Epiglotitis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Pengobatan

Merupakan kondisi berbahaya karena bisa sebabkan gagal napas

Epiglotitis adalah kondisi yang ditandai dengan peradangan dan pembengkakan pada epiglotis. Epiglotis terletak di dasar lidah yang sebagian besar terdiri dari tulang rawan. Fungsinya adalah sebagai katup untuk mencegah makanan dan cairan masuk ke saluran pernapasan.

Epiglotis adalah kondisi berpotensi mengancam nyawa karena jaringan yang membentuk epiglotis bisa terinfeksi, membengkak, dan menghalangi jalan napas.

Dilansir Healthline, epiglotitis secara historis merupakan kondisi yang lebih umum pada anak-anak, tetapi menjadi lebih sering pada orang dewasa. Kondisi ini perlu diagnosis dan perawatan yang tepat dan cepat pada siapa pun, terutama pada anak-anak yang lebih rentan terhadap komplikasi pernapasan.

1. Penyebab

Epiglotitis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi epiglotitis (jabfm.org)

Infeksi bakteri adalah penyebab epiglotitis yang paling umum. Bakteri bisa masuk ke tubuh saat seseorang menghirupnya. Strain bakteri yang paling umum menyebabkan epiglotitis adalah Haemophilus influenzae tipe b (Hib). Seseorang tertular Hib dengan menghirup bakteri yang menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau meniup hidungnya.

Strain bakteri lain yang juga bisa jadi penyebab meliputi Streptococcus A, B, atau C, dan Streptococcus pneumoniae. Streptococcus A merupakan jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan radang tenggorokan, sementara Streptococcus pneumoniae merupakan penyebab umum pneumonia bakteri.

Selain itu, virus yang menyebabkan herpes zoster dan cacar air, serta yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan juga bisa menyebabkan epiglotitis.

Jamur, seperti yang menyebabkan ruam popok atau infeksi jamur, juga bisa menyebabkan epiglotitis.

Penyebab lain epiglotitis meliputi:

  • Merokok kokain.
  • Menghirup bahan kimia dan luka bakar kimia.
  • Menelan benda asing.
  • Mengalami cedera tenggorokan akibat trauma, seperti luka tusuk atau tembak.
  • Membakar tenggorokan dari uap atau sumber panas lainnya.

2. Gejala

Epiglotitis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi sakit tenggorokan (thehealthsite.com)

Gejala epiglotitis untuk orang dewasa bisa berkembang lebih lambat selama berhari-hari daripada berjam-jam. Tanda dan gejalanya meliputi:

  • Sakit tenggorokan yang parah
  • Demam
  • Sulit bernapas
  • Suara teredam atau serak
  • Suara abnormal dan bernada tinggi saat bernapas (stridor)
  • Kesulitan menelan
  • Mengiler

Pada anak-anak, tanda dan gejala epiglotitis bisa berkembang dalam hitungan jam. Ini termasuk:

  • Demam
  • Sakit tenggorokan yang parah
  • Sulit dan menyakitkan untuk menelan
  • Suara abnormal dan bernada tinggi ketika bernapas (stridor)
  • Perilaku gelisah
  • Merasa lebih baik ketika duduk atau mencondongkan tubuh ke depan

Baca Juga: 12 Cara Cepat Redakan Radang Tenggorokan, Alami Tanpa Obat

3. Komplikasi yang bisa terjadi

Epiglotitis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi sesak napas (hackensackmeridianhealth.org)

Dilansir Mayo Clinic, epiglotitis bisa menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti:

  • Kegagalan pernapasan: epiglotis adalah katup kecil yang bisa digerakkan tepat di atas laring yang mencegah makanan dan minuman masuk ke saluran napas. Namun, jika epiglotis bengkak, baik karena infeksi atau cedera, saluran udara menyempit dan kemungkinan tersumbat sepenuhnya. Hal tersebut bisa menyebabkan kegagalan pernapasan, yaitu suatu kondisi yang mengancam jiwa di mana tingkat oksigen dalam darah turun sangat rendah atau tingkat karbon dioksida menjadi sangat tinggi.

  • Menyebarkan infeksi: kadang bakteri yang menyebabkan epiglotitis menyebabkan infeksi di bagian tubuh yang lain, seperti meningitis, pneumonia, atau infeksi aliran darah.

4. Diagnosis

Epiglotitis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi diagnosis penyakit (healthengine.com.au)

Jika dokter mencurigai pasiennya menderita epiglotitis, maka prioritas pertamanya adalah memastikan bahwa jalan napas pasiennya terbuka dan cukup oksigen yang masuk.

Setelah itu, dokter akan memantau pernapasan dan tingkat oksigen darah pasien. Jika tingkat saturasi oksigen turun terlalu rendah, maka pasien kemungkinan membutuhkan bantuan pernapasan.

Tes yang bisa dipesan dokter setelah menstabilkan pernapasan yaitu meliputi:

  • Pemeriksaan tenggorokan: dengan menggunakan tabung berlampu serat optik yang fleksibel, dokter kemungkinan melihat ke bawah tenggorokan pasien untuk melihat apa yang menyebabkan gejala.

  • Rontgen dada atau leher: karena bahaya masalah pernapasan mendadak, anak-anak kemungkinan menjalani rontgen di samping tempat tidur mereka, daripada di departemen radiologi, tetapi hanya setelah jalan napas dilindungi. Dengan epiglotitis, sinar-X bisa mengungkap apa yang tampak seperti sidik jari di leher, indikasi epiglotis yang membesar.

  • Kultur tenggorokan dan tes darah: epiglotis diseka dengan kapas dan sampel jaringan diperiksa untuk Hib. Kultur darah biasanya diambil karena bakteremia—infeksi aliran darah yang parah—bisa menyertai epiglotitis.

5. Pengobatan

Epiglotitis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi pertolongan medis (distancecme.com)

Pengobatan epiglotitis yang pertama yaitu memastikan bahwa pasien bisa bernapas, kemudian mengobati infeksi yang teridentifikasi. Ini termasuk:

  • Membantu bernapas: prioritas pertama dalam mengobati epiglotitis yaitu memastikan bahwa pasien menerima cukup udara. Ini mungkin berarti:
    • Mengenakan masker untuk memberikan oksigen ke paru-paru.
    • Pemasangan tabung pernapasan yang ditempatkan ke tenggorokan melalui hidung atau mulut (intubasi): tabung harus tetap di tempatnya hingga pembengkakan di tenggorokan pasien berkurang, terkadang selama beberapa hari.
    • Memasukkan jarum ke dalam trakea (krikotiroidotomi): dalam kasus ekstrem atau jika tindakan yang lebih konservatif gagal, maka dokter mungkin perlu membuat jalan napas darurat dengan memasukkan jarum langsung ke area tulang rawan di trakea pasien. Prosedur ini memungkinkan udara masuk ke paru-paru ketika melewati laring.
  • Mengobati infeksi: jika epiglotitis terkait dengan infeksi, pasien akan diberikan antibiotik intravena. Ini termasuk:
    • Antibiotik spektrum luas: infeksi memerlukan perawatan cepat. Jadi pasien kemungkinan akan segera menerima obat spektrum luas, bukan setelah dokter menerima hasil kultur darah dan jaringan.
    • Antibiotik yang lebih tepat sasaran: obat bisa diubah kemudian, tergantung pada apa yang menyebabkan epiglotitis.

Itulah deretan fakta epiglotitis, kondisi yang ditandai dengan peradangan dan pembengkakan di epiglotis. Karena bisa mengancam jiwa, segera cari pertolongan medis bila memiliki tanda dan gejala yang mengarah pada kondisi ini. Makin cepat ditangani, maka akan makin besar peluang kesembuhannya.

Baca Juga: Mengenal Happy Hypoxia, Gejala Tak Biasa COVID-19 yang Ancam Nyawa

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya