Mengapa Obat Sembelit Bisakodil Tablet Diminum pada Malam Hari?

Saat mengalami konstipasi atau sembelit, beberapa orang mungkin akan menggunakan obat salah satunya bisakodil tablet. Dengan menggunakan bisakodil tablet, diharapkan buang air besar menjadi lancar kembali.
Namun, penggunaan bisakodil tablet disarankan hanya digunakan sekali sehari saat malam hari. Mengapa begitu? Yuk, simak penjelasan berikut sampai habis.
1. Obat bisakodil

Dilansir MedlinePlus, bisakodil merupakan stimulan laksatif. Bisakodil digunakan ketika mengalami keluhan sembelit. Bisakodil di Indonesia tersedia dalam berbagai merek dan mudah didapat.
Bisakodil tersedia dalam bentuk tablet dan suppositoria. Pemilihan bentuk sediaan tersebut dapat disesuaikan dengan kenyamanan dalam penggunaan tiap orang.
2. Cara kerja bisakodil

Bisakodil mudah didapatkan di mana pun tanpa memerlukan resep dokter. Meskipun termasuk golongan obat bebas terbatas, tetap gunakan bisakodil seperlunya agar tidak mengalami efek yang tidak diinginkan.
Bisakodil bekerja dengan cara meningkatkan kontraksi usus sehingga terjadi keinginan buang air besar. Selain itu, bisakodil juga dapat melunakkan feses sehingga memudahkan defekasi, dilansir National Health Service.
3. Cara penggunaan

Bisakodil tablet hanya digunakan pada malam hari sebelum tidur. Bisakodil tablet membutuhkan waktu 6-12 jam untuk bekerja. Biasanya, keinginan buang air besar akan terjadi 6-12 jam setelah menggunakannya.
Penggunaan bisakodil tidak boleh lebih dari satu kali dalam sehari atau lebih dari seminggu tanpa adanya anjuran dari dokter. Penggunaan yang melebihi anjuran akan menyebabkan efek yang tidak diinginkan. Sebelum menggunakan bisakodil, disarankan membaca anjuran yang terdapat pada kemasan atau menanyakannya pada apoteker.
4. Saran sebelum menggunakan bisakodil

Sebelum menggunakan bisakodil untuk mengatasi konstipasi, disarankan untuk meningkatkan konsumsi serat dan memperbanyak minum terlebih dahulu. Selain itu, bisa juga mencoba jenis pencahar yang lain terlebih dahulu, seperti metilselulosa, laktulosa, atau polietilen glikol.
Jika belum pernah menggunakan bisakodil sebelumnya, disarankan menggunakan bisakodil tablet dengan dosis terendah terlebih dahulu.
Bisakodil tablet dapat digunakan baik sebelum atau sesudah makan. Namun, penggunaan saat kondisi lambung yang kosong akan mempercepat reaksi obat tersebut karena makanan dapat memperlambat kerja obat, dilansir Mayo Clinic. Hindari menggunakan bisakodil tablet bersama dengan susu karena akan mempengaruhi kerja dari bisakodil tablet.
5. Penggunaan yang berlebihan

Penggunaan laksatif seperti bisakodil disarankan hanya seperlunya saja. Hindari menggunakan bisakodil setiap hari lebih dari 5 hari karena akan menyebabkan efek yang tidak diinginkan.
Seperti dijelaskan pada laman Mayo Clinic, penggunaan bisakodil yang terlalu sering dan terus-menerus akan menyebabkan kamu bergantung pada obat pencahar dan menyebabkan usus kehilangan kemampuannya. Pada kasus yang parah, penggunaan obat pencahar yang terlalu sering akan menyebabkan kerusakan pada saraf, otot, dan jaringan pada usus.
6. Mencegah konstipasi

Mengingat obat pencahar hanya memiliki efek jangka pendek saja, maka melakukan pola hidup sehat penting untuk mencegah konstipasi. Memperbanyak konsumsi buah, sayur, dan sereal dipercaya dapat mencegah konstipasi. Kandungan serat yang tinggi pada buah, sayur, dan sereal dapat memperlancar proses defekasi.
Memperbanyak konsumsi air juga dapat melunakkan feses sehingga akan mempermudah defekasi. Melakukan olahraga secara rutin juga bermanfaat menjaga organ pencernaan tetap sehat. Dengan melakukan olahraga, maka akan membantu usus untuk tetap bergerak. Tidak menunda keinginan buang air besar juga penting sehingga defekasi menjadi lancar.
Sampai di sini sudah paham ya, mengapa bisakodil tablet diminum saat malam hari? Penggunaan pada malam hari karena bisakodil tablet membutuhkan waktu 6-12 jam untuk bekerja. Diharapkan, setelah diminum pada malam hari, efeknya akan terasa pada pagi hari. Penggunaannya hanya seperlunya karena penggunaan yang berlebih dapat menyebabkan kemampuan usus berkurang dan bergantung pada obat tersebut.