Mengapa Polusi Udara Berbahaya bagi Kesehatan?

Udara tercemar mengandung polutan yang berbahaya

Isu pencemaran udara tak habis-habisnya diperbincangkan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa polusi udara merupakan kontaminasi lingkungan oleh agen kimia, fisik, atau biologi baik itu berasal dari luar atau dalam ruangan sehingga mengubah karakteristik atmosfer.

Sumber pencemar paling umum berasal dari kebakaran hutan, fasilitas industri, kendaraan bermotor, hingga alat pembakaran rumah tangga.

Polutan paling umum antara lain particulate matter, karbon monoksida, ozon, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida. Adanya polutan tersebut menyebabkan udara menjadi tercemar.

Udara berpolusi menyebabkan berbagai masalah kesehatan baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Pertanyaannya, mengapa polusi udara berbahaya bagi kesehatan? Berikut penjelasannya!

1. Meningkatkan risiko asma dan penyakit pernapasan lainnya

Mengapa Polusi Udara Berbahaya bagi Kesehatan?ilustrasi paru-paru (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Dilansir WHO, udara tercemar mengandung polutan yang berbahaya jika terhirup. Salah satu jenis polutan udara yaitu particulate matter, termasuk PM 2.5. PM 2.5 merupakan partikel halus berukuran mikroskopik yang dapat masuk hingga ke paru-paru. Adanya partikel tersebut di paru-paru dapat membuat saluran pernapasan mengalami peradangan sehingga meningkatkan risiko penyakit pernapasan, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). 

Jenis polutan lain yaitu nitrogen dioksida, yang berasal dari lalu lintas kendaraan dan kompor gas. Ada pula kandungan sulfur dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil dan ozon di permukaan tanah berasal dari reaksi antara sinar matahari dengan polutan kendaraan.

Ozon merupakan faktor utama penyebab penyakit asma. Selain ozon, nitrogen dioksida dan sulfur dioksida juga dapat menyebabkan penyakit pernapasan, di antaranya asma, penurunan fungsi paru, dan peradangan paru.

2. Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular

Mengapa Polusi Udara Berbahaya bagi Kesehatan?ilustrasi jantung (unsplash.com/jesse orrico)

Partikel mikroskopik PM 2.5 dapat menembus paru-paru dan mengikuti aliran darah dan merusak berbagai organ seperti paru-paru, otak, dan jantung. PM 2.5 ini berbahaya karena dapat merusak fungsi pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Sulfur dioksida dapat memengaruhi saluran pernapasan dan mengganggu fungsi paru-paru. Selain menyebabkan masalah pernapasan, sulfur dioksida juga dapat mengiritasi mata.

Kandungan sulfur dioksida yang makin tinggi juga menyebabkan peningkatan perawatan di rumah sakit terkait penyakit jantung dan meningkatkan angka mortalitas. Tidak hanya berdampak pada manusia, sulfur dioksida juga berbahaya bagi lingkungan karena kombinasi sulfur dioksida dengan air hujan merupakan penyebab utama terjadinya hujan asam.

Baca Juga: Polusi Udara Berpotensi Merusak Otak? Ini Faktanya

3. Meningkatkan risiko kanker

Mengapa Polusi Udara Berbahaya bagi Kesehatan?ilustrasi kanker (pexels.com/Anna Tarazevich)

Polusi udara dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan penyakit pernapasan, termasuk kanker paru-paru karena PM 2.5 dapat masuk hingga ke paru-paru dan sirkulasi darah. Bahkan, WHO mencatat sepertiga kematian akibat stroke, penyakit jantung, dan kanker paru-paru disebabkan oleh paparan polusi udara.

National Institute of Environmental Health Sciences menerangkan bahwa polusi udara berkaitan dengan stres oksidatif dan peradangan pada sel. Adanya stres oksidatif dan peradangan yang berkelanjutan dapat memicu penyakit kronis dan kanker.

International Agency for Research on Cancer dari WHO pada tahun 2013 mengklasifikasikan polusi udara sebagai karsinogen.

4. Meningkatkan risiko gangguan kognitif

Mengapa Polusi Udara Berbahaya bagi Kesehatan?ilustrasi lansia (pexels.com/Pixabay)

WHO juga menjelaskan bahwa polusi udara juga berkaitan pada gangguan kognitif pada anak-anak dan orang dewasa. Mengutip penjelasan National Institute of Environmental Health Sciences (NIEHS), adanya polusi udara berkaitan dengan kemungkinan perkembangan penyakit neurologi, termasuk Parkinson, Alzheimer, dan penyakit demensia lainnya.

Sementara itu, paparan polusi udara jangka panjang pada lansia berhubungan dengan disabilitas fisik. Kondisi tersebut lebih terlihat pada kelompok ras minoritas dan berpenghasilan rendah.

5. Berbahaya untuk anak-anak

Mengapa Polusi Udara Berbahaya bagi Kesehatan?ilustrasi anak-anak (pexels.com/ cottonbro)

Anak-anak termasuk kelompok yang rentan terhadap udara yang tercemar. Dilansir WHO, hingga 14 persen anak-anak berusia 5 sampai 18 tahun mengalami asma yang berkaitan dengan udara yang tidak bersih.

Menambahkan keterangan dari American Lung Association, paparan udara yang tercemar dapat memperlambat dan menghambat perkembangan paru-paru pada anak-anak sehingga membahayakan kesehatan mereka saat ini dan dapat menurunkan fungsi paru mereka saat dewasa.

Bahkan, udara yang kotor juga menyebabkan 543 ribu anak-anak usia kurang dari 5 tahun meninggal dunia setiap tahun karena masalah pernapasan yang disebabkan polusi udara. Selain masalah pada pernapasan, polusi udara juga berkaitan dengan kanker pada anak-anak dan gangguan kognitif pada bayi, anak, dan orang dewasa.

6. Berbahaya bagi kesehatan ibu hamil

Mengapa Polusi Udara Berbahaya bagi Kesehatan?ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Leah Kelley)

Perempuan hamil juga rentan dengan udara yang tercemar. WHO menjelaskan bahwa polusi udara dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan otak janin yang dikandung.

Mengutip NIEHS, paparan polusi udara berkaitan dengan perkembangan otak, penurunan kecepatan dalam memproses sesuatu, gejala attention-deficit and hyperactivity disorder (ADHD), dan masalah terkait neurobehavioral pada remaja perkotaan. 

Selain itu, paparan polusi udara yang mengandung particulate matter juga berhubungan dengan berat badan lahir rendah pada bayinya. Dilansir WebMD, polusi udara juga berkaitan dengan kelahiran prematur karena dapat meningkatkan kandungan bahan kimia berbahaya dalam darah ibu hamil. Adanya zat tersebut dapat melemahkan plasenta dan menyebabkan kelahiran lebih awal.

Itulah penjelasan mengapa polusi udara berbahaya bagi kesehatan. Udara yang tercemar mengandung polutan berbahaya, di antaranya particulate matter, ozon, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida. Berbagai polutan tersebut dapat masuk ke saluran pernapasan sehingga meningkatkan risiko gangguan pernapasan seperti asma.

Partikel mikroskopis PM 2.5 dapat masuk hingga ke dalam paru-paru, mengikuti sirkulasi darah, dan merusak berbagai organ sehingga meningkatkan risiko penyakit pernapasan, penyakit kardiovaskular, hingga kanker. Selain itu, polusi udara juga meningkatkan risiko masalah kesehatan pada anak-anak dan ibu hamil.

Baca Juga: Studi: Paparan Polusi Udara Tingkatkan Risiko COVID-19 Parah

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya