Studi: Multivitamin Setiap Hari Jaga Fungsi Kognitif Lansia

Sering lupa memang sering menjadi tanda penuaan. Namun, jika kelupaan berubah kronis, bukan tidak mungkin ini adalah kondisi demensia. Dari berbagai jenis demensia, penyakit Alzheimer adalah yang paling umum.
Hingga saat ini, para ahli masih mencari tahu berbagai cara untuk mencegah penuaan kognitif di kemudian hari, selain usia dan genetik. Selain gaya hidup sehat, sebuah studi terbaru merekomendasikan lansia untuk mengonsumsi multivitamin untuk menjaga fungsi kognitif. Mari simak faktanya!
1. Melibatkan ribuan orang

Dimuat dalam jurnal Alzheimer's & Dementia pada 14 September 2022, para peneliti Amerika Serikat (AS) menyelenggarakan studi COcoa Supplement and Multivitamin Outcomes Study for the Mind (COSMOS-Mind) untuk menguji efektivitas suplemen ekstrak kakao, suplemen multivitamin dan mineral, dibanding plasebo.
"Dunia butuh intervensi aman dan terjangkau untuk menghambat penurunan kognitif di kalangan dewasa tua," ujar salah satu peneliti sekaligus profesor gerontologi dan pengobatan geriatri dari Wake Forest University School and Medicine, Laura D. Baker, PhD, dalam pernyataan resmi.
Studi ini melibatkan 2.262 partisipan berusia rata-rata 73 tahun pada periode 2016–2017. Selain dalam keadaan sehat, mereka memenuhi kriteria, seperti tidak memiliki riwayat penyakit jantung atau penyakit lainnya hingga tidak alergi terhadap produk kakao atau kafein.
Pada awal mula penelitian, para penelitian menguji kemampuan partisipan untuk mengingat kejadian dan fungsi eksekutif (dalam hal fokus dan berpikir). Rutinitas yang dilakukan via telepon ini dilakukan secara tahunan selama 3 tahun.
2. Hasil: Ekstrak kakao tidak berpengaruh, suplemen multivitamin paling signifikan
Diuji 500mg per hari, ekstrak kakao mengandung flavanol yang— didukung berbagai studi—bisa menguntungkan kesehatan kognitif. Akan tetapi, setelah 3 tahun, para peneliti mengatakan bahwa ekstrak kakao tidak menunjukkan efek signifikan terhadap kesehatan kognitif para partisipan lansia.
Di sisi lain, suplemen multivitamin dan mineral menunjukkan efek signifikan terhadap kesehatan kognitif, terutama daya ingat dan fungsi eksekutif. Efek multivitamin ini bisa memperlambat penurunan kognitif hingga 60 persen. Kabar baiknya, efek ini terlihat jelas terutama di kalangan partisipan dengan riwayat penyakit kardiovaskular.
"Studi kami menunjukkan bahwa ekstrak kakao tidak berpengaruh terhadap kognitif, sementara suplemen multivitamin dan mineral tiap hari meningkatkan fungsi kognitif secara signifikan. Studi besar berdurasi panjang ini bukti pertama manfaat suplemen multivitamin terhadap lansia," kata Laura.
3. Kelemahan studi tersebut

Kepada Medical News Today, Laura menjelaskan bahwa sekitar 200 orang (10 persen) dari seluruh sampel memiliki riwayat gangguan kardiovaskular. Oleh karena itu, klaim manfaat multivitamin terhadap kesehatan kognitif di kalangan pasien kardiovaskular harus dicari lebih jauh.
"Masih terlalu dini untuk merekomendasikan suplemen multivitamin untuk mencegah penurunan kognitif," ujar Laura.
Selain itu, para peneliti mencatat beberapa kekurangan dalam studi ini. Pertama, data yang dikumpulkan bergantung dari pelaporan mandiri, sehingga memperbesar risiko miskalkulasi. Karena kurangnya keberagaman di kalangan partisipan, studi ini tidak bisa dipukul rata, dan perlu studi lagi yang melibatkan partisipan yang lebih beragam.
Melalui penelitian ini, para peneliti tidak bisa menghubungkan manfaat kakao untuk kesehatan kognitif. Selain itu, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi efek multivitamin untuk kognitif.
"Sementara temuan ini menjanjikan, perlu penelitian lebih lanjut yang lebih besar dan beragam. Selain itu, kami masih harus mencari tahu mengapa multivitamin bisa menguntungkan kesehatan kognitif lansia," tandas Laura.