Cara Membedakan Narcissistic dan Borderline Personality Disorder

- Borderline personality disorder didefinisikan sebagai pola ketidakstabilan dalam emosi, citra diri, dan hubungan interpersonal, disertai perasaan impulsif.
- Narcissistic personality disorder ditandai dengan kebutuhan untuk dikagumi, ketidakmampuan berempati dengan orang lain, dan perasaan "megah".
- Di antara berbagai jenis gangguan kepribadian, borderline personality disorder dan narcissistic personality disorder ditandai dengan pandangan yang menyimpang terhadap realitas. Namun, keduanya berbeda dalam banyak hal.
Gangguan kepribadian ambang atau borderline personality disorder (BPD) dan gangguan kepribadian narsistik atau narcissistic personality disorder (NPD) adalah dua gangguan kepribadian terpisah, tetapi dapat membuat banyak orang bingung membedakannya. Keduanya memiliki beberapa kesamaan, tetapi ada beberapa perbedaan utama.
BPD dan NPD merupakan kondisi kesehatan mental yang tergolong dalam dalam gangguan kepribadian cluster B. Gejala, gangguan interpersonal, dan emosionalitas dari gangguan ini dapat saling tumpang tindih, sehingga dapat menyulitkan diagnosis.
Baca artikel ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang persamaan dan perbedaan dari BPD dan NPD.
1. Apa itu borderline personality disorder?
BPD didefinisikan sebagai pola ketidakstabilan dalam emosi, citra diri, dan hubungan interpersonal, disertai perasaan impulsif.
Gejalanya antara lain:
- Hubungan interpersonal yang tidak stabil: Kamu memiliki hubungan intens yang berganti-ganti antara ekstrem mengidolakan dan merendahkan orang lain.
- Ketakutan atau pengabaian: Kamu melakukan segala cara yang ekstrem atau putus asa untuk mencegah dirinya ditinggal sendirian atau ditolak oleh orang lain.
- Gangguan identitas: Kamu memiliki rasa rasa identitas diri yang tidak stabil.
- Impulsif: Terlibat dalam perilaku impulsif yang berpotensi merusak diri sendiri.
- Disregulasi emosi: Berjuang untuk mengendalikan amarah.
- Perilaku bunuh diri: Terlibat dalam perilaku melukai diri sendiri atau membuat ancaman bunuh diri.
Orang yang mengalami lebih banyak gejala mungkin memerlukan pemantauan terus-menerus.
2. Apa itu narcissistic personality disorder?

Gangguan kepribadian ini ditandai dengan kebutuhan untuk dikagumi, ketidakmampuan berempati dengan orang lain, dan perasaan "megah".
Gejala NPD antara lain:
- Merasa dirinya sangat penting: Kamu melebih-lebihkan pencapaian dan mengharapkan pengakuan.
- Sibuk sendiri dengan fantasi akan kekuasaan, kecantikan, kesuksesan, dan kecerdasan.
- Percaya bahwa kamu unik dan istimewa, sehingga hanya dapat bergaul dengan orang-orang berstatus tinggi.
- Rasa berhak: Merasa harus selalu menerima perlakuan yang baik.
- Kebutuhan untuk dikagumi: Kamu membutuhkan kekaguman yang berlebihan dalam apa pun yang dilakukan.
- Eksploitatif: Memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan keuntungan.
- Kurangnya empati: Ketidakmampuan untuk mengenali bagaimana perilaku kamu memengaruhi orang lain.
Gejala lainnya meliputi percaya bahwa orang lain iri dan kamu memiliki sikap sombong.
3. Perbedaan antara borderline personality disorder dan narcissistic personality disorder
Di antara berbagai jenis gangguan kepribadian, BPD dan NPD ditandai dengan pandangan yang menyimpang terhadap realitas. Namun, keduanya berbeda dalam banyak hal. Ciri utama masing-masing kondisi berbeda karena BPD dicirikan oleh perasaan hampa yang konsisten dan rasa takut ditinggalkan. Sementara itu, orang dengan NPD tidak memiliki empati yang menghalangi mereka memahami orang lain dan membangun hubungan emosional.
