Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu HMPV? Ini Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

ilustrasi anak sakit (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • HMPV adalah penyebab utama infeksi saluran pernapasan akut dengan gejala mirip flu biasa, tetapi kadang bisa menyebabkan gejala yang lebih serius pada beberapa orang.
  • Dalam beberapa kasus, HMPV menyebabkan komplikasi. Komplikasi ini mungkin serius dan mengharuskan seseorang dirawat di rumah sakit.
  • Penyakit ini paling umum terjadi pada anak kecil dan orang tua yang lebih mungkin berkembang menjadi bronkiolitis, bronkitis, atau pneumonia.

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Evan Rivana, SpP

Human metapneumovirus adalah salah satu penyebab flu biasa (infeksi saluran pernapasan atas). Biasanya, infeksi yang disebabkan oleh virus ini bersifat ringan, tetapi pada beberapa kasus dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius.

Virus ini merupakan bagian dari famili Pneumoviridae, yang juga mencakup respiratory syncytial virus (RSV). Pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001, virus ini diketahui telah menginfeksi manusia selama beberapa dekade dan tersebar di seluruh dunia.

Penyebaran human metapneumovirus mirip dengan virus flu biasa lainnya, yaitu melalui partikel pernapasan menular yang dilepaskan ke udara oleh orang yang sakit. Kamu dapat tertular ketika berada dekat dengan orang yang terinfeksi atau berada di ruangan tertutup bersama mereka.

Selain itu, virus ini juga dapat menyebar melalui kontak tidak langsung, seperti menyentuh permukaan yang terkontaminasi—misalnya gagang pintu—dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Berikut ini yang telah diketahui tentang infeksi human metapneumovirus.

1. Apa itu human metapneumovirus?

Human metapneumovirus (HMPV) merupakan penyebab utama infeksi saluran pernapasan akut. Virus ini diidentifikasi pada tahun 2001 oleh para ilmuwan di Belanda.

HMPV adalah jenis virus pernapasan umum. HMPV biasanya menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa. Virus ini sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, tetapi terkadang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah seperti pneumonia, kambuhnya asma, atau memperburuk penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Infeksi HMPV lebih umum terjadi pada musim dingin dan awal musim semi.

Kebanyakan orang terkena HMPV sebelum berusia 5 tahun. Seseorang dapat terkena HMPV lagi, tetapi gejalanya biasanya ringan setelah infeksi pertama.

2. Penyebab HMPV

Human metapneumovirus. (cdc.gov/“Figure 3 - Human Metapneumovirus Detection in Patients with Severe Acute Respiratory Syndrome - Volume 9, Number 9—September 2003 - Emerging Infectious Diseases Journal - CDC.”))

HMPV menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau dari menyentuh benda yang terkontaminasi virus. Misalnya:

  • Batuk dan bersin.
  • Berjabat tangan, berpelukan, atau berciuman.
  • Menyentuh permukaan atau benda seperti smartphone, gagang pintu, kibor, atau mainan.

Setelah HMPV memasuki tubuh, masa inkubasi (waktu antara paparan hingga tanda-tanda gejala pertama) adalah tiga hingga enam hari.

Faktor risiko HMPV

Siapa pun dapat terinfeksi HMPV, tetapi seseorang berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah jika:

  • Berusia di bawah 5 tahun (terutama bayi prematur) atau di atas 65 tahun.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah (akibat kondisi seperti HIV, kanker, atau gangguan autoimun, atau akibat obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh).
  • Mengidap asma atau PPOK.

3. Gejala HMPV

Sebagian besar gejala HMPV sifatnya ringan. Gejalanya dapat meliputi:

  • Batuk.
  • Hidung tersumbat.
  • Hidung berair.
  • Demam.
  • Sakit tenggorokan.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Diare.

Gejala-gejala ini biasanya hilang dalam dua hingga lima hari. Namun, dalam beberapa kasus gejala dapat memburuk dan menyebabkan masalah kesehatan serius.

Orang dewasa dengan masalah kesehatan lain atau sistem kekebalan tubuh yang terganggu terkadang dapat mengalami infeksi telinga tengah yang parah akibat HMPV. Jika gejala berlangsung lebih dari dua minggu atau menjadi parah, segera temui dokter.

Gejala yang lebih serius

Sejumlah kecil orang dapat mengalami gejala HMPV yang lebih serius, seperti:

  • Mengi.
  • Kambuhnya asma.
  • Susah bernapas.
  • Sesak napas.
  • Kelelahan.
  • Bronkitis.
  • Bronkiolitis parah (paling umum terjadi pada anak-anak, infeksi dada ini dapat berakibat fatal dalam kasus yang jarang terjadi.)
    Pneumonia

Bayi di bawah usia 1 tahun mungkin mengalami kesulitan makan dengan benar. Penelitian menunjukkan bahwa infeksi HMPV mencakup sekitar 5 persen hingga 10 persen dari rawat inap di antara anak-anak. Data menunjukkan bahwa hingga 16 persen dari mereka mungkin mengalami komplikasi serius, seperti pneumonia.

