Mungkinkah Manusia Hidup Tanpa Organ Limpa?

Organ limpa bertugas membantu tubuh melawan infeksi. Ini dilakukan dengan cara:
- Bekerja seperti filter untuk menghilangkan kuman dari darah.
- Membuat antibodi yang menargetkan dan menyerang kuman tertentu.
Karena beberapa kondisi dan penyakit, kamu harus menjalani splenektomi atau operasi pengangkatan limpa.
Apakah mungkin manusia bisa hidup tanpa limpa?
Hidup tanpa limpa

Kamu tidak memerlukan limpa untuk hidup normal dan sehat. Namun, karena organ tubuh ini melakukan beberapa tugas penting, orang yang hidup tanpa limpa dianjurkan untuk mengambil tindakan pencegahan tertentu, dilansir Harvard Health Publishing.
Jika limpa tidak berfungsi atau diangkat, peluang kamu untuk terkena infeksi serius dengan beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru (pneumonia) atau infeksi otak (meningitis).
Kabar baiknya, jenis infeksi tersebut biasanya bisa dicegah dengan vaksinasi dan obat-obatan (antibiotik). Akan tetapi, walaupun sudah dilakukan, tetapi infeksi masih mungkin terjadi.
Infeksi, jika terjadi, harus diobati segera. Tanpa pengobatan, infeksi dapat mengancam jiwa.
Vaksinasi yang dibutuhkan untuk mencegah infeksi

Orang yang tidak memiliki limpa lebih mungkin sakit karena jenis bakteri tertentu, terutama bakteri berkapsul (bakteri yang memiliki lapisan luar karbohidrat yang tebal).
Kamu harus mendapatkan vaksinasi sebelum menjalani operasi jika ada rencana untuk splenektomi.
Tidak semua orang yang akan menjalani splenektomi memerlukan vaksin. Namun, apabila kamu membutuhkannya, kamu harus mendapatkan vaksin dua minggu sebelum rencana operasi.
Banyak splenektomi yang dilakukan dalam keadaan darurat sehingga perencanaan tertentu tidak selalu memungkinkan.
Kalau kamu menjalani operasi pengangkatan limpa darurat dan tidak mendapatkan vaksinasi sebelumnya (atau vaksinasi tidak dilakukan sebelum operasi karena alasan lain), kamu harus mendapatkan vaksinasi setelahnya.
Vaksin sebaiknya diberikan dua minggu atau lebih setelah operasi, tetapi jangan menunggu terlalu lama.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, ada beberapa vaksin yang dibutuhkan untuk pasien splenektomi:
- Vaksin meningokokus
Neisseria meningitidis adalah bakteri yang dapat menyebabkan meningitis dan/atau sepsis. Vaksin utama adalah kuadrivalen. Ini melindungi terhadap empat strain N. meningitidis (serogroup A, C, W-135, dan Y).
Ini tidak melindungi dari serogroup B. Serogroup X kurang umum dan vaksinnya belum tersedia.
- Vaksi Hib
Bakteri Haemophilus influenzae tipe b (Hib) dulunya merupakan penyebab utama meningitis bakteri pada anak usia di bawah 5 tahun hingga vaksin mulai digunakan.
Bakteri ini juga menyebabkan pneumonia dan pembengkakan tenggorokan serta infeksi yang bisa menjadi serius.
Penyakit ini sebagian besar terjadi pada anak-anak, tetapi siapa pun yang tidak memiliki limpa harus mendapatkan vaksin ini.
- Vaksin pneumokokus
Ada banyak jenis Streptococcus pneumoniae. Perlindungan strain akan tergantung dari vaksin yang kamu terima.
Vaksin PCV13 melindungi terhadap 13 strain. PCV15 melindungi terhadap 15 strain, PCV20 membantu mencegah infeksi yang disebabkan oleh 20 jenis S. pneumoniae yang paling parah. Vaksin PPSV23 melindungi terhadap 23 strain.
Jenis vaksin yang akan kamu dapat akan tergantung pada konsultasi dengan dokter, karena vaksin-vaksin tersebut ditujukan untuk kelompok usia yang berbeda dan tergantung pada kondisi yang mendasari serta riwayat vaksinasi sebelumnya.
- Vaksin influenza
Kamu harus mendapatkan vaksin influenza setiap tahun. Ini penting untuk melindungi kamu dari infeksi bakteri sekunder, seperti infeksi bakteri penyebab pneumonia, yang berisiko terjadi jika kamu terserang flu.
Kematian akibat influenza dapat terjadi karena pertahanan kekebalan paru-paru diterobos dan dilemahkan oleh virus, sehingga menyebabkan infeksi bakteri yang fatal.
Antibiotik profilaksis juga dibutuhkan

Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik profilaksis (dosis rendah) untuk rutin dikonsumsi setiap hari sesuai anjuran untuk mencegah infeksi serius selama beberapa tahun pertama setelah splenektomi, dan hingga usia 16 tahun untuk anak kecil, karena ini adalah periode dengan risiko tertinggi.
Anjuran tersebut umum untuk orang-orang yang hidup tanpa limpa.
Mengonsumsi antibiotik dosis rendah setiap hari akan mencegah beberapa infeksi serius, dilansir Patient.
Penisilin adalah antibiotik yang biasa diresepkan. Kebanyakan orang tidak mengalami efek samping apa pun dari dosis rendah harian. Jika alergi terhadap penisilin, tersedia antibiotik lain.
Dalam beberapa kasus, dokter akan meninjau risiko individual pasien, lalu memutuskan apakah pasien tersebut perlu mengonsumsi antibiotik seumur hidup atau hanya untuk beberapa tahun.
Infeksi akibat gigitan anjing atau kucing
Risiko lain untuk infeksi serius berasal dari bakteri Capnocytophagia.
Ini adalah penyebab infeksi yang jarang pada orang dengan limpa, tetapi bisa menjadi infeksi serius pada orang-orang yang hidup tanpa limpa. Ini biasanya disebabkan oleh gigitan anjing, walaupun kadang bisa juga disebabkan oleh gigitan kucing.
Gejala biasanya dimulai dalam satu hari, jadi kamu harus bersiap jika mengalami gigitan anjing untuk mencari pertolongan medis (dan mungkin mengonsumsi antibiotik seperti penisilin dan antibiotik umum lainnya).
Tips hidup sehat setelah operasi pengangkatan limpa

1. Mencegah infeksi
Agar tetap sehat, lakukan yang terbaik untuk mencegah infeksi. Menurut Hamilton Health Sciences, ini bisa meliputi:
- Minum antibiotik setiap hari sesuai arahan dokter.
- Mendapatkan vaksinasi flu setiap tahun.
- Selalu perbarui status vaksinasi. Kamu mungkin butuh booster untuk mencegah pneumonia dan meningitis sepanjang hidup.
- Sering cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau gunakan hand sanitizer.
- Hindari situasi ketika kamu mungkin berkontak dengan orang yang mengalami infeksi, misalnya kerumuman atau bepergian ke tempat tertentu.
2. Perhatikan tanda-tanda infeksi
Antibiotik dan vaksinasi tidak memberi perlindungan terhadap infeksi 100 persen. Jadi, penting untuk memperhatikan tanda-tanda peringatan infeksi, seperti:
- Demam di atas 38 derajat Celcius.
- Sakit tenggorokan.
- Batuk.
- Gemetar dan menggigil.
- Mual atau muntah.
- Sakit perut.
- Ruam kulit.
- Sakit kepala.
- Mengantuk.
- Rasa sakit saat berkemih.
3. Bawa atau kenakan tanda pengenal peringatan medis
Selalu kenakan atau bawa tanda pengenal peringatan medis dan bawalah kartu informasi di dompet dengan keterangan limpa kamu telah diangkat. Juga, jika memungkinkan cantumkan nama dan tanggal vaksinasi.
4. Praktikkan gaya hidup sehat
Artinya makan makanan bergizi sehat dan seimbang, aktif setiap hari, istirahat cukup, serta belajar untuk mengelola stres dengan baik.