Tumor Pancoast: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Bentuk langka dari kanker paru-paru yang sulit terdeteksi

Tumor Pancoast adalah jenis kanker paru-paru yang menyerang dinding dada. Lokasi tumor ini terletak di bagian paling atas (apex) paru-paru kanan atau kiri.

Ketika tumor tumbuh, ia bisa menyerang saraf di sekitarnya, otot, kelenjar getah bening, jaringan ikat, tulang rusuk bagian atas, dan tulang belakang bagian atas. Hal tersebut menyebabkan rasa sakit yang parah di bahu dan lengan. Ketika tumor menyebar, itu memicu gejala neurologis yang membuatnya berbeda dari jenis kanker lainnya.

Tumor Pancoast merupakan bentuk langka dari kanker paru-paru. Dilansir Medical News Today, tumor Pancoast menyumbang kurang dari 5 persen dari seluruh tumor paru-paru. Nama tumor ini diambil dari nama seorang ahli radiologi asal Philadelphia, Amerika Serikat (AS), yang pertama kali mendeskripsikan tumor ini pada tahun 1924 dan 1932, yaitu Dr. Hendry K. Pancoast.

Tumor Pancoast juga dikenal sebagai tumor sulkus superior. Kumpulan gejala khusus mereka disebut dengan sindrom Pancoast. Usia rata-rata individu yang terkena tumor ini yaitu sekitar 60 tahun. Laki-laki lebih mungkin mengembangkan tumor Pancoast daripada perempuan.

1. Penyebab

Tumor Pancoast: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi tumor Pancoast (casereports.bmj.com/Nimlan Shanmugathas, Kapil Mohan Rajwani, and Shumontha Dev)

Penyebab tumor Pancoast mirip kanker paru-paru lainnya. Ini mencakup:

  • Merokok.
  • Paparan asap sekunder.
  • Paparan jangka panjang terhadap logam berat, bahan kimia, atau knalpot diesel.
  • Paparan jangka panjang terhadap asbes atau radon tingkat tinggi.

Dalam kasus yang jarang, sindrom Pancoast kemungkinan disebabkan oleh penyebab lain, seperti kanker lain, infeksi bakteri atau jamur, atau tuberkulosis (TBC).

2. Gejala

Tumor Pancoast: Penyebab, Gejala, Diagnosis, PengobatanNyeri bahu, salah satu gejala tumor Pancoast. (pexels.com/Kampus Productions)

Nyeri bahu yang tajam merupakan gejala awal tumor Pancoast yang paling umum. Gejala lainnya tergantung pada lokasi tumor.

Ketika tumor tumbuh, nyeri bahu dapat melemahkan. Ini bisa menyebar ke ketiak (aksila), tulang belikat, dan tulang yang menghubungkan bahu ke lengan (skapula). Lebih dari dua pertiga kasus tumor Pancoast, tumor menyerang kompartemen belakang dan tengah dari pembukaan dada.

Rasa sakit bisa menyebar ke:

  • Bawah lengan mengikuti saraf ulnaris (saraf yang berjalan di sisi lengan menuju kelingking, berhenti di pergelangan tangan).
  • Ke leher.
  • Ke tulang rusuk atas.
  • Ke jaringan saraf yang mencapai tulang rusuk, sumsum tulang belakang, dan ketiak.

Gejala lain yaitu meliputi:

  • Pembengkakan lengan atas.
  • Kelemahan otot tangan.
  • Kehilangan ketangkasan tangan.
  • Sesak dada.
  • Kesemutan atau mati rasa pada tangan.
  • Pemborosan jaringan otot di tangan.
  • Kelelahan.
  • Penurunan berat badan.

Secara keseluruhan, gejala-gejala di atas dikenal sebagai sindrom Pancoast. Pada 14 hingga 50 persen orang dengan tumor Pancoast, kanker menyerang saraf wajah. Ini disebut dengan Claude-Bernard-Horner atau sindrom Horner. Di sisi yang terkena, pasien kemungkinan mengalami:

  • Kelopak mata turun (blepharoptosis).
  • Ketidakmampuan untuk berkeringat secara normal (anhidrosis).
  • Perpindahan bola mata (enophthalmos).

Rasa sakit tumor Pancoast parah dan juga konstan. Biasanya rasa sakitnya menetap entah individu sedang duduk, berdiri atau berbaring, dan biasanya tidak merespons obat pereda nyeri yang dijual bebas.

3. Diagnosis

Tumor Pancoast: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi CT scan (pixabay.com/mufidpwt)

Diagnosis tumor Pancoast sering tertunda. Salah satu alasannya yaitu karena tumor ini cenderung tidak menghasilkan gejala kanker paru-paru yang khas, seperti sesak napas dan batuk, sehingga gejalanya bisa disalahartikan sebagai kondisi neurologis atau ortopedi, mengutip Verywell Health.

Selain itu, tumor Pancoast juga sering terlihat pada rontgen dada karena lokasinya. Akibatnya, sesudah tumor ini didiagnosis dengan akurat, mereka biasanya ditemukan dalam kondisi stadium lanjut. 

Kombinasi pemindaian computed tomography (CT scan) dan magnetic resonance imaging (MRI) sering digunakan dalam menegakkan diagnosis tumor Pancoast. MRI penting sebelum operasi untuk mencari keterlibatan saraf. 

Biopsi paru, biopsi dada terbuka (torakotomi), atau biopsi kelenjar getah bening di atas tulang selangka (biopsi kelenjar getah bening supraklavikula) sering dilakukan untuk memastikan diagnosis. Tes lain seperti bronkoskopi untuk memvisualisasikan jalan napas juga bisa dilakukan.

Baca Juga: Perbedaan Benjolan Tumor dan Kista, Sekilas Tampak Mirip!

4. Pengobatan

Tumor Pancoast: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi obat-obatan kemoterapi (unsplash.com/National Cancer Institute)

Meski sempat dianggap fatal, kini tumor Pancoast dapat diobati meski ada risiko kekambuhan. Perawatannya tergantung pada seberapa dini tumor didiagnosis, seberapa jauh penyebarannya, area yang terlibat, dan kondisi kesehatan pasien secara umum.

Perawatan untuk tumor Pancoast bervariasi dan melibatkan kombinasi dari kemoterapi, radiasi, dan pembedahan. Pasien dengan tumor yang telah bermetastasis (menyebar) ke area di luar dada kemungkinan bukan kandidat untuk operasi.

Kemoterapi dan juga radiasi merupakan langkah pertama sebelum operasi. Setelah itu, tumor dievaluasi kembali dengan CT scan atau tes pencitraan lainnya. Pembedahan idealnya dilakukan 3 hingga 6 minggu sesudah kemoterapi dan radiasi. Dalam beberapa rencana perawatan, pembedahan bisa diikuti dengan perawatan radiasi tambahan untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa.

Tujuan dari operasi yaitu untuk sepenuhnya menghilangkan bahan kanker dari struktur yang telah diserangnya. Namun, ini tidak selalu memungkinkan dan penyakit dapat kambuh. Sebuah penelitian kecil yang dilakukan di Maryland, AS, menemukan bahwa penyakit ini kambuh pada 50 persen pasien yang menjalani operasi. Kemajuan dalam teknik bedah telah memungkinkan dilakukannya pembedahan pada tumor T4 Pancoast, tetapi prospeknya lebih buruk daripada stadium penyakit lainnya.

Pereda nyeri untuk tumor Pancoast saat ini melibatkan penggunaan opioid yang terkontrol yang diresepkan oleh dokter. Namun, ini bisa disertai efek samping yang tidak diinginkan. Radiasi juga bisa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit saat operasi tidak memungkinkan.

Prosedur pembedahan yang menonaktifkan saraf penghantar rasa sakit di sumsum tulang  belakang bisa membantu meringankan rasa sakit yang parah. Ini disebut dengan kordotomi yang dipandu CT; CT scan digunakan untuk memandu ahli bedah.

Dalam sebuah studi, 98 persen dari pasien dengan tumor Pancoast melaporkan peningkatan nyeri yang signifikan dengan prosedur ini. Kordotomi bahkan pada minggu-minggu terakhir kehidupan bisa meredakan nyeri. Intervensi lain yang mungkin dapat  meredakan nyeri meliputi:

  • Blok fenol (menyuntikkan fenol untuk memblokir saraf).
  • Blok ganglion stellata (menyuntikkan anestesi ke saraf di leher).
  • Stimulasi transdermal (menggunakan arus listrik searah timgkat rendah di otak).
  • Laminektomi dekompresi (operasi yang menghilangkan tekanan pada saraf tulang belakang.

5. Prognosis

Tumor Pancoast: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (flickr.com/NIH Clinical Center)

Selama bertahun-tahun, tumor Pancoast dianggap tidak bisa diobati. Ini karena lokasi tumor membuat operasi dianggap tidak mungkin dilakukan. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, prospek pasien dengan tumor Pancoast telah mengalami peningkatan lewat teknik bedah baru.

Perawatan standar sekarang yang melibatkan kemoterapi, radiasi, dan pembedahan telah meningkatkan tingkat kelangsungan hidup. Dilansir Medical News Today, sesudah pengobatan dengan kemoterapi, radiasi, dan pembedahan, tingkat kelangsungan hidup 2 tahun secara keseluruhan adalah 55 hingga 70 persen.

Jika pembedahan memungkinkan pengangkatan sel kanker secara lengkap, maka tingkat kelangsungan hidup 5 tahun yaitu 54-77 persen. Prospeknya lebih baik untuk pasien dengan tumor stadium T3 dibanding tumor stadium T4.

Prospek tumor Pancoast kurang positif bagi pasien yang:

  • Menerima diagnosis pada stadium T4.
  • Juga mempunyai sindrom Horner.
  • Mempunyai sel kanker yang tidak bisa diangkat oleh dokter.

Tumor Pancoast bisa diobati, tetapi juga ada risiko bahwa mereka akan kembali. Jika mereka kembali, maka mereka cenderung memengaruhi otak.

Itulah deretan fakta medis seputar tumor Pancoast. Jika memiliki tanda atau gejala yang mengarah pada kondisi ini, segera periksakan diri ke dokter. Sebab, deteksi dini penting untuk menentukan keberhasilan pengobatan. Selain itu, segera berhenti merokok agar kondisi tidak memburuk.

Baca Juga: Gamma Knife, Operasi Tumor Otak Tanpa Pisau Bedah

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya