Kanker Penis: Penyebab, Gejala, Jenis, Pengobatan, dan Prognosis

Para ahli belum memahami penyebab pasti dari kanker penis. Namun, mereka telah mengidentifikasi beberapa faktor yang mungkin berkontribusi. Ini termasuk:

• Cairan tubuh terperangkap di kulup
• Paparan human papilomavirus (HPV)
• AIDS

Dilansir Healthline, pria yang tidak disunat lebih berisiko untuk mengembangkan kanker penis. Ini kemungkinan karena mereka lebih berisiko untuk mengalami kondisi yang memengaruhi penis, seperti smegma dan phimosis. Phimosis adalah suatu kondisi saat kulup menjadi kencang dan sulit untuk ditarik kembali. 

Pria dengan phimosis, mempunyai risiko tertinggi mengembangkan smegma, yang merupakan zat yang terbentuk saat sel-sel kulit mati, kelembapan, dan minyak yang terkumpul di bawah kulup. Ini juga bisa berkembang saat pria yang tidak disunat gagal membersihkan area di bawah kulup dengan benar.

Pria juga berisiko lebih tinggi terkena kanker penis jika mereka:

• Berusia di atas 60 tahun
• Merokok
• Tinggal di daerah dengan praktik sanitasi dan kebersihan yang buruk
• Mempraktikkan kebersihan pribadi yang buruk

Mengutip Healthline, gejala pertama yang terlihat pada kanker penis biasanya berupa borok, massa, atau benjolan pada penis. Ini mungkin akan terlihat seperti benjolan kecil yang tidak signifikan atau luka besar yang terinfeksi. Dalam kebanyakan kasus yang ditemukan, gejala-gejala tersebut terdapat pada kepala atau kulup, bukan batang penis.

Gejala-gejala kanker penis lainnya meliputi:

• Gatal
• Perubahan warna penis
• Penebalan kulit penis
• Pembakaran
• Pendarahan
• Kemerahan
• Iritasi
• Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan

Penis mempunyai berbagai jenis jaringan, yang masing-masing mengandung beberapa jenis sel yang berbeda. Sel-sel yang berbeda bisa berkembang menjadi kanker tertentu. Beberapa bisa lebih serius dibanding yang lain, dan setiap jenis membutuhkan pengobatan yang berbeda.

Menurut American Cancer Society, ada tujuh jenis kanker penis. Ini termasuk:

• Karsinoma sel skuamosa. Berkembang dari sel-sel kulit datar pada kelenjar (kepala) atau kulup (pada pria yang tidak disunat) yang disebut sel skuamosa. Hampir 95 persen dari seluruh kanker penis adalah karsinoma sel skuamosa. Tumor tumbuh secara perlahan dan jika terdeteksi pada stadium awal, biasanya bisa disembuhkan.
  
  
• Karsinoma verrukosa. Suatu bentuk kanker sel skuamosa yang tidak umum, yang bisa terjadi di kulit dan sangat mirip dengan kutil kelamin yang besar. Jenis ini cenderung tumbuh lambat dan jarang menyebar ke bagian lain tubuh. Namun, terkadang dapat menjadi sangat dalam dan besar.
  
  
• Karsinoma in situ (CIS). Tahap paling awal dari kanker sel skuamosa, yaitu saat sel-sel kanker belum tumbuh menjadi jaringan yang lebih dalam dan hanya ditemukan di lapisan atas kulit. Jika CIS terletak di kelenjar, maka kadang disebut sebagai eritroplasia Queyrat. Namun, penyakit ini disebut penyakit Bowen jika CIS berada di batang penis (atau bagian lain dari alat kelamin).
  
  
• Melanoma. Jenis kanker kulit berbahaya yang cenderung tumbuh dan menyebar dengan cepat. Paling sering ditemukan pada kulit yang terpapar sinar matahari. Hanya sebagian kecil dari kanker penis yang merupakan melanoma.
  
  
• Karsinoma sel basal. Merupakan sebagian kecil dari kanker penis. Ini adalah jenis lain dari kanker kulit (yang ini tumbuh lambat dan jarang menyebar ke bagian lain tubuh). Karsinoma sel basal juga disebut sebagai kanker sel basal.
  
  
• Adenokarsinoma (penyakit Paget pada penis). Berkembang dari kelenjar keringat di kulit penis dan dapat sulit dibedakan dari CIS. Adenokarsinoma merupakan jenis kanker penis yang sangat langka.
  
  
• Sarkoma. Membentuk hanya sebagian kecil dari kanker penis. Sarkoma berkembang dari pembuluh darah, otot polos, atau sel jaringan ikat lainnya.

Dokter bisa menegakkan diagnosis kanker penis dengan melakukan pemeriksaan fisik dan menggunakan tes diagnostik tertentu. Selama proses pemeriksaan fisik, dokter akan melihat penis pasien dan memeriksa setiap benjolan, massa, atau luka yang ada. 

