Gangrene: Jenis, Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan

Gangrene atau gangren adalah kondisi ketika jaringan di tubuh mati setelah kehilangan darah yang disebabkan oleh penyakit, cedera, atau infeksi. Ini biasanya terjadi di ekstremitas seperti jari tangan, jari kaki, dan anggota badan, tetapi bisa juga terjadi di organ dan otot.
Ada beberapa jenis gangren dan semuanya membutuhkan perawatan medis segera. Untuk mewaspadai dan memahaminya lebih lanjut, berikut ini informasinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
1. Jenis

Dilansir Cleveland Clinic, ada beberapa jenis gangren, yang meliputi:
- Gangren kering: Kematian jaringan terjadi ketika aliran darah ke suatu area terganggu atau tersumbat, sering kali akibat sirkulasi yang buruk.
- Gangren basah: Kematian jaringan disebabkan oleh infeksi bakteri dan cedera yang memutus suplai darah. Jaringan membengkak, melepuh, dan nanah (faktor "basah") berkembang. Gangren basah dapat dengan cepat menyebar dan karenanya memerlukan perhatian medis segera.
- Gangren gas: Kematian jaringan disebabkan oleh infeksi akibat bakteri Clostridium. Bakteri dengan cepat berkembang biak di dalam jaringan tubuh, membentuk racun dan melepaskan gas di jaringan. Jika tidak diobati, gangren gas dapat dengan cepat menyebabkan kematian.
- Gangren Fournier: Jenis ini disebabkan oleh infeksi pada penis, skrotum, atau daerah perineum (genital dan anal).
- Gangren internal: Gangren ini disebabkan oleh penyumbatan aliran darah khususnya ke organ dalam, seperti usus, kantong empedu, atau usus buntu.
2. Penyebab dan faktor risiko

Berikut ini adalah beberapa penyebab gangren, mengutip Mayo Clinic:
- Kekurangan suplai darah: Darah menyediakan oksigen dan nutrisi ke tubuh, juga memberi sistem kekebalan tubuh antibodi untuk menangkal infeksi. Tanpa suplai darah yang memadai, sel-sel tubuh tidak dapat bertahan hidup dan jaringan membusuk.
- Infeksi: Infeksi bakteri yang tidak diobati dapat menyebabkan gangren.
- Cedera traumatis: Luka tembak atau luka remuk akibat kecelakaan mobil dapat menyebabkan luka terbuka yang memungkinkan bakteri masuk ke dalam tubuh. Jika bakteri menginfeksi jaringan dan tidak segera ditangani, gangren dapat terjadi.
Faktor risiko
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan gangren. Ini dapat termasuk:
- Diabetes: Pada orang dengan diabetes, tubuh tidak memproduksi hormon insulin secara cukup (yang membantu sel-sel tubuh mengambil gula darah) atau resistan terhadap efek insulin. Kadar gula darah yang tinggi pada akhirnya dapat merusak pembuluh darah, menurunkan, atau mengganggu aliran darah ke bagian tubuh.
- Penyakit pembuluh darah: Arteri yang mengeras dan menyempit (aterosklerosis) dan pembekuan darah juga dapat menghalangi aliran darah ke area tubuh.
- Cedera parah atau pembedahan: Proses apa pun yang menyebabkan trauma pada kulit dan jaringan di bawahnya, termasuk cedera atau radang dingin (frostbite), meningkatkan risiko gangren, khususnya bila terdapat kondisi yang memengaruhi aliran darah ke area yang cedera.
- Merokok: Perokok memiliki risiko gangren yang lebih tinggi.
- Obesitas: Obesitas sering kali menyertai diabetes dan penyakit pembuluh darah, tetapi stres dari berat badan berlebih juga dapat menekan arteri, yang menyebabkan berkurangnya aliran darah dan meningkatkan risiko infeksi dan penyembuhan luka yang buruk.
- Imunokopresi: Bila seseorang memiliki infeksi human immunodeficiency virus (HIV) atau jika sedang menjalani kemoterapi atau terapi radiasi, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi akan terganggu.
- Obat-obatan suntik: Pada beberapa kasus yang jarang, beberapa obat-obatan dan obat-obatan terlarang yang disuntikkan telah terbukti menyebabkan infeksi bakteri yang menyebabkan gangren.
- Komplikasi COVID-19: Telah ada beberapa laporan sejumlah orang mengalami gangren kering di jari-jari tangan dan kakinya setelah mengalami masalah pembekuan darah terkait COVID-19 (koagulopati). Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hubungan ini.
3. Gejala

Seperti diterangkan di laman Johns Hopkins Medicine, gejala gangren bergantung pada lokasi dan penyebabnya. Gangren kering biasanya dimulai dengan garis merah di sekitar area yang terdampak. Area ini kemudian menjadi kering dan hitam.
Gejala gangren lainnya dapat meliputi:
- Dingin dan mati rasa di daerah yang terkena.
- Nyeri di dalam atau di luar area yang terkena.
- Kemerahan dan bengkak di sekitar luka (ini sering muncul saat gangren basah berkembang).
- Luka yang terus muncul di tempat yang sama.
- Demam persisten yang tidak dapat dijelaskan, dengan suhu lebih tinggi dari 38 derajat Celcius.
- Luka yang berbau tidak sedap
- Perubahan warna kulit yang mencolok, dengan nuansa hitam kehijauan, biru, merah, atau perunggu.
- Nanah atau keluarnya cairan dari luka.
- Lepuh dan rasa berderak di bawah kulit.
- Kebingungan, nyeri, demam, dan tekanan darah rendah, terutama dalam kasus gangren internal.
- Syok.
Makin dini gangren diobati, maka akan makin sukses pengobatannya. Jadi, jika kamu mendapati adanya tanda dan gejala di atas, segera cari bantuan medis.
4. Diagnosis

Dilansir WebMD, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat medis pasien. Kemudian, beberapa tes berikut ini juga dapat dilakukan untuk mengonfirmasi gangren:
- Tes darah: Untuk mencari bakteri atau memeriksa tanda-tanda infeksi, seperti lebih banyak sel darah putih dari biasanya.
- Tes pencitraan: CT dan MRI akan membantu dokter mengetahui apakah gangren telah menyebar dan jika gas terkumpul di dalam jaringan. Lewat arteriogram, dokter akan menyuntikkan pewarna ke dalam darah dan kemudian mengambil sinar-X untuk memeriksa aliran darah dan mencari arteri yang tersumbat.
- Tes kultur: Dokter mungkin akan mengambil sampel darah, cairan, atau jaringan dan nantinya itu akan diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari tanda bakteri atau kematian jaringan.
- Operasi: Ini dapat mengonfirmasi gangren internal atau membantu dokter mengetahui apakah gangren telah menyebar.
5. Pengobatan

Tujuan pengobatan gangren adalah untuk:
- Mengangkat jaringan yang mati atau terinfeksi.
- Mencegah atau mengobati infeksi agar gangren tidak menyebar.
- Mengobati kondisi yang menyebabkan gangren berkembang.
Menghilangkan jaringan yang mati
Jaringan tisu yang mati dapat diangkat lewat operasi tradisional atau jenis biosurgery yang disebut terapi debridemen larva. Jenis terapi ini menggunakan belatung yang tidak bereproduksi.
Belatung yang dikembangkan di laboratorium ini ditempatkan pada luka, yang kemudian ditutup dengan pembalut. Belatung hanya memakan jaringan mati dan meninggalkan jaringan yang sehat. Setelah beberapa hari, pembalut dan belatung dikeluarkan.
Amputasi jari tangan, jari kaki, atau anggota tubuh yang terdampak terkadang merupakan satu-satunya pilihan jika gangren sudah dalam kondisi parah dan pengangkatan jaringan mati tidak mungkin mencegah penyebarannya.
Memulihkan aliran darah
Dalam beberapa kasus, dokter akan melakukan pembedahan untuk memperbaiki pembuluh darah. Pembuluh darah yang diperbaiki memungkinkan aliran darah mencapai area yang terkena gangren, sehingga jaringan dapat pulih dan mencegah gangren terjadi lagi.
Mengobati infeksi
Apabila infeksi bakteri menyebabkan gangren, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengobati dan mencegah infeksi.
Pengobatan lainnya
Dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan lainnya seperti terapi oksigen hiperbarik. Selama prosedur ini, pasien ditempatkan di ruang tertutup dalam ruangan oksigen bertekanan tinggi.
Tingkat oksigen yang tinggi bersirkulasi melalui jaringan tubuh, membantu menyembuhkan jaringan yang sekarat. Kandungan oksigen yang tinggi juga dapat membantu mengurangi pertumbuhan bakteri yang bergantung pada oksigen untuk tumbuh dan menyebar.
6. Pencegahan

Ada beberapa tips untuk membantu meminimalkan risiko gangren, seperti:
- Kontrol diabetes sebaik mungkin. Apabila kamu memiliki diabetes, pastikan untuk memeriksa tangan dan kaki setiap hari untuk melihat apakah ada luka, goresan, dan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, pembengkakan, atau drainase. Minta dokter untuk memeriksa tangan dan kaki setidaknya setahun sekali, dan cobalah untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali.
- Menurunkan berat badan. Kelebihan berat badan tidak hanya menempatkan seseorang pada risiko diabetes, tetapi juga memberi tekanan pada arteri, menyempitkan aliran darah, dan menempatkan seseorang pada risiko infeksi dan penyembuhan luka yang lambat.
- Tidak menggunakan tembakau. Penggunaan produk tembakau secara kronis dapat merusak pembuluh darah..
- Rawat luka dengan baik untuk mencegah infeksi. Cuci luka terbuka dengan sabun lembut dan air dan usahakan agar tetap bersih dan kering sampai sembuh.
Hati-hati saat suhu turun. Kulit yang terkena radang dingin dapat menyebabkan gangren, karena radang dingin mengurangi sirkulasi darah di daerah yang terkena. Jika kulit terlihat pucat, keras, dingin, dan mati rasa setelah terpapar suhu dingin dalam waktu lama, segera hubungi dokter.
Gangren adalah kondisi berbahaya dan berpotensi fatal, yang terjadi ketika aliran darah ke area jaringan yang luas terputus. Mengenali tanda dan gejalanya sangat penting agar seseorang yang terdampak bisa langsung mendapat pertolongan medis sesegera mungkin.
Karena gangren dapat menyebar dengan cepat ke area tubuh yang luas, jumlah jaringan yang mati bisa sangat besar. Mengobati area yang luas ini pun dapat mengakibatkan area jaringan parut yang luas, perlunya operasi rekonstruktif, dan amputasi. Selain itu, kasus gangren yang parah dapat menyebabkan kegagalan organ dan bahkan kematian.