Jika melihat gejala serius, beri tahu dokter atau segera cari perawatan medis. Seseorang mungkin perlu dirawat inap sehingga dokter dapat memantau gejala dengan saksama.

4. Siapa saja yang berisiko?

ilustrasi asma anak (pexels.com/cottonbro studio)

HMPV dapat menyebabkan penyakit pernapasan atas dan bawah pada pasien usia berapa pun. Akan tetapi, penyakit ini paling umum terjadi pada anak kecil dan orang tua yang lebih mungkin berkembang menjadi bronkiolitis, bronkitis, atau pneumonia.

Meskipun riwayat asma, PPOK, emfisema, atau penyakit paru-paru lainnya tidak membuat seseorang lebih mungkin tertular penyakit ini, tetapi setelah mereka terinfeksi, penyakit paru-paru ini dapat membuat gejalanya lebih parah.

Hal ini juga berlaku bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk pasien yang menjalani kemoterapi atau pasca transplantasi organ.

5. Diagnosis HMPV

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terperinci dan menanyakan riwayat kesehatan pribadi dan keluarga.

Kemungkinan dokter mengambil sampel dari hidung, mulut, atau tenggorokan. Dokter mungkin akan meminta pasien menjalani tes lab tes antigen cepat (rapid antigen test) atau polymerase chain reaction (PCR) ) untuk memeriksa virus.

Jika mengalami gejala berat, dokter mungkin akan melakukan bronkoskopi. Dalam prosedur ini, dokter akan memasukkan tabung tipis dengan kamera di ujungnya melalui tenggorokan, lalu mengambil sampel cairan untuk memeriksa virus.

6. Pengobatan HMPV

ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (pexels.com/RDNE Stock project)

Tidak ada obat antivirus yang tersedia untuk mengobati HMPV. Kebanyakan orang dapat mengelola gejala mereka di rumah hingga mereka pulih.

Jika seseorang sakit parah, rawat inap mungkin diperlukan. Tim medis dapat memantau kondisi pasien dan mencegahnya memburuk. Perawatannya dapat meliputi:

  • Terapi oksigen: Untuk membantu pernapasan, oksigen dapat diberikan melalui selang hidung atau masker wajah.
  • Cairan intravena (IV): Hidrasi dipertahankan dengan mengalirkan cairan langsung ke pembuluh darah.
  • Kortikosteroid: Obat-obatan ini mengurangi peradangan dan dapat membantu meredakan gejala.

Antibiotik TIDAK EFEKTIF melawan HMPV karena merupakan virus, antibiotik hanya mengobati infeksi bakteri. Namun, jika pasien mengalami infeksi bakteri, seperti pneumonia (infeksi sekunder), bersamaan dengan HMPV, dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri.

7. Komplikasi yang dapat terjadi

Dalam beberapa kasus, HMPV menyebabkan komplikasi. Komplikasi ini mungkin serius dan mengharuskan seseorang dirawat di rumah sakit.

Komplikasi ini dapat meliputi:

  • Bronkiolitis.
  • Bronkitis.
  • Pneumonia.
  • Asma atau PPOK kambuh atau perburukan gejala.
  • Infeksi telinga (otitis media).

8. Pencegahan

ilustrasi cuci tangan menggunakan sabun (pixabay.com/slavoljubovski)

Tidak ada vaksin untuk mencegah HMPV. Namun, karena virus ini menyebar melalui kontak dekat, ada beberapa cara untuk membantu melindungi diri dari infeksi:

  • Jauhi orang yang sakit.
  • Cuci tangan dengan sabun dan air selama minimal 20 detik sebelum menyentuh mulut, mata, atau hidung.
  • Tetap dapatkan vaksinasi yang diperlukan dan periksakan diri ke dokter secara rutin.
  • Tutupi mulut saat bersin atau batuk. Usahakan batuk ke siku agar tidak mengenai orang lain.
  • Gunakan tisu basah atau pembersih tangan setelah bersin atau batuk.
  • Jangan menyentuh permukaan yang sering disentuh seperti pegangan tangan atau gagang pintu.

Referensi

"About Human Metapneumovirus." CDC. Diakses Januari 2025.
“Human Metapneumovirus (hMPV),” “Learn About Human Metapneumovirus (hMPV).” American Lunch Association. Diakses Januari 2025.
“Human Metapneumovirus (HMPV).” Cleveland Clinic. Diakses Januari 2025.
“Human Metapneumovirus.” StatPearls. Diakses Januari 2025.
Wangquan Ji et al., “Clinical and epidemiological characteristics of 96 pediatric human metapneumovirus infections in Henan, China after COVID-19 pandemic: a retrospective analysis,” Virology Journal 21, no. 1 (April 30, 2024), https://doi.org/10.1186/s12985-024-02376-0.
"Human Metapneumovirus (HMPV)" WebMD. Diakses Januari 2025.
"Human Metapneumovirus in China: Alarming hospital videos spark concerns over mysterious HMPV – Should India be worried?" Mint. Diakses Januari 2025.
"Human metapneumovirus (hMPV) infection." WHO. Diakses Januari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Delvia Y Oktaviani
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us