5 Cara Menemukan Terapis Kesehatan Mental yang Tepat

Gak semua bisa langsung cocok dalam sekali sesi

Di kondisi yang serba menguras kapasitas mental ini, tak jarang kita merasa burn out dan rasanya ingin menangis dan tidur saja berhari-hari. Jika kamu cukup mendapat dukungan dan memiliki kesadaran atau awareness yang baik soal kesehatan mental, kamu mungkin akan berusaha untuk mencari bantuan profesional dengan pergi ke psikolog.

Menurut Lori Gottlieb MFT, psikoterapis dan penulis Maybe You Should Talk to Someone dan kolom Dear Therapist mingguan di The Atlantic, mencari bantuan ke psikolog atau terapis sebenarnya dapat memberi kita second opinion tentang hidup kita dari kaca mata seseorang yang ada di luar hidup kita.

Tapi bagaimana caranya kita mencari terapis yang tepat jika kita belum pernah melakukannya sebelumnya?

1. Bertanya pada teman

5 Cara Menemukan Terapis Kesehatan Mental yang TepatIlustrasi orang terapi kesehatan mental (unsplash.com/@wocintechchat)

Menurut Gottlieb, cara terbaik untuk menemukan terapis adalah dengan bertanya kepada seseorang yang kita kenal yang sedang menjalani terapi, apakah terapis mereka dapat memberi kita rekomendasi. Meski kita tak ingin ke terapis yang sama seperti teman kita, tapi terapis mereka bisa mengarahkan kita ke tenaga profesional lain yang mungkin tepat untuk kita dan memenuhi syarat.

2. Mencari terapis secara online

5 Cara Menemukan Terapis Kesehatan Mental yang TepatIlustrasi orang terapi kesehatan mental (unsplash.com/@amyhirschi)

Sekarang bisa dengan mudah kita temukan para psikolog dan psikiater yang berlisensi dan terpercaya di internet. Tak jarang, mereka sering berbagi konten-konten soal kesehatan mental di media sosial masing-masing. Nah, dengan mengikuti beberapa di antaranya, kamu akan sedikit banyak mengetahui di mana mereka membuka layanan konseling. Jika sudah tahu, kamu pun bisa dengan mudah menghubungi mereka dan menjadwalkan konseling.

Juga, sekarang banyak platform layanan konseling berbasis chatting atau video call jika tak memungkinkan untuk bertatap muka dengan psikolog atau psikiater pilihanmu. Tak perlu khawatir dengan harga, mulai dari Rp100 ribu kamu sudah bisa melakukan konsultasi secara online!

Baca Juga: 8 Cara Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi

3. Manfaatkan asuransi

5 Cara Menemukan Terapis Kesehatan Mental yang TepatIlustrasi orang terapi kesehatan mental (unsplash.com/@yuradesign)

Jika terkendala biaya dan kamu punya asuransi, tanyakan apakah asuransimu mencakup konsultasi kesehatan mental. BPJS kini juga bisa digunakan untuk konsultasi ke psikolog lho! Kamu hanya perlu pergi ke fasilitas kesehatan tingkat pertama yang ada di daerahmu, lalu konsultasi di puskesmas terdekat.

Setelah itu biasanya akan mendapat rujukan ke poli jiwa rumah sakit jika memang dibutuhkan penanganan lebih lanjut. Biayanya? Sangat terjangkau! Bahkan ada yang tak mengeluarkan biaya lebih dari Rp100 ribu lho.

4. Mulai dari dokter umum

5 Cara Menemukan Terapis Kesehatan Mental yang TepatIlustrasi orang konsultasi ke dokter umum (rawpixel.com/free-images)

Jika kamu bingung mau mulai dari mana, kamu sebenarnya bisa ke dokter umum terlebih dahulu. Di sana, kamu bisa menceritakan keluhanmu dan jika memungkinkan kamu bisa meminta rekomendasi psikolog atau psikiater dari dokter umum yang kamu temui. Biasanya jika doktermu memang merasa keluhanmu mengarah ke kesehatan mental, tentu akan dirujuk ke tenaga medis yang berkompeten.

5. Anggap kamu sudah berhasil melakukan sesi pertamamu, lalu apa yang harus kamu lakukan?

5 Cara Menemukan Terapis Kesehatan Mental yang TepatIlustrasi orang terapi ke psikolog (rawpixel.com/premium)

Meredith Williamson, Ph.D., psikolog berlisensi, asisten profesor klinis di Texas A&M University College of Medicine, dan direktur kesehatan perilaku di Texas A&M Family Residency menyarankan setelah melakukan sesi dengan terapis, kita melakukan refleksi pada diri sendiri dengan pertanyaan-pertanyaan ini:

  • Seberapa suportif dan membantu menurutmu terapis itu untukmu?
  • Apakah kamu merasa terapis berusaha untuk benar-benar memahami perspektif dan kekhawatiranmu?
  • Apakah kamu merasa terapismu dapat dipercaya dan aman?
  • Apakah terapis memiliki pengetahuan tentang berbagai perawatan psikoterapi untuk mengatasi masalah atau kondisi kesehatan mentalmu?

Jika, setelah beberapa sesi kamu masih merasa terapismu tidak cocok, jangan ragu untuk menghentikan sesi dan mulai mencari yang lain. Tidak apa-apa untuk mengatakan kepada terapismu bahwa mereka mungkin bukan orang yang tepat. Faktanya, mereka bahkan mungkin memiliki referensi untukmu. 

Ingatlah bahwa pergi ke terapi adalah sebuah proses. Penting untuk diingat bahwa psikoterapi seringkali membuat kita merasa tidak nyaman dan dapat menimbulkan ketakutan awal akan emosi atau ingatan yang menyakitkan. Maka kesabaranmy juga dibutuhkan, karena pada akhirnya ini adalah perjuangan dua arah antara terapis dan dirimu sendiri.

Jika kamu merasa tidak enak secara emosional, jangan ragu untuk mencari bantuan. Ketika kita sakit secara fisik, akan sangat mudah bagi kita untuk pergi ke dokter umum dan juga kita tak akan dengan sembarangan melakukan diagnosis seperti "Ah ini kan cuma patah tulang." atau "Ini cuma gagal ginjal." bukan?

Sama seperti kesehatan fisik, kesehatan mental kita juga tak bisa sembarangan melakukan diagnosis terhadap diri sendiri. Carilah bantuan, kamu tak sendirian.

Baca Juga: 5 Tips agar Kamu Kuat Mental Hadapi Cobaan Pandemik, Rehat Dulu!

Anastasia Jaladriana Photo Verified Writer Anastasia Jaladriana

Moonlight bae.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya