Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Sering BAB Bisa Menurunkan Berat Badan? Ini Faktanya!

ilustrasi buang air besar (pexels.com/Miriam Alonso)
ilustrasi buang air besar (pexels.com/Miriam Alonso)

Ketika kamu mencari cara menurunkan berat badan, mungkin kamu bertanya-tanya, “Benarkah sering buang air besar (BAB) bisa menurunkan berat badan?” Kesan awalnya mungkin tampak masuk akal. Kalau tubuh sering mengeluarkan isi perut, berat badan mungkin akan berkurang. Akan tetapi, apakah benar cara ini bisa menurunkan berat badan kita?

Klaim ini kerap dibicarakan orang-orang, tapi sebelum mengambil kesimpulan, penting banget untuk memahami sistem pencernaan secara menyeluruh. Apakah yang dikeluarkan tubuh melalui BAB dapat menurunkan berat badan secara sehat dan permanen? Nah, temukan jawabannya di sini!

1. Efek sementara dari BAB terhadap berat badan yang sering salah kaprah

ilustrasi buang air besar (pexels.com/Miriam Alonso)
ilustrasi buang air besar (pexels.com/Miriam Alonso)

Setiap kali ketika kamu BAB, tubuh memang bisa kehilangan beberapa gram tinja, biasanya sekitar 100–250 gram per hari. Ini bisa membuat timbangan menunjukkan angka yang lebih ringan, tapi sebenarnya yang berkurang hanya isi usus dan air, bukan lemak tubuh. Penurunan berat seperti ini sangat sementara dan bukan indikator perubahan komposisi tubuh yang nyata.

Ternyata, BAB gak menghilangkan lemak, lho. Tubuh hanya membuang limbah, bukan kalori atau lemak yang tersimpan dalam jaringan adiposa. Oleh karena itu, kamu gak boleh mengandalkan frekuensi BAB sebagai metode penurunan berat badan, ya.


2. Sering BAB jadi pertanda baik, tapi juga bisa menyesatkan

Banyak orang merasa lega dan lebih ringan setelah buang air besar. Wajar saja, karena tubuh memang mengeluarkan sisa makanan yang sudah gak dibutuhkan. Kalau kamu buang air besar secara teratur, itu tandanya sistem pencernaanmu bekerja dengan baik. BAB yang lancar juga biasanya dipengaruhi oleh pola makan yang sehat, seperti konsumsi serat dari buah dan sayur, serta cukup minum air putih, kok. Jadi, bisa dibilang, sering BAB bisa menjadi tanda bahwa kamu punya gaya hidup yang mendukung kesehatan.

Eits, BAB dalam frekuensi yang sering tidak selalu berarti positif, lho. Kalau kamu tiba-tiba buang air besar lebih sering dari biasanya, apalagi disertai diare, perut melilit, atau rasa lemas, itu bisa jadi tanda ada yang gak beres. Beberapa orang bahkan sengaja menggunakan obat pencahar supaya lebih sering bab demi merasa "lebih kurus". Padahal, penurunan berat seperti ini hanya bersifat sementara karena hanya mengurangi isi perut dan cairan tubuh, bukan lemak. Kalau diteruskan, bisa berbahaya bagi kesehatan dan justru mengganggu proses penurunan berat badan yang sehat.


3. Pola makan dan kesehatan usus berperan lebih penting dalam penurunan berat badan

ilustrasi makan sayuran yang kaya serat (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi makan sayuran yang kaya serat (pexels.com/Kampus Production)

Kalau kamu ingin menurunkan berat badan dengan cara yang alami, memperhatikan pola makan jauh lebih efektif dibanding sekadar berharap dari frekuensi buang air besar. Salah satu kunci utamanya adalah serat. Makanan tinggi serat seperti sayuran, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan bisa membantu membuat BAB lebih teratur. Gak cuma itu, serat juga bikin kamu kenyang lebih lama dan membantu mengontrol nafsu makan, lho. 

Selain serat, usus kamu juga dihuni oleh jutaan bakteri baik yang disebut mikrobioma usus. Bakteri-bakteri ini ikut mengatur proses pencernaan, menyerap nutrisi, bahkan memengaruhi cara tubuh menyimpan lemak. Jadi, kalau kamu punya keseimbangan mikrobioma yang baik, tubuhmu akan lebih mudah menjaga berat badan ideal. 

Sebaliknya, kalau kamu terlalu sering mengandalkan cara instan untuk BAB, seperti obat pencahar, keseimbangan bakteri ini bisa terganggu. Akibatnya, proses metabolisme tubuh jadi gak optimal dan penurunan berat badan justru bisa terhambat.


4. Risiko memakai cara instan, seperti laxative dan diet ekstrem yang gak boleh disepelekan

Penggunaan laxative atau obat pencahar secara berlebihan sering dianggap sebagai solusi cepat. Namun, pemakaian dalam jangka panjang bisa menyebabkan ketergantungan, dehidrasi, defisiensi nutrisi, dan disfungsi usus seperti cathartic colon, dan sistem pencernaan yang rusak. Ini jelas bukan cara sehat menurunkan berat badan, kan?

Selain itu, gangguan BAB yang gak normal, seperti terlalu sering atau sembelit parah, bisa jadi gejala gangguan pencernaan, irritable bowel syndrome (IBS) atau iritasi usus besar, hingga infeksi yang justru bisa menurunkan berat badan secara gak sehat melalui kehilangan cairan dan malabsorpsi nutrisi.

5. Cara sehat dan berkelanjutan menurunkan berat badan

ilustrasi minum air putih (pexels.com/Adrienn)
ilustrasi minum air putih (pexels.com/Adrienn)

Jika kamu ingin menurunkan berat badan dengan cara yang sehat dan berkelanjutan, fokuslah pada pola makan seimbang, olahraga rutin, tidur cukup, dan manajemen stres. Konsumsi makanan tinggi serat seperti sayur, buah, dan biji-bijian bisa membantu melancarkan BAB, tapi manfaat utamanya adalah mendukung pencernaan dan memberi rasa kenyang lebih lama, bukan karena mempercepat pengeluaran feses.

Kamu juga perlu memperhatikan asupan air harian. Dehidrasi bisa menyebabkan sembelit, yang akhirnya menghambat proses pencernaan. Jadi, minum cukup air setiap hari bukan hanya membantu kamu BAB lebih lancar, tapi juga menjaga keseimbangan metabolisme. Saat tubuh bekerja optimal, penurunan berat badan pun lebih mungkin terjadi secara alami.

Jadi, apakah benar bahwa sering buang air besar bisa menurunkan berat badan? Jawabannya tidak, karena penurunan berat yang terjadi bukan berasal dari lemak, melainkan isi usus dan air. Untuk menurunkan berat badan dengan benar dan sehat, kamu perlu memperhatikan pola makan, aktivitas fisik, kualitas tidur, dan keseimbangan cairan, bukan mengandalkan BAB yang sering. Ingat, BAB hanya bagian dari indikasi kesehatan pencernaan, bukan alat pengurang lemak.

Referensi

“How long should it take you to have a bowel movement?” Cleveland Clinic – Health Essentials. Diakses Agustus 2025.

“The truth about weight loss and laxative use.” Within Health. Diakses Agustus 2025.

“Do you lose weight when you poop?” Healthline. Diakses Agustus 2025.

“Can you lose weight by pooping?” Medical News Today. Diakses Agustus 2025.

Ma W, Li Y, Heianza Y, Staller KD, Chan AT, Rimm EB, Rexrode KM, Qi L. Associations of Bowel Movement Frequency with Risk of Cardiovascular Disease and Mortality among US Women. Scientific Reports. 2016 Sep 6;6:33005.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us