Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Sebagian Obat Diminum setelah Makan?

ilustrasi obat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Ada berbagai jenis obat yang digunakan dengan cara yang berbeda. Ketika mendapatkan resep obat dari dokter, ada beberapa obat yang disarankan digunakan setelah makan, ada pula yang setelah makan.

Apa saja alasan obat diminum setelah makan? Yuk, baca bersama penjelasannya berikut ini!

1. Untuk mengurangi efek samping seperti mual atau muntah

ilustrasi mual (pixabay.com/unknownuserpanama)

Sebagian obat dapat menimbulkan efek samping mual muntah. Oleh sebab itu, obat-obat yang bisa menimbulkan mual muntah disarankan diminum setelah makan. Dengan makanan yang dikonsumsi, maka dapat menurunkan risiko munculnya efek samping mual muntah, dilansir National Health Service

Sebagai contoh adalah zat besi yang disarankan diminum saat perut kosong untuk meningkatkan penyerapannya. Namun, pada beberapa orang mungkin mengeluhkan rasa tidak nyaman di perut, seperti mual muntah jika dikonsumsi sebelum makan. Maka, zat besi boleh digunakan setelah makan untuk mengurangi efek samping tersebut.

2. Untuk mengurangi efek samping berupa iritasi lambung

ilustrasi minum obat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Beberapa obat mempunyai efek samping yang dapat mengiritasi mukosa lambung. Apabila obat tersebut digunakan setelah makan, maka makanan tersebut dapat mengurangi iritasi yang terjadi pada lambung.

Perlu diketahui bahwa anjuran minum obat sebelum makan bukan berarti harus makan besar dengan nasi. Makan roti atau kue kering juga sudah cukup. Sebagai contoh, ibuprofen paling baik diminum setelah makan untuk mengurangi risiko efek samping iritasi lambung.

3. Obat yang bertujuan untuk mengatasi masalah nyeri lambung

ilustrasi nyeri lambung (pixabay.com/Saranya7)

Obat golongan antasida digunakan untuk mengurangi masalah nyeri lambung akibat peningkatan asam lambung. Umumnya, produksi asam lambung terjadi saat adanya makanan masuk ke lambung.

Dengan demikian, obat golongan ini digunakan bersama dengan makanan atau tepat setelah makan. Adanya makanan juga membuat efek antasida menjadi lebih lama.

4. Untuk membantu tubuh memproses makanan

ilustrasi minum obat (pexels.com/Ron Lach)

Obat-obat diabetes tertentu digunakan pada sekitar waktu makan. Hal ini dimaksudkan agar obat dapat bekerja saat gula darah mulai naik saat adanya makanan.

Apabila obat digunakan jauh sebelum waktu makan, dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko hipoglikemia. Dengan adanya makanan, maka obat dapat menurunkan kadar gula dengan aman dan meminimalkan efek samping hipoglikemia.

5. Memastikan obat tidak larut bersama makanan

ilustrasi sariawan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Beberapa obat seperti nistatin cair dan mikonazol gel yang digunakan untuk seriawan disarankan digunakan setelah makan. Tujuannya, agar obat tersebut dapat bekerja lebih lama di area yang sakit sehingga dapat mengobati secara optimal.

Apabila obat tersebut digunakan sebelum makan, maka ketika adanya makanan yang masuk ke mulut dapat menghilangkan obat yang seharusnya hanya bekerja di area mulut. Akibatnya, obat hanya bekerja sebentar di area mulut.

Ada sebagian obat yang diminum setelah makan yang mempunyai tujuan tertentu. Maka, gunakan obat sesuai saran sehingga obat dapat bekerja optimal. Jika kamu ragu kapan waktu minum obat, jangan sungkan bertanya kepada apoteker, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Purwati
EditorDewi Purwati
Follow Us