Mengenal Blue Brides, Depresi yang Dialami Perempuan Pascamenikah

Umumnya, pernikahan identik dengan hal-hal yang membahagiakan. Momen sakral ini menandakan laki-laki dan perempuan saling mengucapkan janji suci untuk menjalin hubungan rumah tangga.
Namun, alih-alih merasa bahagia, sejumlah perempuan yang baru menikah justru mengalami depresi. Fenomena ini kerap kali disebut dengan istilah blue brides.
Blue brides merupakan kondisi di mana perempuan merasakan sejumlah emosi negatif seperti kesedihan dan kekecewaan setelah prosesi pernikahan. Blue brides pernah menjadi topik yang populer dan disorot sejumlah media di Amerika Serikat. Untuk lebih jelasnya lagi, yuk, simak info mengenai fenomena tersebut berikut ini.
1. Terjadi pada perempuan yang baru menikah
Diterbitkan melalui Journal of Family Issues (2015), Laura Stafford dan Allison Scott melakukan penelitian pada 28 perempuan berumur 20-33 tahun dengan usia pernikahan 2-16 bulan. Ditemukan bahwa hampir 50 persen perempuan yang menjadi subjek penelitian menunjukkan tanda-tanda blue brides.
Taraf depresi yang dirasakan beragam mulai dari ringan, sedang, hingga cukup intens. Mereka umumnya merasakan sejumlah emosi seperti kesedihan, kekecewaan, dan rasa hampa. Ada juga yang merasa bingung karena pernikahan yang mereka jalani tidak sesuai bayangannya.