Mengenal Anemoia, Perasaan Nostalgia yang Gak Pernah Kamu Alami

Saat sedang berjalan, bersantai, atau menonton TV pasti kamu pernah merasakan perasaan nostalgia. Tiba-tiba, kamu bisa teringat kenangan masa kecil, kenangan bersama pasangan, atau kenangan bermain bersama teman-teman yang sudah tidak bersamamu. Di banyak kesempatan, kenangan-kenangan dan perasaan nostalgia tersebut memang nyata dan pernah kamu alami.
Tak jarang pula semua kenangan tersebut merupakan kenangan palsu yang sebenarnya tak pernah ada. Nah, perasaan nostalgia dan kenangan palsu tersebut disebut anemoia. Lebih lanjut, anemoia merupakan suatu istilah yang masih jarang diketahui oleh banyak orang. Karenanya, mari kita bahas semua hal tentang anemoia agar wawasanmu makin luas!
1. Apa itu anemoia?

Dilansir Words of the World, anemoia berasal dari bahasa Yunani Kuno. Spesifiknya, kata anemoia merupakan perpaduan dari kata ἄνεμος (ánemos) yang berarti 'angin' dan kata νόος (nóos) yang berarti 'pikiran'. Secara singkat, penggabungan dua kata tersebut dileburkan menjadi kata anemoia yang bisa diartikan sebagai pikiran angin. Namun, makna dan arti anemoia tidak sedangkal itu.
Anemoia merujuk pada suatu perasaan nostalgia palsu yang dialami oleh seseorang. Disebut nostalgia palsu karena sebenarnya semua hal yang kita ingat atau rasakan tidak pernah terjadi. Contohnya, mungkin kamu pernah merasa nostalgia saat memanjat pohon dan terjatuh saat masih kecil. Namun sebenarnya hal tersebut tak pernah terjadi. Dalam hal ini, sebenarnya perasaan tersebut muncul akibat ingatan dari hal lain, seperti kejadian di film, buku, novel, propaganda, atau cerita dari orang lain.
2. Kapan anemoia pertama kali dicetuskan?

Laman m&k menjelaskan bahwa anemoia merupakan istilah yang baru dan belum banyak diketahui orang. Spesifiknya, istilah anemoia pertama kali dicetuskan oleh John König pada tahun 2014 pada bukunya yang berjudul The Dictionary of Obscure Sorrows. Di buku tersebut, König memberikan contoh bahwa ada sebuah perasaan nostalgia yang sangat dalam namun kejadian yang ada di perasaan tersebut sebenarnya tak pernah terjadi.
Kata dan istilah anemoia sendiri pertama kali tercetus di saat König mencoba mencari sebuah kata yang belum ada di bahasa Inggris. Awalnya, hanya sedikit orang yang paham dengan anemoia. Akan tetapi, dengan semakin berkembangnya zaman istilah anemoia jadi semakin populer. Alhasil, saat ini banyak orang yang melaporkan kalau mereka paham dan pernah mengalami perasaan serupa.
3. Efek anemoia terhadap kehidupan manusia

Sebenarnya, perasaan nostalgia bukan merupakan sesuatu yang berbahaya. Pasalnya, perasaan nostalgia bisa meningkatan mood seseorang, bisa membuat seseorang berpikir lebih positif, dan mampu membuat seseorang merasa lebih hidup, dihargai, dan dikenal. Namun, anemoia justru memiliki beberapa efek negatif.
Pertama, perasaan anemoia membuat seseorang merasa terputus dari dunia luar. Alhasil, orang tersebut akan membatasi kegiatan bersosialisasi. Tak cuma itu, jika seseorang memiliki opitimisme yang rendah maka ia tak akan bisa menghilangkan perasaan anemoia. Nantinya, ia tak akan bisa membedakan antara nostalgia asli dan anemoia itu sendiri.
4. Tipe orang yang rawan mengalami anemoia

Dilansir The Varsity, Gen Z atau Generasi Z merupakan tipe orang yang paling sering merasakan anemoia. Pasalnya, Gen Z berada di keadaan yang serba sulit dan tidak jelas. Saat ini, Gen Z selalu menikmati dan dicekoki berbagai informasi dan konten dari internet. Alhasil, Gen Z sangat sulit untuk memilah konten-konten tersebut. Nantinya, hal tersebut membuat Gen Z menumbuhkan perasaan anemoia di pikiran mereka.
Biasanya, anemoia yang dialami Gen Z berhubungan dengan generasi tahun 90 dan 80-an. Kemungkinan, hal tersebut dapat terjadi karena saat ini ada banyak konten yang mengangkat tema 80 dan 90-an, seperti film, tren berpakaian, musik, komik, dan sebagainya. Alhasil, otak Gen Z membuat persepsi atau ingatan nostalgia tentang dekade 80 atau 90-an yang sebenarnya tak pernah mereka rasakan atau alami secara langsung.
5. Ciri-ciri anemoia

Sebenarnya, anemoia bukanlah suatu penyakit atau masalah kesehatan yang berbahaya. Jadi, tak ada ciri-ciri atau tanda khusus yang mendandakan seseorang merasakan anemoia. Lagipula, anemoia hanya bisa dirasakan oleh orang yang mengalaminya dan tidak terlihat secara fisik. Namun, jika kamu tiba-tiba merasakan perasaan nostalgia atau perasaanmu berubah secara tiba-tiba bisa saja kamu mengalami anemoia. Di sisi lain, anemoia juga bisa dipicu oleh beberapa hal, seperti suara, gambar, sampai sebuah benda.
Sebenarnya, anemoia merupakan suatu perasaan yang sulit dimengerti. Anemoia juga termasuk fenomena yang baru, bahkan masih sedikit yang membahasnya. Untungnya, anemoia bukanlah suatu penyakit. Nah, jika kamu pernah merasakan suatu perasaan nostalgia, maka kamu harus berhati-hati. Bisa saja perasaan tersebut merupakan nostalgia palsu atau anemoia. Jadi, cermati kenangan dan perasaan tersebut agar kamu tidak terjebak dalam anemoia.
Referensi
“Anemoia – Nostalgia for a Time You’ve Never Known”. Words of the Worlds. Diakses Mei 2025.
“Anemoia: Warum die Next Gen Nostalgie für die 90er und 00er ausdrückt”. Markt-Kommunikation. Diakses Mei 2025.
“What Is Anemoia and Why Do We Feel It?”. Science Focus. Diakses Mei 2025.
“The Benefits of Nostalgia”. PsychCentral. Diakses Mei 2025.