Beda Penanganan, Ini 10 Faktor Penyebab Sakit Kepala yang Paling Umum!

Uh-oh, ini faktor yang paling klasik. Saat kamu sedang stres, otot-otot pada bagian leher dan kepala akan menegang.

Akibatnya, sakit kepala pun tidak terhindarkan. Untuk mengatasinya, cobalah untuk melakukan relaksasi sesuai dengan kebutuhanmu dan mulai memahami dengan baik tentang manajemen stres.

Ketika kamu mengalami kekurangan sel darah merah alias anemia, maka kualitas distribusi oksigen ke jaringan tubuh pun berkurang. Seperti yang kamu pelajari di sekolah, sel darah merah (eritrosit) mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Kekurangan sel darah merah pada akhirnya akan membuatmu merasa lelah, sakit kepala, susah bernapas, dan lain-lain. Sebelum sembarangan mengonsumsi produk penambah sel darah merah, pastikan kamu berkonsultasi dengan dokter ya.

Sakit kepala lantaran sinus tidaklah terlalu umum. Biasanya, sakit kepala yang dirasa berupa migraine dibarengi dengan gejala sinus lainnya.

Rasa sakit ini juga terjadi pada area sinus. Normalnya, rasa sakit pada kepala akan hilang seiring dengan konsumsi antibiotik untuk mengenyahkan infeksi sinus tersebut.

Kafein menyebabkan suatu kondisi yang dinamakan vasoconstriction, yakni penyempitan pembuluh darah. Kalau kamu sudah terbiasa mengonsumsi kopi atau minuman berkafein lainnya setiap hari dan melewatkannya dalam satu hari saja, pembuluh darahmu tidak akan menyempit dan justru menimbulkan sakit kepala.

Memang sangat susah untuk sama sekali menghilangkan kebiasaan minum kafein. Paling tidak kamu bisa lebih membatasi diri dengan mengonsumsi maksimal dua cangkir per hari (ingat, bukan dalam ukuran jumbo, ya!).

Kondisi ini umumnya lebih banyak dialami wanita, yakni pada saat menstruasi. Saat kadar estrogen menurun sesaat sebelum menstruasi dimulai, migraine pun jadi hal yang tidak terhindarkan.

Kondisi hormonal ini juga sangat mungkin terjadi pada saat kehamilan, menjelang menopause, maupun pascamelahirkan. Seiring dengan berlalunya siklus hormonal ini, maka rasa sakit pada kepala pun akan hilang.

Coba perhatikan asupan airmu. Menurut para ahli, kekurangan air alias dehidrasi bisa menyebabkan volume darahmu menurun. Saat volume darah menurun, otomatis semakin sedikit jumlah oksigen yang masuk ke dalam otak sehingga kamu pun jadi sakit kepala.

Sakit kepala juga merupakan efek samping berbagai gangguan kesehatan yang cukup kronis seperti lupus, diabetes, dan lain-lain. Untuk kondisi seperti ini, sakit kepala yang dialami biasanya juga cukup kronis. Kamu pun perlu melakukan pemeriksaan medis agar memperoleh hasil yang valid sehingga penanganan yang dilakukan tepat sasaran.

Pernah bangun tidur terlalu awal atau terlambat dari biasanya dan merasakan sakit pada kepala? Perubahan pada kebiasaan ini pun bisa jadi pemicu sakit kepala yang kamu rasakan. Meski tidak selalu, biasanya orang yang sering bepergian dan beradaptasi pada lingkungan baru (jet lag, tekanan barometrik, dan lain-lain) kerap mengalami gangguan pada jam biologisnya yang juga berdampak pada timbulnya sakit kepala.

Pernah dengar istilah rebound headache? Istilah ini merujuk pada kondisi sakit kepala yang disebabkan oleh terlalu banyaknya konsumsi obat sakit kepala atau painkiller.

Karena itu, sebisa mungkin, jangan terlalu menggantungkan pada obat, terutama bila kamu terus menerus mengalami sakit kepala. Sebagai gantinya, temukan apa yang menjadi penyebab utamanya dan carilah pengobatan alami yang bisa dilakukan.

Kemungkinan ini terdengar menakutkan, tetapi jangan terburu khawatir. Penyakit ini termasuk cukup jarang terjadi. Diagnosisnya biasa diawali dengan rasa sakit pada kepala yang cukup baru buatmu (terutama kalau kamu sangat jarang sakit kepala) dan terus bertambah parah setiap waktunya. Dokter pun memerlukan pemeriksaan otak (brain scan) untuk memastikan.

Siapa saja bisa mengalami sakit kepala tanpa mengenal batasan usia maupun gender. Walau secara umum gangguan ini tidak berbahaya, bukan berarti kamu lantas bisa menyepelekannya begitu saja. Pasalnya, sakit kepala merupakan kode yang coba disampaikan oleh tubuhmu, ketika ada sesuatu yang tidak beres. Jadi, jangan terlalu menyepelekan ya!