Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Studi: Badan Fleksibel Terkait dengan Umur yang Lebih Panjang

ilustrasi peregangan (pexels.com/Alexy Almond)

Aktivitas fisik sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, termasuk umur yang lebih lama. Berdasarkan hal ini, para peneliti di Brasil ingin mengetahui apakah aspek kesehatan lainnya, seperti fleksibilitas, dapat memiliki efek serupa pada umur panjang.

Seiring bertambahnya usia, kebanyakan orang mengalami penurunan fleksibiltas tubuh, yang dapat memengaruhi mobilitas dan kualitas hidup. Namun, menjaga fleksibilitas tubuh melalui aktivitas fisik dan latihan rutin bisa membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan. Itulah inti dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Scandinavian Journal of Medicine & Science in Sports tahun 2024, yang menemukan hubungan antara seberapa fleksibel tubuh orang dan berapa lama mereka hidup.

Yuk, simak penjelasan bagaimana hubungan antara badan yang fleksibel dan usia yang lebih panjang.

1. Temuan penelitian

Para peneliti menganalisis data dari sekitar 3.100 orang selama 28 tahun, dengan melihat seberapa fleksibel tubuh mereka dan berapa lama mereka hidup.

Mereka memeriksa 20 gerakan sendi tubuh peserta, seperti di pergelangan kaki, bahu, lutut, pergelangan tangan, pinggul, dan siku. Dari sana, orang-orang diberikan skor "Flexindex" dari nol hingga 80 berdasarkan seberapa fleksibel tubuh mereka.

Tim peneliti menemukan bahwa peserta dengan tingkat fleksibilitas tubuh lebih tinggi memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih besar untuk kematian akibat penyebab alami atau non-COVID-19.

Secara umum, perempuan memiliki skor yang lebih tinggi daripada laki-laki. Akan tetapi, perempuan dengan skor fleksibilitas yang lebih rendah memiliki risiko kematian 4,78 kali lebih tinggi dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang tubuhnya lebih fleksibel, sementara laki-laki dengan skor fleksibilitas yang lebih rendah hanya memiliki risiko 1,87 kali lebih tinggi.

2. Mengapa fleksibilitas dapat mempengaruhi umur

ilustrasi orang tua sedang melakukan peregangan (freepik.com/freepik)

Fleksibilitas tubuh sering kali mencerminkan kebugaran fisik dan status kesehatan individu secara keseluruhan. Meskipun ketidakfleksibelan itu sendiri mungkin bukan penyebab langsung kematian, tetapi ini bisa menjadi indikator masalah kesehatan yang lebih luas, seperti kondisi kronis, gaya hidup tidak aktif, peradangan dan nyeri, serta faktor psikososial. 

Fleksibilitas yang lebih besar dapat membantu mencegah cedera dan memudahkan orang untuk bergerak dengan cara yang penting untuk kehidupan sehari-hari yang sehat. Melakukan gerakan rutin, seperti menaiki tangga atau mengambil benda dari lantai dapat meningkatkan fleksibilitas sendi dan mengurangi risiko penyakit sendi degeneratif. Karena alasan ini, orang yang memiliki tubuh fleksibel kemungkinan rajin berolahraga atau melakukan aktivitas fisik.

3. Apakah fleksibilitas tubuh juga memengaruhi latihan?

Bagi orang dewasa dan lansia, sangat penting untuk memasukkan latihan fleksibilitas ke dalam rutinitas, karena fleksibilitas tubuh menurun seiring bertambahnya usia. Terlebih, memiliki tubuh lentur dapat membantu menurunkan risiko cedera. Selain itu, peregangan juga dapat membantu pemulihan, penyembuhan, dan fungsi sendi.

Jika kamu merasa fleksibilitasmu kurang, menggabungkan latihan seperti yoga ke dalam rutinitas latihan dapat membantu. Namun, jika kamu benar-benar kesulitan dengan fleksibilitas, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan menyarankanmu menemui terapis fisik untuk latihan yang lebih terarah guna membantumu mendapatkan lebih banyak jangkauan.

4. Cara agar tubuh menjadi lebih fleksibel

ilustrasi peregangan (freepik.com/jcomp)

Meningkatkan fleksibilitas dapat membuat aktivitas sehari-hari lebih mudah dan membantu mencegah cedera. Ini juga berperan dalam menjaga kesehatan sendi dan mengurangi kekakuan.

Kamu dapat mencoba meningkatkan fleksibilitas dengan menambahkan beberapa peregangan berikut ke rutinitas harian:

  • Peregangan hip hug.
  • Peregangan fleksor pinggul.
  • Peregangan betis di dinding.
  • Yoga.
  • Pilates.
  • Taici.

Intinya, orang dengan tubuh yang fleksibel biasanya rajin berolahraga dan bisa melakukan aktivitas sehari-hari tanpa gangguan, yang membuat tubuh fleksibel terkait dengan usia yang lebih panjang.

Kamu dapat meningkatkan fleksibilitas dengan melakukan pemanasan dan pendinginan saat berolahraga, taici, yoga, pilates, dan sebagainya.

Referensi 

Claudio Gil S. Araújo et al., “Reduced Body Flexibility Is Associated With Poor Survival in Middle‐Aged Men and Women: A Prospective Cohort Study,” Scandinavian Journal of Medicine and Science in Sports 34, no. 8 (August 1, 2024), https://doi.org/10.1111/sms.14708.
"Being More Flexible Could Extend Your Lifespan, According to New Study." Health. Diakses Januari 2025. 
"Can being More Flexible Help People Live Longer?" Medical News Today. Diakses Januari 2025. 
"A New Study Just Linked Flexibility With Living Longer. Experts Explain The Connection." Women's Health. Diakses Januari 2025. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us