- Ketidakberhargaan vs superioritas
Orang dengan BPD memiliki rasa percaya diri yang tidak stabil, yang menyebabkan perasaan tidak berharga dan tidak mampu. Namun, pada orang dengan NPD, seseorang tampak mampu menyesuaikan diri dengan baik karena perasaan superioritas yang kuat.
- Kebutuhan akan perhatian vs ingin dikagumi
Meskipun orang dengan BPD dan NPD membutuhkan banyak perhatian, tetapi NPD membutuhkan perhatian dalam bentuk kekaguman.
Pada BPD, kamu menjadi tidak stabil secara emosional atau menjadi manipulatif secara emosional ketika kebutuhan kamu akan perhatian tidak terpenuhi. Namun, pada NPD, kamu menjadi manipulatif atau berperan sebagai korban ketika pasokan narsistik terancam.
- Sifat merusak diri vs stabilitas relatif citra diri
Orang dengan NPD percaya bahwa mereka adalah orang penting. Karena itu, mereka mampu mempertahankan identitas yang tampaknya stabil dan tingkat fungsionalitas yang lebih tinggi.
Sebaliknya, orang dengan BPD mungkin memiliki rasa diri yang tidak stabil yang dapat memengaruhi kinerja mereka dalam lingkungan kerja. Belum lagi, orang dengan BPD memiliki kecenderungan untuk terlibat dalam perilaku merusak diri sendiri.
Karena pandangan egois orang dengan NPD terhadap diri mereka sendiri, mereka cenderung tidak impulsif dan merusak diri sendiri.
- Ketergantungan kepada orang lain vs memanfaatkan orang lain
BPD dapat mengakibatkan rasa harga diri yang tidak stabil. Karena itu, kamu akan mulai bergantung pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan emosional. Sebaliknya, orang dengan NPD mungkin hanya membangun hubungan sebagai cara untuk mengakses peluang yang lebih baik atau untuk keuntungan pribadi. Dan, karena kurangnya empati, mereka gagal memahami bagaimana tindakan mereka memengaruhi orang lain.
4. Kemiripan antara borderline personality disorder dan narcissistic personality disorder

BPD dan NPD memiliki beberapa karakteristik dan pola perilaku yang sama. Inti dari gangguan kepribadian ini adalah cara berpikir, bertindak, dan berperilaku yang tidak fleksibel dan tidak sehat. Keduanya akan berusaha melindungi kepribadian mereka dari tekanan mental dan emosional dengan menggunakan mekanisme pertahanan diri. Akibatnya, mereka mengalami masalah dalam aspek-aspek penting dalam hidup mereka.
Persamaan antara BPD dan NPD meliputi:
- Keyakinan bahwa dunia berputar di sekitar mereka.
- Kebutuhan konstan untuk perhatian dan validasi.
- Menghabiskan energi yang signifikan untuk diri mereka sendiri dan kebutuhan mereka.
- Keterputusan dari kenyataan.
- Hubungan interpersonal yang tidak stabil dan tidak terkendali.
- Mengabaikan bagaimana tindakan dan kata-kata mereka memengaruhi atau menyakiti orang lain.
- Ketidakdewasaan emosional (penalaran terganggu setelah terpicu).
- Mentalitas "all or nothing" (memberikan 100 persen usaha atau tidak berusaha sama sekali), bimbang antara mengidealkan dan merendahkan.
- Memproyeksikan perasaan dan/atau atribut negatif mereka kepada orang lain.
- Tidak dapat mengakui kesalahan atas kesalahan mereka, malah menggunakan orang lain sebagai kambing hitam.
- Mengandalkan orang lain untuk mengelola fungsi-fungsi tertentu dalam diri.
- Rasa malu yang sangat besar yang tersembunyi di balik lapisan kebohongan diri sendiri.
- Terlalu sensitif terhadap kritik dan/atau penghinaan
- Kemarahan yang tidak masuk akal, tidak proporsional, dan tidak terkendali yang dapat menjadi sangat bermusuhan atau pasif agresif.
5. Bisakah borderline personality disorder dan narcissistic personality disorder terjadi bersamaan?
Meskipun tumpang tindih antara NPD dan BPD sering dibahas dalam literatur psikologi populer dan daring, tetapi sangat sedikit penelitian cermat tentang kemunculan bersamaan NPD dan BPD yang telah dilakukan. Satu penelitian lama melaporkan bahwa hampir 39 persen orang dengan BPD juga memiliki NPD.
Studi lain pada tahun 2018 menunjukkan korelasi kuat antara BPD dan jenis narsisme tertentu: narsisme rentan, yang ditandai dengan hipersensitivitas, sikap defensif, dan harga diri yang rendah. Studi yang sama juga menemukan bahwa pasien laki-laki memiliki skor narsistik yang lebih tinggi daripada pasien perempuan. Namun, ukuran sampelnya kecil (65 orang).
6. Bagaimana narcissistic personality disorder memengaruhi borderline personality disorder

Ada sejumlah alasan teoritis untuk meyakini bahwa seseorang dengan NPD dan BPD cenderung tidak akan membaik seiring waktu. Orang dengan NPD dapat menolak pengobatan, dan sering kali tidak memiliki pemahaman yang baik tentang cara-cara perilaku mereka merugikan diri sendiri atau orang lain.
Selain itu, orang dengan NPD dapat menyebabkan lebih banyak rasa sakit emosional kepada orang lain daripada yang mereka sebabkan pada diri mereka sendiri. Ini dapat berarti bahwa motivasi untuk mengubah perilaku mereka sangat rendah.
Penelitian mendukung teori bahwa ketika orang memiliki BPD dan NPD, gejala BPD mereka cenderung tidak membaik seiring berjalannya waktu.
Satu studi yang mengikuti pasien BPD selama enam tahun menemukan bahwa tingkat NPD yang terjadi bersamaan cukup rendah, sekitar 6 persen, pada pasien yang BPD-nya akhirnya hilang (remisi).
Akan tetapi, tingkat NPD yang terjadi bersamaan lebih tinggi (sekitar 19 persen) pada pasien yang BPD-nya tidak kunjung sembuh setelah enam tahun. Jadi, ada sebagian orang dengan BPD yang tidak kunjung sembuh dan tingkat NPD yang lebih tinggi.
BPD dan NPD merupakan gangguan kepribadian dengan beberapa gejala yang tumpang tindih. Keduanya memiliki kemiripan dan perbedaan. Dan, dalam beberapa kasus orang dapat mengalami BPD dan NPD secara bersamaan.
Referensi
"Borderline Personality Disorder vs Narcissism: Differences, Similarities, and Co-Occurrence. URP Behavioral Health. Diakses Maret 2025.
American Psychiatric Association. "Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders." 5th ed. Arlington, VA: American Psychiatric Association, 2013.
Mason, Paul T., and Randi Kreger. "Stop Walking on Eggshells: Taking Your Life Back When Someone You Care About Has Borderline Personality Disorder. 3rd ed." Oakland, CA: New Harbinger Publications, 2020.
"BPD Vs. NPD: Important Similarities & Differences." Choosing Therapy. Diakses Mei 2025.
Susanne Hörz-Sagstetter et al., “Clinical Characteristics of Comorbid Narcissistic Personality Disorder in Patients With Borderline Personality Disorder,” Journal of Personality Disorders 32, no. 4 (July 31, 2017): 562–75, https://doi.org/10.1521/pedi_2017_31_306.
Bridget F. Grant et al., “Prevalence, Correlates, Disability, and Comorbidity of DSM-IV Borderline Personality Disorder,” The Journal of Clinical Psychiatry 69, no. 4 (April 15, 2008): 533–45, https://doi.org/10.4088/jcp.v69n0404.
Sebastian Euler et al., “Grandiose and Vulnerable Narcissism in Borderline Personality Disorder,” Psychopathology 51, no. 2 (January 1, 2018): 110–21, https://doi.org/10.1159/000486601.
"Borderline Personality Disorder and Narcissism." Verywell Mind. Diakses Maret 2025.
M. C. Zanarini et al., “Axis II Comorbidity of Borderline Personality Disorder: Description of 6‐year Course and Prediction to Time‐to‐remission,” Acta Psychiatrica Scandinavica 110, no. 6 (September 6, 2004): 416–20, https://doi.org/10.1111/j.1600-0447.2004.00362.x.