ilustrasi gejala COVID-19 anosmia (freepik.com/benzoix)
Tidak diketahui apakah JN.1 menyebabkan infeksi yang berbeda dari varian virus penyebab COVID-19 lainnya, dalam hal tingkat keparahan atau gejala penyakit. Varian ini masih terus dipantau oleh WHO dan berbagai institusi kesehatan.
Gejala JN.1 tampak serupa dengan gejala yang disebabkan oleh strain lain. Dilansir Today, gejalanya bisa berupa:
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat
- Hidung meler
- Batuk
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Demam atau menggigil
- Hilangnya indra perasa atau penciuman
Menurut CDC, jenis dan tingkat keparahan gejala yang dialami seseorang biasanya lebih bergantung pada kesehatan dan kekebalan tubuh dibandingkan dengan varian penyebab infeksi COVID-19.
Meskipun infeksi parah tetapi mungkin terjadi, tetapi secara keseluruhan COVID-19 menyebabkan banyak penyakit yang lebih ringan.
Beberapa dokter telah melaporkan bahwa gejala saluran pernapasan bagian atas tampaknya mengikuti pola yang dimulai dengan sakit tenggorokan, diikuti dengan hidung tersumbat dan batuk, mengutip dari NBC News.
Saat ini, tidak ada bukti bahwa JN.1 menyebabkan infeksi yang lebih parah.
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi, dosis lengkap maupun booster. Pemberian vaksinasi ditujukkan untuk meningkatkan kembali antibodi dalam tubuh dan memperpanjang perlindungan dari keparahan maupun kematian akibat infeksi COVID-19.
Vaksinasi dosis lengkap maupun booster bisa didapatkan secara gratis di puskesmas, rumah sakit, atau pos vaksinasi terdekat di daerah masing-masing. Hanya perlu menunjukkan KTP atau identitas lainnya kepada petugas vaksinasi.
Jenis vaksin yang digunakan adalah Inavac dan Indovac. Keduanya telah mengantongi izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan POM sehingga dipastikan aman.
Meskipun sudah vaksinasi, kamu tetap perlu menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker saat sakit, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun guna memberikan perlindungan optimal dari penularan COVID-19.
Jika mengalami gejala yang mengarah pada COVID-19 seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas, segera periksakan diri ke fasyankes maupun rumah sakit terdekat untuk diagnosis lebih lanjut.