Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bukan Gaya Hidup, Ini Faktor Risiko Kanker Tulang Menurut Dokter

Hasil pemindaian menunjukkan osteosarkoma di tulang kering.
Hasil pemindaian osteosarkoma di tulang kering (commons.wikimedia.org/Yousef Samir)
Intinya sih...
  • Kanker tulang adalah jenis kanker yang berasal langsung dari sel-sel tulang. Lokasi kemunculannya bervariasi, bisa di lengan, tungkai, hingga tulang panggul.
  • Kanker tulang umumnya tidak disebabkan oleh faktor gaya hidup.
  • Mengenali gejala kanker tulang sangat penting. Waspadai nyeri tulang yang muncul tanpa penyebab jelas, biasanya makin parah pada malam hari atau ketika beraktivitas. Juga, jangan abaikan benjolan di sekitar sendi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kanker tulang adalah salah satu jenis kanker yang tergolong langka, tetapi dampaknya bisa sangat serius. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Dalam dunia medis, kanker tulang dikenal juga sebagai sarkoma tulang, yaitu kanker yang berasal langsung dari sel-sel tulang. Lokasinya pun bervariasi, bisa muncul di lengan, tungkai, hingga tulang panggul.

Mengenali gejala-gejalanya sejak dini menjadi kunci, karena makin cepat terdeteksi, makin besar pula peluang keberhasilan pengobatan. Sayangnya, banyak orang belum memahami hal ini dan sering mengaitkan kanker tulang dengan faktor gaya hidup, padahal kenyataannya tidak begitu.

Menurut penjelasan dr. Muhammad Wahyudi, Sp.OT(K), Spesialis Orthopedi Traumatologi Konsultan Onkologi dari Eka Hospital BSD, kanker tulang umumnya tidak disebabkan oleh faktor gaya hidup. Faktor risiko yang berperan lebih terkait dengan kondisi medis tertentu maupun riwayat kesehatan. Inilah yang membuat kewaspadaan dan pemahaman masyarakat tentang faktor risiko menjadi sangat penting, agar kanker tulang bisa dideteksi dan ditangani lebih cepat.

1. Jenis kanker tulang

Dipaparkan oleh dr. Wahyudi, kanker tulang tidak hanya terdiri dari satu jenis, melainkan memiliki beberapa variasi dengan karakteristik berbeda. Beberapa yang paling umum antara lain:

  • Osteosarkoma: Merupakan jenis kanker tulang yang paling sering dijumpai, terutama pada anak-anak dan remaja. Osteosarkoma terbentuk di jaringan tulang yang masih muda dan aktif bertumbuh.
  • Sarkoma Ewing: Jenis kanker langka yang juga banyak menyerang anak-anak dan remaja. Berbeda dengan osteosarkoma, kanker ini berkembang di sumsum tulang.
  • Kondrosarkoma: Biasanya menyerang orang dewasa. Kanker ini berkembang dari sel-sel tulang rawan, bukan dari tulang yang masih muda.

“Kanker tulang ini dapat berkembang di tulang mana pun di tubuh, tetapi paling sering ditemukan di tulang panjang pada lengan dan kaki, panggul, dan tulang belakang,” dr. Wahyudi mengungkap dalam temu media pada Kamis (18/9), di Jakarta Selatan.

2. Faktor risiko dan penyebab kanker tulang

Dokter Muhammad Wahyudi, Sp.OT(K) Spesialis Orthopedi Traumatologi Konsultan Onkologi Eka Hospital BSD (18/9/2025) (IDN Times/Rifki Wuda)
Dokter Muhammad Wahyudi, Sp.OT(K) Spesialis Orthopedi Traumatologi Konsultan Onkologi Eka Hospital BSD (18/9/2025) (IDN Times/Rifki Wuda)

Hingga saat ini, penyebab pasti kanker tulang belum sepenuhnya diketahui. Meski begitu, dr. Wahyudi menjelaskan terdapat sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan kamu mengalami penyakit ini, antara lain:

  • Faktor genetik: Adanya riwayat kanker tulang dalam keluarga atau sindrom genetik tertentu, seperti Li-Fraumeni syndrome, dapat meningkatkan kerentanan seseorang.
  • Penyakit tulang tertentu: Individu dengan riwayat penyakit tulang, misalnya penyakit Paget, lebih berisiko mengalami kanker tulang.
  • Riwayat radiasi atau terapi kanker sebelumnya: Paparan radiasi dosis tinggi, terutama pada pasien yang pernah menjalani terapi kanker, juga bisa menjadi pemicu berkembangnya kanker tulang di kemudian hari.

"Penyebabnya memang masih belum bisa dipastikan, namun kalau sudah tahu memiliki faktor risiko seperti kerabat yang memiliki riwayat kanker, ada baiknya lebih waspada. Kalau ada nyeri yang tak kunjung hilang, berhari-hari, langsung diecek," dr. Wahyudi menekankan.

3. Gejala kanker tulang yang perlu diwaspadai

Mengenali gejala kanker tulang sejak dini sangat penting, karena makin cepat terdeteksi, makin besar peluang keberhasilan pengobatan. Dokter Wahyudi menjelaskan bahwa beberapa tanda yang patut diwaspadai antara lain:

  • Nyeri tulang yang tidak biasa: Rasa nyeri yang kerap muncul tanpa penyebab yang jelas, biasanya makin parah pada malam hari atau ketika beraktivitas.
  • Benjolan di sekitar sendi: Pada beberapa kasus, muncul benjolan yang terkadang terasa lunak saat disentuh.
  • Tulang mudah patah: Kanker bisa membuat tulang menjadi rapuh, sehingga mudah patah meskipun tanpa cedera serius.
  • Gejala sistemik: Kelelahan, demam, serta penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas juga bisa menjadi tanda adanya kanker tulang.

"Kanker itu penyakitnya sistemik, kan, jadi menyebar ke tempat lain. Kalau bahasa gampangnya, tumor itu, kan, juga butuh 'makan'," dr Wahyudi menjelaskan terkait penyebab penurunan berat badan drastis. "Intinya kalau pasien kanker tulang berat badannya sudah turun drastis, ya sudah jauh (stadiumnya), sudah metastasis," ia menambahkan.

Meskipun kanker tulang tergolong langka, tetapi kamu tetap harus waspada. Dengan mengenali faktor risiko dan gejala sejak dini, kamu bisa lebih cepat mencari pertolongan medis sehingga peluang keberhasilan pengobatan menjadi lebih tinggi. Konsultasi dengan dokter spesialis sangat dianjurkan jika muncul gejala-gejala yang mencurigakan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Delvia Y Oktaviani
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Aman & Berkualitas, Le Minerale Raih “Pilihan Bunda” Selama 4 Tahun

22 Sep 2025, 17:14 WIBHealth