Mengejutkan! Ternyata Beberapa Makanan Bayi Ini Bisa Bikin IQ Turun

Saat penyelidikan di Amerika Serikat berlangsung, mereka melakukannya terhadap 168 jenis makanan bayi yang diproduksi oleh perusahaan besar di sana. Dari situ, makanan-makanan bayi ini kedapatan mengandung zat berbahaya yang beracun bagi tubuh.

Dari hasil penyelidikannya, 95persen makanan bayi yang diselidiki mengandung timbal, 73 persennya mengandung arsenik, 75 persen memiliki kadmium di dalam makanannya, dan 32 persen makanan bayi ditemukan merkuri di dalamnya. Yang lebih parahnya lagi, seperempat dari makanan yang diuji itu mengandung keempat zat berbahaya tersebut sekaligus!

Kemudian, analisis mengatakan kalau kebanyakan zat berbahaya itu ditemukan di produk-produk makanan yang berbasis beras, ubi jalar, dan jus buah. Padahal, makanan bayi jenis itu sangat menyehatkan. Sayangnya, perusahaan-perusahaan nakal ini justru kurang teliti dalam mengurangi kandungan berbahaya yang dengan ampuh menyebabkan kerusakan neurotoksin pada bayi.

Jika makanan tersebut masuk ke dalam tubuh bayi kamu, maka yang paling terkena dampaknya adalah otak. Sebab, zat-zat logam seperti arsenik hingga merkuri itu bisa menghambat otak bayi kamu yang sedang berkembang.

Selain itu, IQ buah hati kesayangan kamu juga akan terkikis. Semua dampak ini akan bertambah parah seiring dengan masuknya makanan itu ke dalam tubuh bayi kamu.

Menurut CNN, makanan berbasis beras seperti sereal beras bayi atau makanan ringan yang mengandung nasi menduduki daftar teratas makanan bayi paling berbahaya. Bukan tanpa sebab, melainkan bentuk arsenik yang paling beracun, yaitu arsenik anorganik, banyak ditemukan di jenis makanan ini. Sereal beras cs semakin berbahaya ketika kedapatan mengandung semua jenis zat logam berbahaya: timbal, arsenik, merkuri, dan kadmium.

Sebenarnya, arsenik merupakan unsur alami yang sering ditemukan di tanah, air, dan udara. Karena beras terbuat dari padi dan padi ditanam dengan air, maka arsenik bisa dengan sangat mudah masuk ke dalam produk makanan bayi berbasis beras.

Selama kurang lebih satu dekade ini, Food and Drug Administration telah berusaha melakukan penindakan untuk mengurangi kandungan-kandungan berbahaya di dalam makanan bayi. Sayangnya, zat berbahaya itu masih saja banyak ditemukan di makanan bayi sehingga butuh usaha ekstra. Bahkan, Direktur Penelitian Healthy Babies Better Futures, Jane Houlihan menuntut agar Food and Drug Administration bisa menggunakan wewenangnya secara maksimal dan lebih cepat dalam menindak zat logam di makanan bayi.

Sebagai orangtua yang baik, tentu kamu ingin agar bayi kamu tetap sehat kan? Untuk itu, Dokter Spesialis Anak Tanya Altmann menyarankan agar kamu mengganti makanan utama dari bayi kamu. Altmann pun menyebutkan bahwa makanan terbaik untuk bayi adalah alpukat, sayuran, oatmeal, serta ikan salmon.

Tidak hanya itu, dokter sekaligus penulis 'What to Feed Your Baby' ini juga tidak merekomendasikan sereal beras atau makanan berbasis beras lainnya untuk diberikan kepada bayi kamu. Alih-alih memberikan makanan itu, lebih baik kamu memberikan daging kepada sang buah hati. Seperti yang kita tahu, daging kaya akan zat besi.

Hanya karena terbuat dari buah, bukan berarti jus adalah pilihan yang baik bagi bayi. Menurut American Academy of Pediatrics, buah-buah seperti apel, pir, anggur, dan beberapa buah lainnya mengandung timbal dan arsenik.

Oleh karena itu, para ahli mengungkapkan bahwa air dan susu adalah pilihan terbaik bagi bayi. Terutama jika bayi kamu masih berusia di bawah 6 bulan, maka dia hanya membutuhkan air susu ibu (ASI) dan susu formula. Namun, jika kamu masih bersikeras ingin memberikan jus, cobalah tambahkan air lebih banyak dari porsi biasanya dan pastikan tidak ada bahan lain selain buah.

Jadi, itu dia beberapa kandungan-kandungan berbahaya yang berada di dalam makanan bayi kamu sehari-hari. Mulai sekarang, ganti dengan makanan dan minuman yang lebih sehat ya!