Masih Hangat, Ini Jadwal Imunisasi Anak Terbaru dari IDAI 2020

Sebelum membahas apa perbedaan jadwal imunisasi 2017 dan 2020, berikut cara membaca tabel imunisasi dari IDAI berdasarkan catatan kaki jadwal imunisasi 2020:

• Cara membaca kolom adalah dengan melihat jenis vaksin di sebelah kiri dan usia pemberian yang direkomendasikan di bagian atas. Angka pada kotak mewakili dosis ke-1, 2, 3, atau seterusnya, bukan menandakan jumlah.
• Kolom berwarna biru muda berarti adalah jadwal dengan dosis primer. Misalnya pada tabel, dosis pertama imunisasi hepatitis B diberikan segera setelah lahir, dosis kedua diberikan saat bayi berusia 2 bulan, dosis ketiga saat bayi berusia 3 bulan, dan seterusnya.
• Kolom berwarna kuning artinya catch-up, yaitu imunisasi yang boleh diberikan di usia tersebut bila sebelumnya terlambat diimunisasi.
• Kolom berwarna merah muda artinya dosis penguat atau disebut juga dengan booster.
• Kolom berwarna oranye yang berarti sangat penting untuk diberikan terutama di daerah endemis.

Dibandingkan dengan jadwal sebelumnya, sebenarnya tidak ada vaksin baru yang ditambahkan. Lalu, apa bedanya jadwal imunisasi IDAI 2017 dengan yang terbaru di tahun 2020? Berikut perbedaannya berdasarkan Jurnal Sari Pediatri tahun 2020 dan keterangan tabel jadwal dari laman resmi IDAI.

Jadwal 2017:

• Dosis pertama diberikan pada bayi dalam waktu 12 jam setelah lahir.
• Diberikan sebanyak dua dosis lagi setelah dosis pertama bila dalam bentuk hepatitis B tunggal (bulan 0, 1, dan 6), atau tiga dosis lagi bila diberikan dalam vaksin kombinasi dengan DTP. Kombinasi dengan vaksin DTPw diberikan pada usia 2, 3, dan 4 bulan, sedangkan bila vaksin kombinasi dengan DTPa diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan.

Jadwal 2020:

• Dosis pertama diberikan segera setelah lahir sebelum bayi berumur 24 jam.
• Setelah dosis pertama diberikan sebanyak tiga dosis lagi bersamaan dalam vaksin kombinasi DTP, ditambah dengan satu dosis terakhir pada usia 18 bulan.
• Vaksinasi hepatitis B untuk bayi dengan berat lahir kurang dari 2.000 gram sebaiknya ditunda hingga berusia 1 bulan atau lebih.

Jadwal 2017:

• Setidaknya bayi harus mendapatkan satu kali inactivated polio vaccine (IPV) atau vaksin polio suntik bersamaan dengan pemberian polio tetes, OPV-3

Jadwal 2020:

• Minimal bayi harus mendapatkan dua kali IPV sebelum berusia 1 tahun bersamaan dengan DTwP atau DTaP

Jadwal 2017:

• Diberikan sebelum berusia 3 bulan, optimal pada usia 2 bulan
• Bila usia sudah 3 bulan atau lebih, harus dites tuberkulin terlebih dahulu dan bisa disusul hingga anak berusia kurang dari 6 tahun

Jadwal 2020:

• Diberikan segera setelah lahir atau selambatnya sebelum bayi berusia 1 bulan
• Bila usia mencapai 3 bulan atau lebih, tes tuberkulin terlebih dahulu, dapat disusul keterlambatan imunisasi hingga anak berusia kurang dari 13 bulan

Jadwal 2017:

• Booster DTP diberikan pada usia 5 tahun

Jadwal 2020:

• Diberikan pada usia 5-7 tahun atau pada program bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) kelas 1

Jadwal 2017:

• Booster Hib diberikan pada usia 15-18 bulan

Jadwal 2020:

• Booster Hib diberikan pada usia 18 bulan bersama DTP

Jadwal 2017:

• Bila diberikan pada usia 7-12 bulan, PCV diberikan sebanyak dua kali dengan jarak 2 bulan
• Bila diberikan pada usia >1 tahun, diberikan 1 kali
• Kedua poin di atas perlu booster pada usia >1 tahun atau 2 bulan setelah dosis terakhir
• Bila baru diberikan pada usia >2 tahun, diberikan 1 dosis saja

Jadwal 2020:

• Bila belum pernah diberikan pada usia 7-12 bulan, berikan PCV sebanyak dua dosis dengan jarak 1 bulan dan tambahan booster pada usia >12 bulan dengan jarak minimal 2 bulan dari dosis terakhir
• Jika belum pernah diberikan pada usia 1-2 tahun, berikan PCV sebanyak dua dosis dengan jarak 2 bulan
• Bila belum pernah diberikan pada usia 2-5 tahun, PCV10 diberikan sebanyak dua kali dengan jarak minimal 2 bulan atau PCV13 diberikan sebanyak 1 kali

Jadwal 2017:

• Rotavirus monovalen diberikan sebanyak dua dosis: 
  • Dosis pertama diberikan di usia 6-14 minggu, tidak diberikan bila berusia mulai 15 minggu
  • Dosis kedua diberikan dengan jarak minimal 4 minggu dari dosis sebelumnya, paling lambat diberikan saat usia 24 minggu

• Rotavirus pentavalen diberikan 3 dosis:
  • Dosis pertama diberikan pada usia 6-14 minggu
  • Dosis kedua dan ketiga diberikan dengan jarak masing-masing dosis 4-10 minggu, maksimal usia 32 minggu

Jadwal 2020:

• Rotavirus monovalen diberikan sebanyak dua dosis:
  • Dosis pertama diberikan di usia 6-12 minggu
  • Dosis kedua diberikan dengan jarak minimal 4 minggu dari dosis sebelumnya, paling lambat diberikan saat usia 24 minggu

• Rotavirus pentavalen diberikan sebanyak tiga dosis:
  • Dosis pertama diberikan pada usia 6-12 minggu
  • Dosis kedua dan ketiga diberikan dengan jarak masing-masing dosis 4-12 minggu, maksimal usia 32 minggu

Jadwal 2017:

• Diberikan pada usia >6 bulan
• Pada usia 6-36 bulan, dosis yang diberikan adalah 0,25 ml
• Pada usia mulai 36 bulan ke atas, dosis yang diberikan adalah 0,5 ml

Jadwal 2020:

• Diberikan mulai pada usia 6 bulan
• Tidak ada perbedaan dosis di usia sebelum atau sesudah 36 bulan (0,5 ml)

Jadwal 2017:

• Usia 9 bulan diberikan imunisasi campak

Jadwal 2020:

• Usia 9 bulan diberikan imunisasi campak rubela (MR)
• Bila usia mulai 12 bulan belum mendapatkan MR, boleh diberikan MMR (measles, mumps, dan rubella)
• Usia 18 bulan berikan MR/MMR
• Usia 5-7 tahun berikan MR (dalam program BIAS kelas 1) atau MMR

Jadwal 2017:

• Diberikan mulai usia 12 bulan

Jadwal 2020:

• Diberikan mulai usia 9 bulan
• Direkomendasikan di daerah endemis
• Sembilan provinsi yang melaporkan kasus JE:
  • Bali
  • Kalimantan Barat
  • Sulawesi Utara
  • Nusa Tenggara Timur
  • DKI Jakarta
  • Daerah Istimewa Yogyakarta
  • Jawa Tengah
  • Nusa Tenggara Barat
  • Kepulauan Riau

Jadwal 2017:

• Diberikan setelah usia 12 bulan, terbaik di usia sebelum masuk sekolah dasar
• Bila usia >13 tahun belum dapat, diberikan sebanyak dua dosis dengan jarak 4 minggu antar dosis

Jadwal 2020:

• Diberikan mulai usia 12-18 bulan
• Pada usia 1-12 tahun diberikan dua dosis dengan jarak 6 minggu hingga 3 bulan antar dosis
• Pada usia mulai 13 tahun, diberikan sebanyak dua dosis dengan jarak 4-6 minggu antar dosis

Jadwal 2017:

• Diberikan mulai usia 2 tahun, sebanyak dua kali dengan jarak 6-12 bulan antar dosis

Jadwal 2020:

• Diberikan mulai usia 1 tahun, dosis kedua diberikan setelah 6-18 bulan kemudian

Jadwal 2017:

• Diberikan mulai usia 9-16 bulan dengan jadwal bulan 0, 6, dan 12

Jadwal 2020:

• Diberikan sama dengan di atas dengan syarat tambahan pernah dirawat dengan diagnosis DBD dan dikonfirmasi dengan deteksi antigen (rapid dengue test NS-1 atau PCR ELISA) atau IgM anti dengue
• Bila tidak ada konfirmasi, tes serologi IgG anti dengue untuk memastikan apakah pernah terinfeksi dengue

Jadwal 2017:

• Imunisasi untuk mencegah kanker serviks ini diberikan mulai usia 10 tahun

Jadwal 2020:

• Diberikan pada anak perempuan usia 9-14 tahun sebanyak dua kali dengan jarak 6-15 bulan (atau pada program BIAS kelas 5 dan 6)
• Usia mulai 15 tahun ke atas diberikan 3 kali dengan jadwal 0, 1, 6 bulan (vaksin bivalen) atau 0, 2, 6 bulan (vaksin quadrivalen)

Itulah perubahan pada jadwal imunisasi IDAI tahun 2020. Bila ada yang terlewat, segera konsultasi ke dokter agar bisa diatur jadwal imunisasi kejar, sehingga anak mendapatkan perlindungan optimal dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Ingat, kesehatan anak harus menjadi perhatian utama orang tua!