Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Gula Darah Memengaruhi Kesehatan Mental?

ilustrasi diabetes (IDN Times/Novaya Siantita)
Intinya sih...
  • Hubungan antara kadar gula darah dan kesehatan mental itu rumit, tetapi penting untuk dipahami.
  • Resistansi insulin, masalah umum pada pasien diabetes tipe 2, telah dikaitkan dengan berbagai gangguan suasana hati.
  • Peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan peradangan sistemik, yang merupakan faktor risiko yang diketahui untuk depresi.

Kadar gula darah berperan penting tidak hanya dalam kesehatan fisik, tetapi juga mental. Fluktuasi glukosa darah dapat berdampak signifikan pada suasana hati, kognisi, dan kesehatan mental secara keseluruhan.

Memahami hubungan antara gula darah dan kesehatan mental penting untuk mengelola kondisi seperti diabetes, dan untuk meningkatkan kesejahteraan emosional yang lebih baik.

Di sini, kamu akan diajak memahami bagaimana kadar gula darah memengaruhi kesehatan mental.

1. Resistansi insulin dan gangguan suasana hati

Resistansi insulin, masalah umum pada pasien diabetes tipe 2, telah dikaitkan dengan berbagai gangguan suasana hati.

Reseptor insulin terdapat di daerah otak yang bertanggung jawab untuk pengaturan emosi. Ketika reseptor ini menjadi kurang efektif karena resistansi insulin, ini dapat menyebabkan gejala depresi dan peningkatan kecemasan. Hubungan biologis ini menggarisbawahi pentingnya menjaga sensitivitas insulin yang sehat untuk kesehatan mental.

2. Peradangan kronis

ilustrasi cek kadar gula darah (freepik.com/freepik)

Peningkatan kadar gula darah dapat menyebabkan peradangan sistemik, yang merupakan faktor risiko yang diketahui untuk depresi.

Peradangan kronis memengaruhi sistem penghargaan otak dan dapat mengubah fungsi neurotransmiter, yang berkontribusi terhadap gangguan suasana hati.

Penelitian telah menunjukkan bahwa individu dengan asupan gula yang lebih tinggi mengalami peningkatan penanda (marker) peradangan, yang berkorelasi dengan insiden depresi dan kecemasan yang lebih tinggi (Frontiers in Nutrition, 2024).

3. Dampak diet pada suasana hati

Diet memainkan peran penting dalam mengatur kadar gula darah dan ini dapat memengaruhi kesehatan mental.

Diet tinggi karbohidrat dan gula olahan dapat menyebabkan lonjakan glukosa darah, diikuti oleh penurunan yang memengaruhi stabilitas suasana hati. Sebaliknya, diet rendah gula sederhana dan kaya akan makanan utuh telah dikaitkan dengan tingkat depresi yang lebih rendah.

Jadi, pilihan makanan penting tidak hanya untuk kesehatan fisik, tetapi juga untuk ketahanan emosional.

4. Beban psikologis diabetes

ilustrasi tes gula darah (IDN Times/Novaya Siantita)

Mengelola diabetes itu sendiri dapat menjadi sumber stres yang signifikan, yang sering kali menyebabkan apa yang disebut "stres diabetes". Kondisi ini mencakup perasaan cemas dan depresi yang terkait secara khusus dengan tantangan hidup dengan diabetes.

Ketakutan akan hipoglikemia atau stres karena pemantauan gula darah terus-menerus dapat memperburuk gangguan suasana hati, menciptakan lingkaran setan yang mana kesehatan mental yang buruk mempersulit pengelolaan diabetes.

5. Memantau kadar gula darah

Pemantauan kadar glukosa darah secara terus-menerus dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan hasil kesehatan fisik dan mental.

Dengan memahami bagaimana tubuh merespons berbagai makanan dan aktivitas, individu dapat membuat pilihan yang tepat yang membantu menstabilkan kadar gula darah dan mengurangi perubahan suasana hati.

Pendekatan proaktif ini memberdayakan individu untuk mengendalikan kesehatan mereka, dan dapat mengurangi risiko mengembangkan gangguan suasana hati yang lebih parah.

Sebagai kesimpulan, hubungan antara kadar gula darah dan kesehatan mental itu rumit, tetapi penting untuk dipahami. Mengenali hubungan keduanya penting untuk mengembangkan strategi efektif guna mendukung kesehatan fisik dan ketahanan mental.

Seiring dengan terus berkembangnya penelitian di bidang ini, penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk mempertimbangkan kedua aspek tersebut saat merawat pasien diabetes atau gangguan metabolik lainnya.

Referensi

Raedeh Basiri, Blessing Seidu, and Lawrence J. Cheskin, “Key Nutrients for Optimal Blood Glucose Control and Mental Health in Individuals with Diabetes: A Review of the Evidence,” Nutrients 15, no. 18 (September 10, 2023): 3929, https://doi.org/10.3390/nu15183929.
"How do glucose levels relate to depression and anxiety?" Levels. Diakses Desember 2024. 
"How Does Sugar Affect Depression?" Medical News Today. Diakses Desember 2024. 
" Diabetes And Mental Health". Mental Health America. Diakses Desember 2024.
JiaHui Xiong et al., “Association of sugar consumption with risk of depression and anxiety: a systematic review and meta-analysis,” Frontiers in Nutrition 11 (October 16, 2024), https://doi.org/10.3389/fnut.2024.1472612.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us