Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Vaksin Hepatitis B Penting untuk Bayi Baru Lahir?

Bayi baru lahir.
ilustrasi bayi baru lahir (pexels.com/Vidal Balileo Jr.)
Intinya sih...
  • Pemberian vaksin hepatitis B pada bayi baru lahir direkomendasikan secara universal dan termasuk dalam imunisasi wajib di Indonesia, guna mencegah transmisi perinatal dan penyakit jangka panjang.
  • Risiko bayi terinfeksi dan mengalami hepatitis B kronis tanpa vaksin jauh lebih besar daripada risiko efek samping vaksin yang umumnya ringan.
  • Vaksin ini efektif dan aman, dengan tingkat perlindungan lebih dari 95 persen jika diberikan sesuai jadwal, dan membantu menurunkan angka infeksi hepatitis B di masyarakat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam beberapa waktu terakhir, dunia kesehatan memperbincangkan keputusan panel vaksin di Amerika Serikat (AS) yang dipimpin oleh Robert F. Kennedy Jr., yang menyatakan tidak semua bayi baru lahir perlu mendapatkan vaksin hepatitis B segera setelah lahir, sebuah perubahan rekomendasi dari praktik yang telah berjalan lebih dari tiga dekade di banyak negara.

Pernyataan tersebut banyak dikritik oleh ahli medis karena dianggap mengabaikan bukti ilmiah kuat mengenai manfaat vaksin hepatitis B pada bayi baru lahir.

Di Indonesia, vaksin hepatitis B termasuk dalam program imunisasi nasional yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan dan organisasi kesehatan internasional seperti WHO.

Keputusan medis yang diambil di satu negara tidak serta-merta berlaku universal, apalagi bila berhubungan dengan kebutuhan kesehatan masyarakat yang memiliki situasi epidemiologis tersendiri. Di tengah derasnya arus informasi, penting untuk memahami mengapa vaksin hepatitis B direkomendasikan dan apa risikonya jika tidak diberikan pada bayi baru lahir.

Kenapa bayi baru lahir langsung diberikan vaksin hepatitis B?

Virus hepatitis B (HBV) menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit kronis seumur hidup, termasuk sirosis dan kanker hati. Hepatitis B bisa ditularkan dari ibu yang terinfeksi ke bayi saat proses persalinan (transmisi perinatal).

Karena risiko penularan ini tinggi dan infeksi yang terjadi pada usia dini sangat mungkin menjadi kronis, berbagai organisasi kesehatan merekomendasikan pemberian vaksin hepatitis B sejak lahir, idealnya dalam waktu 24 jam pertama kehidupan.

Bayi yang terinfeksi hepatitis B saat lahir memiliki kemungkinan sekitar 90 persen untuk berkembang menjadi infeksi kronis, sedangkan orang dewasa yang terinfeksi jauh lebih kecil kemungkinannya menjadi kronis.

Vaksin ini akan merangsang sistem kekebalan bayi sejak dini sehingga tubuhnya mampu mencegah infeksi bahkan bila terpapar virus melalui darah atau kontak dengan orang dewasa yang membawa virus.

Selain itu, karena banyak orang dewasa yang membawa virus tanpa gejala atau tidak sadar akan status kesehatannya, vaksinasi universal menjadi strategi pencegahan yang jauh lebih efektif daripada hanya menargetkan kelompok berisiko tertentu.

Risiko jika bayi tidak diberikan vaksin hepatitis B

Vaksin hepatitis B untuk anak.
ilustrasi vaksin hepatitis B untuk anak (commons.wikimedia.org/Whispyhistory)

Jika vaksin hepatitis B tidak diberikan:

  • Risiko penularan perinatal meningkat, terutama jika ibu ternyata pembawa virus tetapi tidak terdeteksi selama kehamilan.
  • Bayi yang terinfeksi berpeluang sangat besar menjadi penderita hepatitis B kronis, yang berkaitan dengan komplikasi hati berat di kemudian hari seperti sirosis dan kanker hati.
  • Tanpa vaksin, bayi tetap rentan terhadap penularan dari lingkungan atau anggota keluarga yang mungkin membawa virus tanpa gejala.

Di sisi lain, manfaat vaksin jauh lebih besar dibandingkan risikonya. Vaksin hepatitis B telah digunakan secara luas selama puluhan tahun, terbukti aman dan efektif, dan respons kekebalan lebih dari 95 persen pada bayi yang sehat berhasil memberikan perlindungan jangka panjang terhadap infeksi. CDC

Efek samping yang dilaporkan biasanya bersifat ringan, seperti nyeri di tempat suntikan atau demam ringan, dan sangat jarang bersifat serius.

Vaksin hepatitis B untuk bayi baru lahir bukan sekadar bagian dari jadwal imunisasi. Ini adalah langkah preventif penting untuk melindungi generasi bayi dari penyakit hati serius yang bisa berlangsung seumur hidup.

Meski beberapa rekomendasi di luar negeri mengalami perubahan atau perdebatan, tetapi bukti ilmiah masih jelas, bahwa vaksin hepatitis B sangat penting untuk diberikan sejak lahir.

Ingat, tujuan imunisasi bukan sekadar melindungi individu, tetapi juga memutus rantai penularan di masyarakat, sehingga generasi berikutnya tumbuh lebih sehat dan lebih kuat.

Referensi

"CDC group no longer recommends hepatitis B shot for newborns. This is what it means." Market Watch. Diakses Desember 2025.

"Sudah Lengkap? Ini Daftar Imunisasi untuk Bayi Baru Lahir." Kemenkes RI. Diakses Desember 2025.

"Fact Checked: Hepatitis B Vaccine Given to Newborns Reduces Risk of Chronic Infection." American Academy of Pediatrics. Diakses Desember 2025.

"Hepatitis B vaccination and prevention of mother-to-child transmission." World Health Organization. Diakses Desember 2025.

"Hepatitis B Perinatal Vaccine Information." CDC. Diakses Desember 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Apakah Kamu Mengalami Emotional Abuse?

12 Des 2025, 22:50 WIBHealth