Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Pasang KB IUD atau Spiral Menyakitkan?

ilustrasi KB IUD (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)
ilustrasi KB IUD (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)
Intinya sih...
  • IUD adalah metode kontrasepsi populer dengan efektivitas lebih dari 99 persen.
  • Pemasangan IUD memakan waktu kurang dari 15 menit dan bisa dilakukan di puskesmas, klinik dokter, atau rumah sakit.
  • Proses pemasangan IUD dapat menyebabkan rasa sakit yang berbeda-beda intensitasnya bagi setiap perempuan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Intrauterine device (IUD), alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), atau juga disebut spiral adalah bentuk kontrasepsi yang populer.

Alat kontrasepsi ini dipasang di dalam rahim dan memiliki efekivitas lebih dari 99 persen. Selain itu, kamu hanya perlu memasang IUD satu kali dan kontrasepsi ini dapat digunakan selama bertahun-tahun.

Meskipun KB IUD memiliki banyak keuntungan, tetapi banyak perempuan khawatir mengenai proses pemasangannya. Meskipun pemasangan dilakukan oleh dokter kandungan yang terlatih, tetapi tetap saja ada kekhawatiran akan rasa sakit yang mungkin ditimbulkannya.

Jadi, apakah pasang KB IUD menyakitkan? Jika iya, seberapa besar tingkat rasa sakit yang ditimbulkan? Mari, kita kaji lebih dalam di sini.

1. Seperti apa proses pemasangan IUD?

Pemasangan IUD dapat dilakukan di puskesmas, klinik dokter, atau rumah sakit dan biasanya memakan waktu kurang dari 15 menit.

Berikut adalah langkah-langkah pemasangan IUD:

  1. Dokter akan memasukkan spekulum ke dalam vagina agar tetap terbuka.
  2. Area vagina akan dibersihkan.
  3. Leher rahim distabilkan, yang bisa terasa sangat menyakitkan.
  4. Dokter akan mengukur rahim.
  5. Terakhir, IUD dimasukkan melalui leher rahim ke dalam rahim.

Kebanyakan perempuan bisa langsung melanjutkan aktivitas normal segera setelah pemasangan IUD, sementara beberapa perempuan mungkin perlu beristirahat selama satu atau dua hari.

Proses pemasangan IUD biasanya lebih mudah pada perempuan yang sudah memiliki anak dibandingkan dengan yang belum memiliki anak.

2. Apakah pasang IUD menyakitkan?

ilustrasi pasang KB IUD atau spiral (freepik.com/stefamerpik)
ilustrasi pasang KB IUD atau spiral (freepik.com/stefamerpik)

Perempuan biasanya merasakan kram atau nyeri saat proses pemasangan IUD. Pengalaman yang dirasakan satu orang bisa berbeda dengan yang lainnya.

Beberapa perempuan hanya merasakan nyeri ringan, sementara sebagian lainnya mungkin merasakan nyeri parah. Kabar baiknya, rasa sakit umumnya hanya berlangsung selama satu atau dua menit.

Kamu disarankan untuk minum obat pereda nyeri sebelum IUD dipasang untuk membantu mencegah kram. Dokter mungkin juga akan menyuntikkan anastesi lokal di sekitar leher rahim untuk membuatnya lebih nyaman.

Beberapa orang merasa pusing selama atau segera setelah pemasangan IUD, tetapi kecil kemungkinannya untuk pingsan.

Kamu disarankan untuk didampingi selama pemasangan IUD agar nantinya kamu tidak mengemudi sendirian saat pulang.

3. Mengapa pemasangan IUD menyakitkan?

Memasukkan IUD ke dalam rahim berarti alat tersebut harus melewati leher rahim terlebih dahulu. Manipulasi apa pun pada serviks bisa memicu ketidaknyamanan yang luar biasa, karena serviks memiliki beberapa saraf berbeda yang menandakan rasa sakit. 

Saluran internal serviks juga tertutup secara fisiologis. Dokter mungkin perlu menggunakan dilator agar serviks sedikit lebih terbuka dan IUD bisa dimasukkan.

4. Yang dapat dilakukan setelah IUD terpasang

ilustrasi suplemen (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi suplemen (pexels.com/Alex Green)

Kamu bisa melakukan hal berikut setelah prosedur pemasangan IUD untuk meringankan rasa sakit:

  • Minum obat pereda nyeri. Dokter mungkin merekomendasikan obat yang dijual bebas, seperti asetaminofen, ibuprofen, atau naproxen. Jika nyeri yang dirasakan intens, kamu mungkin perlu mengonsumsi 600 miligram ibuprofen setiap 8 jam selama satu atau dua hari pertama. Namun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
  • Janga paksakan diri untuk langsung bekerja. Banyak perempuan bisa langsung beraktivitas setelah pemasangan IUD, tetapi jangan berlebihan. Beraktivitaslah dengan santai. Jika lelah, istirahatlah dan perbanyak minum air putih. Sebaiknya, hindari aktivitas seksual untuk sementara waktu jika kamu masih merasa kram.

5. Berapa lama nyeri berlangsung?

Biasanya, rasa nyeri akan terus-menerus datang dan pergi selama beberapa hari karena rahim perlu menyesuaikan diri dengan IUD. Namun, intensitas nyeri akan terus menurun hingga kamu benar-benar pulih setelah beberapa hari.

Jika menggunakan KB IUD hormonal, kamu akan merasakan peningkatan yang signifikan pada nyeri haid atau mungkin tidak mengalami kram sama sekali.

Jika kram menstruasi terus memburuk dan tidak merespons obat, kamu harus menghubungi dokter untuk evaluasi.

6. Cara mengurangi rasa sakit saat pemasangan IUD

ilustrasi IUD hormonal (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)
ilustrasi IUD hormonal (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Meskipun rasa sakit dari pemasangan IUD mungkin tidak dapat dihindari, tetapi ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi rasa sakitnya. Berikut tipsnya:

  • Cari waktu yang tepat: Beberapa dokter menyarankan pemasangan IUD menjelang akhir menstruasi atau pada hari pertama atau kedua setelah menstruasi berakhir. Ini karena leher rahim lebih terbuka pada saat tersebut.
  • Cari dokter yang berpengalaman: Cari dokter yang memiliki banyak pengalaman dalam proses pemasangan IUD karena cenderung lebih mampu menempatkannya dengan nyaman.
  • Minum obat penghilang rasa sakit: Pertimbangkan untuk mengonsumsi obat antiinflamasi pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen, sebelum pemasangan untuk membantu mengatasi rasa sakit dan meredakan kram yang mungkin terjadi setelah pemasangan IUD dilakukan.
  • Atur pernapasan: Ketegangan dapat membuat penggunaan spekulum dan pemasangan IUD menjadi lebih tidak nyaman. Jadi, aturlah pernapasan untuk membantumu tetap tenang dan mengendurkan otot untuk meminimalkan rasa sakit.
  • Gunakan distraksi: Beberapa dokter mengizinkan pasiennya menggunakan HP atau mendengarkan musik untuk mengalihkan rasa takut selama pemasangan IUD.
  • Pertimbangkan IUD yang lebih kecil: Tanyakan kepada dokter apakah model IUD yang lebih kecil cocok untukmu. 
  • Siapkan bantalan pemanas: Bagi banyak perempuan, kram akibat pemasangan IUD sangat mirip dengan kram menstruasi. Menempelkan bantalan pemanas bisa membantu mengurangi kram selama pemasangan IUD.

Jika kamu berniat menggunakan kontrasepsi IUD, kamu mungkin khawatir dengan rasa sakit yang menyertai selama pemasangan. Namun, ingatlah bahwa rasa sakit tersebut bersifat sementara dan bisa dikelola. Bicarakan dengan dokter jika ada opsi untuk membuat kamu nyaman dan minim rasa sakit selama dan setelah pemasangan IUD.

Referensi

Healthline. Diakses pada Agustus 2024. What It Feels Like to Get an IUD.
Planned Parenthood. Diakses pada Agustus 2024. What's an IUD insertion like?
New York Times. Diakses pada Agustus 2024. IUD Insertion Pain: What to Know and How to Find Relief.
WebMD. Diakses pada Agustus 2024. Birth Control and the IUD.
Raleigh Gynecology & Wellness. Diakses pada Agustus 2024. Tips for Managing Pain for a Comfortable IUD Insertion.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Eka Amira Yasien
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us