Jika dicurigai adanya kanker, maka dokter kemungkinan akan melakukan biopsi.  Biopsi melibatkan pengambilan sampel kecil kulit atau jaringan dari penis. Setelah itu, sampel dianalisis untuk menentukan apakah ada sel kanker.

Jika hasil biopsi menunjukkan tanda-tanda kanker, maka dokter kemungkinan akan melakukan sistoskopi untuk melihat apakah kanker telah menyebar. Sistoskopi merupakan prosedur yang melibatkan penggunaan alat yang disebut dengan sistoskop. Sistoskop merupakan tabung tipis dengan kamera kecil dan lampu di ujungnya.

Saat sistoskopi dilakukan, dokter dengan lembut akan memasukkan sistoskop ke dalam lubang penis dan melalui kandung kemih. Ini memungkinkan dokter untuk melihat berbagai area penis dan struktur di sekitarnya, sehingga memungkinkan untuk menentukan apakah kanker telah menyebar.

Dalam beberapa kasus, MRI penis terkadang dilakukan untuk memastikan bahwa kanker tidak menyerang jaringan penis yang lebih dalam.

Pengobatan kanker penis tergantung pada jenis utama dari kanker ini. Jenis utama kanker penis ada dua, yaitu kanker penis noninvasif dan kanker penis invasif. Kanker penis noninvasif adalah suatu kondisi saat kanker belum menyebar ke jaringan yang lebih dalam, kelenjar getah bening, dan kelenjar. 

Sementara itu, kanker penis invasif adalah kondisi ketika kanker telah berpindah jauh ke dalam jaringan penis dan sekitarnya, kelenjar getah bening, dan kelenjar.

Beberapa perawatan utama untuk kanker noninvasif meliputi:

• Penyunatan: pengangkatan kulup penis.
• Terapi laser: cahaya intensitas tinggi difokuskan untuk menghancurkan tumor dan sel kanker.
• Kemoterapi: bentuk agresif dari terapi obat kimia untuk membantu menghilangkan sel kanker dalam tubuh.
• Terapi radiasi: radiasi energi tinggi mengecilkan tumor dan membunuh sel kanker.
• Bedah beku: nitrogen cair membekukan tumor dan menghilangkannya.

Perawatan untuk kanker penis invasif memerlukan operasi besar. Pembedahan kemungkinan melibatkan pengangkatan tumor, seluruh penis, atau kelenjar getah bening di selangkangan dan panggul. Berikut pilihan operasinya:

• Operasi eksisi: dilakukan untuk mengangkat tumor dari penis. Pasien akan diberikan anestesi lokal untuk mematikan rasa di area tersebut. Dokter bedah kemungkinan akan mengangkat tumor dan area yang terkena, meninggalkan batas jaringan dan kulit yang sehat. Setelah itu, sayatan akan ditutup dengan jahitan.
  
  
• Operasi Moh: untuk menghilangkan jaringan sesedikit mungkin sambil tetap menyingkirkan semua sel kanker. Selama prosedur ini, ahli bedah akan menghilangkan lapisan tipis dari area yang terkena. Mereka kemudian akan memeriksanya di bawah mikroskop untuk menentukan apakah itu mengandung sel kanker. Proses ini diulang hingga tidak ada sel kanker yang ada dalam sampel jaringan.
  
  
• Penektomi parsial: melibatkan pengangkatan sebagian penis. Operasi ini bekerja paling baik jika tumornya kecil. Untuk tumor yang lebih besar, seluruh penis akan diangkat. Pengangkatan penuh penis disebut dengan penektomi total.

Terlepas dari jenis operasi yang dilakukan, pasien harus menindaklanjuti kondisinya dengan dokter setiap 2 hingga 4 bulan selama tahun pertama pascaoperasi. Jika seluruh penis diangkat, maka pasien bisa berkonsultasi dengan dokter apakah rekonstruksi penis bisa menjadi pilihan.

Jika terdiagnosis kanker penis stadium awal, pasien sering sembuh total. Menurut American Cancer Society, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun untuk orang dengan tumor yang tidak pernah menyebar ke kelenjar atau kelenjar getah bening adalah sekitar 85 persen.

Setelah kanker mencapai kelenjar getah bening di selangkangan atau di jaringan di dekatnya, maka tingkat kelangsungan hidup 5 tahun adalah sekitar 59 persen.

Perlu diketahui bahwa persentase tingkat kelangsungan hidup di atas adalah statistik umum. Prognosis pasien kanker penis tergantung pada usia dan kesehatan secara keseluruhan. Hal terpenting yang bisa dilakukan oleh pasien untuk meningkatkan peluang pemulihan adalah tetap mengikuti rencana perawatan yang direkomendasikan oleh dokternya.

Itulah fakta seputar kanker penis. Jika memiliki gejala-gejala dari kanker ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Makin cepat kanker ini terdeteksi dan mendapat pengobatan yang tepat, maka makin besar juga peluang kesembuhannya.