Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Pemeriksaan Kesehatan Penting? Ini Penjelasannya

ilustrasi pemeriksaan kesehatan (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Intinya sih...
  • Pemeriksaan kesehatan penting untuk melihat status kesehatan secara menyeluruh.
  • Banyak penyakit tidak bergejala seperti diabetes tipe 2, dan pemeriksaan dapat memotivasi perubahan gaya hidup yang lebih sehat.
  • Rekomendasi pemeriksaan kesehatan setiap lima tahun sekali untuk usia 18-40 tahun, dan tiga tahun sekali untuk usia di atas 40 tahun.

Pemeriksaan kesehatan sering dianggap sepele dan hanya dilakukan ketika seseorang merasa sakit. Padahal, menurut dr. Febryana Ramadhani, dokter spesialis medical check up Rumah Sakit Atma Jaya, pemeriksaan kesehatan rutin berperan penting dalam mendeteksi penyakit lebih awal, mencegah komplikasi, serta memastikan tubuh tetap dalam kondisi optimal.

Dalam sesi Health Talk by IDN Times bertajuk "Kupas Tuntas Seputar Pemeriksaan Kesehatan", dr. Febryana menjelaskan alasan pemeriksaan kesehatan tidak boleh diabaikan dan bagaimana hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Berikut ini alasan pentingnya menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.

Mengetahui status kesehatan

Medical check up adalah rangkaian pemeriksaan medis yang bertujuan untuk melihat status kesehatan secara menyeluruh. Penting melakukannya, karena, pertama, supaya kita tahu status kesehatan saat ini.

Kedua, ada banyak penyakit yang tidak bergejala. Contohnya, yang paling sering ditemui yakni kencing manis atau diabetes melitus tipe 2. Penyakit ini baru akan muncul gejala seandainya sudah berlangsung lama.

"Tapi kita tidak tahu, tidak kasih obat, tidak jaga makan. Contoh keluhannya, tiba-tiba badan gatal semua, tidak tahu karena apa. Kemudian bisa tiba-tiba sudah terjadi kerusakan di saraf, mati rasa di ujung jarinya, lalu nyeri di tangan, di kaki," jelas dr. Febryana.

Motivasi untuk terus sehat

ilustrasi medical check up (pexels.com/Mufid Majnun)

Dari pemeriksaan kesehatan kita juga bisa melihat risiko-risiko penyakit apa saja di kemudian hari. Misal, kadar kolesterolnya meningkat yang bisa membuat lemak menumpuk di pembuluh darah. Di kemudian hari bisa terjadi penyakit kardiovaskular.

"Nanti akan terjadi masalah di jantung, terus bisa terjadi stroke juga. Dokter akan menyarankan pasien untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, memilih makanan yang lebih sehat, dan mana yang harus dihindari," katanya.

Pemeriksaan kesehatan akan memotivasi pasien mengubah gaya hidupnya yang sebelumnya kurang sehat. Diharapkan dengan pemeriksaan ini, mereka akan meningkatkan kualitas hidup dan bisa menekan angka kesakitan.

Untuk mereka yang mungkin sudah terlanjur sakit, petugas kesehatan akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu guna menentukan terapi atau tindakan medis yang tepat.

Hal yang perlu diperhatikan

Seberapa efektif melakukan medical check up untuk mencegah risiko-risiko kesehatan? Tidak ada data yang menunjukkan angka pasti untuk keefektifannya, kata dr. Febryana.

"Jadi sebenarnya 50:50 ya; 50 efektif, 50 tidak efektif. Kalau misalkan pasien sudah melakukan pemeriksaan, kemudian diedukasi, diarahkan untuk mengubah pola hidupnya, olahraga, makan obat, terus dipantau, evaluasi lagi dari pemeriksaan sebelumnya, kemudian diikuti saran tersebut oleh pasien, ternyata cenderung membaik hasilnya. Nah, itu berarti efektivitasnya yang 50, naik 70–80 persen," imbuhnya.

Sebaliknya, jika pasien sudah diedukasi untuk mengubah hidup jadi lebih baik lagi, tetapi tidak mau melakukannya, efektivitasnya dari 50 turun ke 30 persen, nantinya bisa mengembangkan penyakit.

Untuk usia 18 sampai 40 tahun, direkomendasikan melakukan pemeriksaan kesehatan  setiap lima tahun sekali. Namun, jika lebih dari 40 tahun, harus melakukan pemeriksaan tiga tahun sekali. Sementara untuk orang-orang yang konsumsi obat rutin, harus lebih sering.

Sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan, umumnya pasien harus puasa makan 10–12 jam dan tetap diperbolehkan minum air putih.

Jika ada obat-obatan yang dikonsumsi secara rutin, boleh diminum saat sudah diambil darah atau usai melakukan pemeriksaan. Pasien juga harus tidur yang cukup supaya hasil tensinya tidak meningkat.

Pemeriksaan kesehatan bukan hanya formalitas, tetapi investasi jangka panjang untuk menjaga kualitas hidup. Deteksi dini dapat mencegah risiko penyakit yang lebih serius dan memungkinkan penanganan lebih cepat serta efektif. Dengan rutin memeriksakan kesehatan, kita bisa lebih memahami kondisi tubuh dan mengambil langkah pencegahan yang tepat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Misrohatun H
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us