memperhatikan kebersihan diri dan tempat tinggal. Misalnya dengan mandi rutin dua kali sehari, mengganti seprai kasur secara rutin, membersihkan debu yang menempel di perabotan rumah, serta tidak saling berbagi barang dengan orang lain, seperti handuk.

Jika mengalami gejala seperti gatal-gatal, muncul ruam, serta terdapat sensasi terbakar lebih dari 4 minggu, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Sudah Terbukti! 5 Bahan Alami untuk Membasmi Kutu Rambut dan Telurnya

Aisy Photo Verified Writer Aisy

Hope you enjoy the article and find some helpful things alongside the reading <3

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya