Banyaknya kasus pedofilia belakangan ini membuat para orang tua resah. Pedofilia didefinisikan sebagai gangguan psikoseksual pada orang dewasa. Pelakunya memiliki ketertarikan dan hasrat seksual pada anak-anak, terutama yang berusia 13 tahun ke bawah.
Lantas, bagaimana cara mengetahui apakah seseorang pedofil atau bukan? Terdapat tanda-tanda atau ciri-ciri pedofil yang bisa dikenali. Berikut contohnya!
Banyak pedofil yang menekuni hobi seperti anak kecil, misalnya mengoleksi mainan atau bermain mobil-mobilan. Ada pula yang bekerja di toko mainan, seperti David Croft, pria pedofil yang didakwa karena mengunduh ribuan foto anak-anak yang tidak senonoh, mengutip Daily Mail.
Mereka melakukan ini bukan tanpa alasan. Dengan menekuni hobi atau pekerjaan tersebut, mereka bisa menghabiskan banyak waktu bersama anak-anak. Ketika korbannya lengah, pelaku akan melancarkan aksi bejatnya.
Sebagian pedofil tidak langsung melancarkan aksinya. Terkadang, mereka membangun hubungan persahabatan dengan korban untuk mendapatkan kepercayaan mereka, dilansir mSpy Blog.
Pedofil akan berusaha memenuhi kebutuhan korban. Jika korbannya miskin, ia akan memberikan uang, makanan enak, atau mainan mahal. Jika korbannya kesepian, ia akan bertindak sebagai teman dan mendengarkan curahan hatinya. Biasanya, mereka mengincar anak-anak yang pemalu dan tertutup.
Mengutip The Pragmatic Parent, pedofil biasanya menghabiskan sebagian besar waktunya dengan anak-anak dan memiliki sedikit minat untuk bersosialisasi dengan orang-orang seusianya.
Tak jarang, mereka menawarkan untuk mengasuh atau mengajak jalan-jalan anak secara cuma-cuma. Bahkan, memberi hadiah tanpa alasan yang jelas dengan tujuan merebut hati korban dan orang tuanya.
Ini adalah salah satu ciri-ciri pedofil yang sangat jelas. Mereka melewati batas-batas fisik anak dan memaksa menyentuh, memeluk, menggelitik, menggendong, mencium, atau bahkan menjamah area privat korban.
Pelaku pedofil melakukannya dengan dalih "gemas" pada anak. Padahal, mereka punya maksud lain. Untuk mencegah hal tersebut, orang tua harus mengajari anak mana bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain.
Sebenarnya, ini adalah ciri-ciri yang sulit diketahui karena pelaku cenderung menyembunyikannya. Di perangkat pribadinya, mereka biasanya menyimpan pornografi anak dalam bentuk foto dan video.
Jika berhasil melakukan hubungan seksual dengan korbannya, kemungkinan besar pelaku akan merekamnya. Terkadang hanya disimpan sebagai koleksi pribadi, tetapi ada juga yang menyebarkannya di internet. Bahkan, ada yang mengancam korban dengan video itu sehingga korban terpaksa menurutinya.
Kebanyakan pelaku pedofil adalah manipulator ulung. Mereka akan menghasut anak untuk membenci orang tuanya. Misalnya, ketika anak dimarahi, pelaku akan berkata bahwa orang tuanya tidak lagi menyayanginya.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan kepercayaan korban. Ketika korban sudah jatuh ke dalam perangkapnya, pelaku akan mencari kesempatan untuk menyetubuhinya. Lalu menyuruh korban bungkam setelahnya.
Pelaku pedofil akan memperlihatkan hal-hal yang berbau dewasa pada anak. Misalnya, mengajak menonton video porno atau memperlihatkan koleksi sex toy-nya.
Tentu saja ini dilakukan setelah pelaku memperoleh kepercayaan korban. Kemudian, pelaku akan membujuk korban untuk mempraktikkan apa yang telah dilihat. Terkadang, dengan iming-iming uang atau barang yang diinginkan korban.
Nah, itulah ciri-ciri pedofil yang bisa dikenali. Semoga anak, adik, atau keponakan kita senantiasa dijauhkan dari orang-orang yang punya niat jahat, ya!